PRADIPTA || Revisi

31. Penjara

Hayy kalian semua 👋👋
:
:
Apa kabar?

Jangan galau yahh gabaik soalnya hehe

Jangan lupa vote sama folow akun aku
Semoga senang dan betah sama ceritanya!

..

HAPPY READING!!

💐💐

"Hm salim." sindir Dipta karena Mikael yang sering lupa atas kewajibannya.

Mikael hanya menyengir, dan menyalami tangan suaminya. "Hehe maaf Mas, El lupa."

"Gapapa, udah gih masuk nanti telat." ucap Dipta dan mencium kening Mikael.

"Dadah sayang!"

"Dadah Mas Dipta."

Dipta langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.

💥💥

Ferry sendari tadi sibuk dengan berkas-berkasnya karena siang nanti dia harus menghadiri pengadilan.

*Tok tok tok

"Masuk!"

Ceklek

"Permisi Pak, di depan ada polisi yang mencari Bapak." ucap Vian selaku karyawan yang di percayai oleh Ferry.

"Polisi?" ulang Ferry dan mendapat anggukan dari Vian.

*Tok tok tok

"Permisi, apakah saya boleh masuk untuk bertemu Bapak Ferry?" tanya salah satu polisi tersebut kepada Vian.

"Silahkan Pak." ucap Vian mempersilahkan kedua polisi tersebut untuk masuk.

"Maaf, apakah Anda yang bernama Ferry Aditiyaja Wijaya?" tanya salah satu polisi tersebut.

"Iya Pak, saya Ferry, mohon maaf ada urusan apa yah?" tanya Ferry yang tidak mengerti dengan kedatangan polisi yang tiba-tiba mencarinya.

"Saya dapat surat pengaduan bahwa Anda melakukan tindakan kriminal yaitu, mengonsumsi obat-obatan narkoba." jelas petugas polisi.

"Narkoba? Apa maksud Anda? Saya tidak pernah mengonsumsi obat-obatan narkoba." ucap Ferry.

"Jika memang Anda tidak mengonsumsi narkoba, lantas kenapa ada obat-obatan yang berbahaya di sini?" tanya polisi yang sempat berkeliaran memeriksa ruangan Ferry.

"Obat? Saya tidak pernah menyimpan obat di dalam ruang kerja saya, terkecuali kalau saya membutuhkannya." jelas Ferry.

"Borgol dia." suruh salah satu polisi dan langsung memborgol Ferry.

"Saya tidak salah apa-apa!" bentak Ferry berusaha memberontak.

"Silahkan jelaskan nanti di kantor polisi."

Ferry di bawa keluar dan di pandang semua karyawan dengan ucapan-ucapan.

💥💥