Tidak lama setelah memutuskan untuk mencari Mark, Jeno segera menghubungi Hyungnya. Mencari tahu keberadaan lelaki yang lebih tua darinya itu, namun panggilan nya tidak segera mendapat jawaban. Jeno pun menghubungi beberapa teman yang di miliki Mark. Dan Jeno merasa geram ketika menemukan Mark sedang menenggak Soju di sebuah kedai.
Namun bukan waktu yang tepat bagi Jeno memberi pelajaran untuk Hyungnya. Maka dengan buru-buru ia menyeret Mark untuk segera menuju ke rumah sakit.
Mark tentu tidak bisa menutupi kekalutannya. Sangat merasa bersalah atas apa yang menimpa lelaki manisnya. Tidak seharusnya ia membentak Haechan seperti tadi, dan mengakibatkan Haechan harus berada di posisi yang bahkan belum ia ketahui. Beruntung Jeno mencarinya.
Ketika menyusuri lorong rumah sakit, dan dari jarak yang lumayan jauh dapat Mark lihat kedua orangtuanya duduk di depan ruangan kemungkinan Haechan berada. Mark semakin mempercepat langkahnya, ia ingin mengetahui keadaan Haechan dan calon anak nya.
"Mom, Dad bagaimana keadaan Haechan? Apa dia .. "
Plak!!
"Dari mana saja kau? Dimana tanggungjawab mu sebagai seorang lelaki?"
Tamparan yang sangat kuat Mark dapatkan dari Daddy nya hingga membuatnya memalingkan muka.
"Jae sudah" Taeyong menenangkan suaminya.
"Sudah sering Dad bilang untuk tetap berada di sisi Haechan. Tapi apa ?!!"
Jaehyun baru menyadari jika menguar aroma arak beras dari putra sulungnya. Dan itu tentu saja semakin menyulut emosinya.
"Setelah membentak Haechan dia justru meminum Soju?!" ucapnya tidak habis pikir dengan kelakuan Mark.
"Beruntung Haechan belum resmi menjadi istri mu, Mark. Daddy harap Haechan bisa mendapat lelaki yang lebih baik dari mu"
Mark mengangkat pandangan mendengar perkataan terakhir Daddy-nya, tidak percaya jika Daddy-nya akan berbicara hal seperti itu. Namun Mark tidak mampu menjawab, dia mengakui kesalahannya kepada Haechan. Lelaki yang sedang berjuang di dalam ruang operasi.
"Daddy kecewa, Mark. Sangat kecewa pada mu" ucap Jaehyun setelah bisa meredakan amarahnya.
Dengan tatapan mata tajamnya, lelaki dewasa itu kembali menatap putra sulungnya.
"Dan semoga kau tidak menyesal atas perbuatan mu pada Haechan sebelumnya" peringat nya sembari menjauh dari putranya.
Dan tak berapa lama dokter pun keluar, dan operasi telah selesai di lakukan.
"Kedua bayi masih harus berada didalam inkubator karena keadaannya masih sangat lemah. Dan untuk saudara Lee Haechan, saat ini pasien sedang kritis karena sempat mengalami pendarahan hebat. Berdoa saja untuk pasien, karena kami juga belum bisa menentukan kapan pasien akan membuka mata" jelas Dokter, kemudian undur diri dari hadapan keluarga Lee.
"Tapi Haechan baik-baik saja kan dok?" tanya Mark mencegah kepergian dokter yang menangani Haechan.
"Maaf tuan, saya dan yang lainnya sudah berusaha semaksimal mungkin. Dan kami tidak bisa memastikan jika pasien baik-baik saja" jawab Dokter dengan wajah menyesalnya.
"Apa maksud dokter?" Mark bertanya tidak terima dan bermaksud mencegah dokter itu untuk pergi.
"Mark hentikan!!! Harusnya kau yang merenung bukan menyalahkan orang lain" marah Jaehyun mendapati perilaku putranya.
Mark pun terdiam dan jatuh terduduk di atas lantai rumah sakit yang dingin. Air matanya jatuh mendengar keadaan Haechan yang berada di antara hidup dan mati.
![](https://img.wattpad.com/cover/315858199-288-k333383.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]
FanfictionBXB, MPREG Tepat sehari sebelum pelaksanaan pernikahannya dengan sang kekasih, Haechan mendapat berita yang mengharuskan nya untuk merelakan pernikahan nya demi sang adik kesayangan. "Bagaimana aku bisa menikah dengan orang lain sementara aku mencin...