14

5.5K 376 82
                                    

Mark segera meninggalkan ruangan Jaemin setelah mendapat titipan pesan dari Haechan yang disampaikan oleh Youngho, mertuanya.

Tidak memperdulikan Jaemin yang bertanya-tanya karena kepergiannya yang terlihat buru-buru. Mark hanya ingin mempertahankan Haechan. Mark segera berlari menuju tempat Haechan menunggu nya, yaitu taman belakang rumah sakit.

Bagaimanapun juga Haechan adalah cintanya, pemilik seluruh hatinya. Apa yang akan dia lakukan jika Haechan pergi darinya?

Egois?

Tidak. Mark sedang tidak egois, dia hanya ingin mempertahankan cintanya. Kenapa setelah bantuan yang dia berikan pada Jaemin, orang-orang mengatainya egois? Termasuk Mom dan Daddy nya, yang mengatakan .. 

"Jangan egois Mark, Haechan juga berhak mencari kebahagiaan nya sendiri"

Egois dari segi mananya jika disini dia juga mengorbankan perasaannya? Dan apa maksud nya dengan mencari?

Kebahagiaan Haechan ada di sini, bersamanya. Haechan akan bahagia jika saja tidak ada Jaemin diantara mereka. Tidak perlu dicari lagi.

Kembali pada Mark, ketika dia tiba dan Haechan melihatnya, lelaki manis itu berdiri. Haechan tersenyum, sementara Mark merasa cemas.

Setelah berbincang dengan appanya, Haechan merasa jika bebannya jadi lebih ringan, bahkan dengan keputusan nya untuk merelakan Mark pun tidak seberat sebelumnya.

Tanpa banyak bicara Haechan bermaksud melepas cincin di jari manis nya. Cincin pernikahan yang di berikan Mark kepadanya.

Mark yang mengetahui niatan Haechan segera menahan pergerakan lelaki itu.

"Jangan … " lirih Mark.

Haechan abai. Dia tetap berusaha untuk melepas cincin yang melingkar di jari manisnya. Berusaha dengan sekuat tenaganya untuk mendorong Mark yang menahan pergerakan nya.

Beberapa kali Mark terjatuh beberapa kali juga pegangan nya pada tangan Haechan sempat terlepas, namun Mark dengan secepat kilat berusaha mencegah tindakan Haechan. Mark terjatuh serta tersungkur karena Haechan tak segan mendorong nya menggunakan tenaga. Ingat, Haechan masih seorang laki-laki. Jadi wajar jika dia mempunyai tenaga yang bahkan melebihi Mark.

Hingga di posisi terakhir Mark sampai berlutut di depan Haechan dengan tangan mencengkram kuat tangan lelaki yang dia cintai.

"Jangan … jangan lakukan, jangan tinggalkan aku" pinta Mark dengan penuh permohonan.

"Biarkan aku pergi, Mark Hyung" Haechan menyentak tangan Mark hingga terlepas. Hati Mark hancur berkeping-keping untuk kesekian kalinya melihat cincin itu terlepas dari jari pemilik nya.

"Kenapa kau egois sekali Haechan?"

Mark berkata sembari menunduk, tangannya mengepal kuat sebagai ungkapan rasa marah. Haechan benar-benar ingin meninggalkan nya.

"Kenapa kau mempermainkan ku sampai seperti ini?" ucap Mark dengan perasaan kecewanya. Sampai seperti ini dia ingin mempertahankan Haechan, tapi kenapa lelaki yang dia pertahankan seakan buta.

"Maafkan aku, Mark hyung" lirih Haechan dengan menggenggam cincin pemberian lelakinya dengan kuat.

'Maaf karena aku harus egois' ucap Haechan dalam hati.

Tahu Mark tidak akan menerima cincin yang dia kembalikan, Haechan dengan berat hati menjatuhkan cincin tersebut di atas rumput taman rumah sakit tepat di hadapan Mark.

Mark melihatnya. Cincin pemberiannya ternyata tidak berharga untuk Haechan. Sekali lagi Mark tersenyum miris.

"Jadi seperti ini akhirnya" lirih Mark menertawakan kisah cintanya yang ternyata tragis sekali.

The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang