36

5.3K 320 8
                                    

1 Tahun kemudian ...

Tugas Mark dan Haechan saat ini hanya memperhatikan bagaimana Renjun yang terlihat sibuk mematangkan segalanya. Jika memang di perlukan, tugas Mark dan Haechan hanya memberi persetujuan iya atau tidak untuk hal-hal tertentu sebagai pelengkap pernikahan mereka.

Tidak mengambil tempat di hotel atau pun gedung mewah, Mark dan Haechan sepakat untuk mengadakan pesta pernikahan di rumah keluarga Lee. Pemberkatan tetap di lakukan di gereja dan hanya akan di hadiri oleh keluarga.

Jika Mark boleh berkata jujur, sebenarnya dia khawatir jika pernikahan nya dengan Haechan akan gagal untuk kedua kalinya. Wajarkan apa yang sedang di rasakan Mark?

Haechan tersenyum bahagia sembari memperhatikan Mark yang mengamati kinerja Renjun dan tim wedding organizer nya. Dia akan selalu mengingat bagaimana Mark melamarnya lagi 2 minggu lalu.

Disaat dirinya bangun tidur setelah malam nya mereka pergi keluar bersama Eunseok dan Seunghan. Dengan senyum jahilnya namun terkesan tulus Mark berlutut di lantai dekat ranjang dengan membawa cincin.

"Menikah dengan ku, ya"

Cara melamar Mark seperti seseorang yang ingin mengajak main teman sebayanya. Akan tetapi anehnya Haechan justru terharu dan tanpa ba-bi-bu menerima lamaran lelakinya. Nyatanya Haechan juga menunggu Mark untuk melamarnya lagi.

Sebenarnya ketika Mark bercerita, jika malamnya lah ia berniat melamar Haechan. Akan tetapi lelaki itu lebih memilih untuk mengurungkan niatnya karena malam itu adalah waktunya bersenang-senang bagi keluarga kecilnya. Sebagai orang tua, Mark memilih mengalah untuk kesenangan anak-anaknya.

Cup

Haechan tersentak ketika Mark sudah mencuri satu kecupan dari bibirnya. Membuat Haechan merona dan seketika memperhatikan sekitarnya. Takut ada yang melihat perbuatan mereka yang sebelumnya.

"Mark hyung !!" Pekik Haechan tertahan ketika Mark membuat ulah lagi dengan menarik pinggangnya hingga tidak ada jarak di antara mereka.

"Apa? Kau malu? kita sudah mempunyai dua anak jika ku lupa" goda Mark dengan perkataannya yang terdengar menyebalkan di telinga Haechan.

"Masih ramai" Haechan menjawab sebal dan lebih memilih memperhatikan sekitarnya dari pada harus melihat ke arah wajah Mark yang menyebalkan.

"Jika seperti itu ayo cari tempat sepi. Buat adik untuk anak-anak" Mark kembali membalas dengan santai, dan kali ini sembari mengecup puncak kepala calon istrinya. Kali ini Haechan benar-benar akan menjadi calon istrinya, tidak akan di gantikan oleh siapapun.

Dengan segera Haechan mencapit mulut lemas lelaki yang lebih tua. Mudah sekali bicara seperti itu sementara keadaan masih sangat ramai.

"Suka sekali bicara sembarangan" kesal Haechan setelah tangannya di tepis oleh Mark pelan.

"Apasih? wajarkan jika kita nanti membuat adik untuk Eunseok dan Seunghan. Honeymoon, honeymoon .."

Demi apapun, Haechan yang mendengar dan melihat bagaimana Mark berbicara ingin rasanya memukul lelaki itu. Mark bicara sembari menaik-turunkan alisnya, di tambah senyumannya yang menyebalkan.

"Tidak ya. Tidak ada honeymoon sebelum Eunseok dan Seunghan berusia 5 tahun" sahut Haechan tak kalah menyebalkannya. Memberi penegasan atas peringatan yang baru saja dia katakan.

"Kenapa? Terus aku harus menahan honeymoon selama 5 tahun ke depan?" ucap Mark tidak percaya dan semakin mendramatisir keadaan.

"Apasih? Jangan berlebihan" ucap Haechan menatap Mark heran dan tidak habis pikir "Memang kau bisa menahannya selama itu?" gumam Haechan akan tetapi masih bisa di dengar Mark.

The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang