CHAPTER 2

83.9K 4.4K 20
                                    

HIKSS....HIKSSS...HIKSS...

"Whining!" Ledek liano yang membuat tangis Viona semakin kencang.

Mereka berdua sekarang sudah berada di sofa kamar Lionel.

Viona kembali menangis setelah ia selesai menceritakan semua kejadian yang pernah ayahnya lakukan kepada dirinya. Akhirnya, setelah drama panjang yang Lionel mainkan, Viona mau bercerita kepadanya, dengan angan-angan Lionel akan memberikannya pekerjaan.

"Are you going to shut up or I'll kiss you?" Tuturnya enteng.

Lagi-lagi Lionel berbicara English. "Om! Jangan pake hiks.. basa enggres dong om!" tuturnya.

"Kamu cengeng! Hidung kamu merah, jelek!"

Mendengar itu, Viona kembali menangis kencang. "HUAAAAAAA! Om jahatt!," "Huaa----"

Dengan cepat Lionel membekap mulut Viona. "Mphh.. lepas om!" Pintanya, Lionel menurutinya.

"Huhh!huhhh!!"

"Kamu berisik! Telinga saya gakuat."

"Alay,"

"Mana janji om? Katanya, om mau kasi aku pekerjaan!" Tagihnya dengan air mata yang entah sudah hilang kemana.

"Nama kamu siapa?"

"Viona, om!"

"Umur kamu?"

"19 tahun."

"Kamu kuliah?"

"Ngga, aku ga pinter, om! jadinya ga kuliah." Sahutnya geleng-geleng kepala layaknya anak kecil.

"Bisa jaga anak kecil?"

"Emmm... Kayanya bisa deh, om!"

"Kayaknya?" Tanya Lionel bingung.

"Soalnya aku dirumah suka mandiin kucing, jagain kucing, kasi makan kucing."

"Ini anak kecil bukan kucing!"

"Sama aja om! Sama-sama butuh di mandiin kan? Di kasi makan kan? Dijagain kan?"

Leano tidak habis pikir dengan jawaban yang Viona berikan. "Itu saya juga butuh!"

"A-apa om?" Tanyanya karena ia tidak mengerti dengan maksud perkataan Lionel.

Lionel tersenyum tipis, sangat tipis. "Kamu bisa masak kan?"

"BISAA BANGET LOH!" pekik Viona. Dia bisa dibilang sangat jago dalam hal memasak karena sewaktu ia tinggal bersama ayahnya ia selalu memasakkan makanan untuk ayahnya.

Lionel kaget. "Really?" Ucapnya memastikan.

"Ofcourse!" Sok-sok an basa enggres.

"Yauda, sekarang kamu saya kasi peker--" belum Lionel menyelesaikan ucapannya, Viona sudah memotong. "Apa, apa, om?" Ucapnya excited sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Lionel.

Lionel kaget reflek ia memundurkan wajahnya. "Kamu bekerja sebagai baby sitter anak saya dan pembantu dirumah ini." Finalnya.

"Loh? Om udah punya anak?" Pekik Viona kaget sembari mengerutkan kedua alisnya.

"Saya duda."

"SERIUS?? muka om masih muda gini udah jadi duda?" Pekiknya tak habis pikir. "Duda anak satu lagi." Lanjutnya pelan.

"Kamu gausa banyak tanya!"

Lionel bangun dari duduknya kemudian ia membuka lemari pakaiannya dan mengambil satu buah kaos, lalu ia melemparkan kaos tersebut kepada Viona.

"Pakai! Itu baju kamu sobek." Titahnya.

Viona langsung mengecek bajunya dan benar saja! Ia sampai tidak sadar kalau bajunya robek.

MY BABY DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang