CHAPTER 22

43.9K 2.2K 81
                                    

HALLO, IM BACK!

ADA YANG KANGEN GA KIRA KIRA????
wkwkwkwkwk uda lama banget aku ga apdet, tapi kerasa baru bentar di aku😭😥
jangan lupa vote dan komen yaaaaa, biar ak makin semangat.

HAPPY READING

*****

"Vio, kamu bersedia kan?" tanya Lionel dengan satu tangan yang ia gunakan untuk mengelus lembut jari-jari Viona yang bertengger di pinggangnya. Tenang saja, Lionel sudah ahli menyetir motor menggunakan satu tangan.

"Heem." dehem Viona malu-malu dengan wajah yang masih ia letakkan dibahu Lionel menahan semburat merah di pipinya.

Lionel tersenyum lebar dibalik balutan helm warna hitamnya. Ia melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, lalu memberhentikan motornya disebuah danau yang terlihat masih sangat sepi. Dengan pencahayaan yang tidak begitu terang, Lionel masih bisa melihat wajah kebingungan Viona dari kaca spion motornya.

"Kesini dulu bentar." Kata Lionel sembari melepas helmnya.

"Mau ngapain, kak?" Tanya Viona kebingungan seraya turun dari motor sportnya dengan satu tangan yang digenggam erat oleh Lionel, dijadikan sebagai pegangan agar Viona tidak terjatuh.

Bukannya menjawab, Lionel malah mengambil salah satu tangan Viona untuk ia genggam. Membawanya pergi ke tepi danau, lalu mereka berdua duduk diatas rumput-rumput kecil yang sedikit basah karena semalam sempat hujan.

Belum sempat Viona menjatuhkan bokongnya, Lionel dengan cepat menahannya. "Tunggu sebentar."

Lionel membuka Hoodienya lalu meletakkannya di atas rerumputan yang basah, "Udah, sini duduk!" Titahnya sembari menepuk-nepuk space disampingnya.

Melihat hal itu Viona memasang wajah kagetnya. "Itu Hoodie kakak mahal loh! Masa dibuat jadi sarapan aku duduk?!" Tukas Viona sok kesal padahal dirinya sedang menahan salting.

"Uang saya banyak." Jawabnya datar.

Viona memutar bola matanya malas. "Iya siap tuan Lionel." Balasnya seraya menjatuhkan bokongnya diatas Hoodie milik Lionel.

Hening, keduanya sama-sama menatap genangan air yang terlihat sangat tenang. Keduanya seperti hanyut dalam pikirannya masing-masing. Dapat Viona sadari bahwa orang disampingnya sesekali mencuri pandang ke arahnya.

"Suka Sunrise?" Tanya Lionel memecah keheningan dan kembali menatap orang disampingnya.

Viona menengok kearah Lionel, "SUKAA!" Jawab Viona antusias.

Tiba tiba-tiba Lionel merogoh saku celananya, mengambil sebuah benda pipih berwarna putih lalu mengetikkan sesuatu disana. Membuat orang disampingnya penasaran dengan apa yang dilakukannya.

"Kata mbah google hari ini matahari terbit jam 05.54, want to wait, cantik?" tawar Lionel dengan senyum tipisnya.

"Ofcourse."

Merasa gemas dengan jawaban wanita cantik disampingnya, Lionel mengusak lembut rambut Viona, membuat Viona mendengus. "Ih kakak rambutnya jadi berantakan!"

"Sini aku rapihin." Ucap Lionel sembari terkekeh gemas. Jari-jari tangannya mulai merapihkan surai Viona dengan lembut tanpa ada tolakan dari sang empu.

Semburat merah itu semakin tercetak jelas di wajahnya kala ketika Lionel mengubah kata "saya" menjadi "aku".

"Udah cantik, Viona saya selalu cantik." Puji Lionel dengan manik matanya yang tidak lepas dari wanita dihadapannya.

MY BABY DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang