CHAPTER 10

67.9K 3.4K 70
                                    

Setelah menginjakkan kaki untuk keluar dari kamar Lionel, Viona memutuskan untuk keruang tamu. Berniat untuk membangunkan para orang-orang yang sedang tertidur pulas.

"Eh, Liam! Udah bangun, sayang?" Tanyanya melihat Liam yang sedang berdiri sambil membersihkan tangannya dengan wajah yang sedikit kesal.

"Loh, ini orang-orang pada kemana?" Dilihatnya sudah tidak ada lagi teman-teman nya Lionel yang sedang tertidur pulas di lantai.

Liam menunjukkan giginya. "Udah Liam usir!" Sahutnya cengengesan.

"Bagus!" Seru Viona mengacungkan jempolnya seraya mendekati Liam.

"Papah, dimana, kakak baik?"

"Dikamar, lagi sakit!" Jawabnya sambil menoel hidung mancung Liam.

Liam membelalakkan matanya, "Hah? Papah sakit?!" Kagetnya.

Viona mengangguk.

"Liam, mau ke kamar papah!" Baru saja Liam mau melangkah, Viona menahannya. "Papah, lagi istirahat."

"Liam, mandi dulu, ya? Abis mandi baru boleh liat papah!"

Liam mengangguk lesu.

*****

Liam sudah rapih dengan pakaian sekolahnya. Kini, mereka berdua sudah berada di depan pintu kamar Lionel.

TOKK TOKK

"Masuk!" Ucap seseorang dari seberang sana.

Liam berlari kearah Lionel dan memeluknya dari bawah kasur. "PAPAHH!!" Serunya.

"Papah, sakit apa?"

Lionel membalas pelukan itu. "Papah, kecapekan, sayang." Balasnya lembut.

"Bohong!" Gerutu Viona pelan yang dapat didengar mereka semua.

"Apa, kakak baik?" Ulang Liam.

Viona menggelengkan kepalanya. "Eh, ngga!"

"Makanya, papah, jangan kerja terus!" Omel Liam.

"Iya, sayang." Pasrah Lionel. "Udah sarapan, belum?" Tanyanya yang dibalas anggukan semangat oleh Liam.

"Udah jam setengah 7, kok belum berangkat?"

Liam melihat jamnya. "Oh iya!"

"Kakak baik, ayo berangkat!" Ujarnya tergesa-gesa.

"Liam, tunggu dulu!" Cegah Lionel saat Liam dan Viona sudah sampai didepan pintu kamarnya. "Hari ini Liam dianter sama bi iyam, ya?"

Liam kembali menghampiri Lionel, "Loh, kenapa emangnya, pah?"

"Nanti kalo, kakak baik nganterin Liam sekolah. Yang rawat papah, siapa?"

"Yaudah, deh!"

"Kakak dirawat sama bi iyam, aja! Aku mau anter Liam ke sekolah!" Seru Viona jutek.

"Liam, masa kakak baik gamau!" Adu Lionel seperti bocah.

Viona membelalakkan matanya. Pengaduan sekali.

"Kakak baik mau, ya, rawat papah?" Pinta Liam, "Plisss." Melasnya.

Dengan berat hati Viona menganggukan kepalanya.

MY BABY DUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang