prolog

40.9K 2.6K 340
                                    

Menikah.

Satu kata yang tidak pernah terpikirkan oleh pria gila kerja seperti Jeongwoo yang tiap harinya hanya diisi dengan kesibukan di kantor.

Bayangkan diumurnya yang sudah memasuki 28 tahun, pewaris utama keluarga park itu bahkan sama sekali belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun. Maksudnya—dalam artian mencintai seseorang.

Jeongwoo terlalu acuh dan tidak peduli apapun selain pekerjaan. Lalu jika ditanya tentang pernikahan pasti jawaban pria itu selalu belum menemukan yang cocok. Padahal memang dianya saja yang tidak mau mencari.

Mungkin itulah yang jadi alasan kenapa akhirnya papanya geram dan berakhir menjodohkan paksa dirinya dengan salah satu anak dari rekan kerja sang papa.

Namanya Haruto.

Sejujurnya Jeongwoo tidak pernah menyangka akan dijodohkan dengan sesama pria— ya meskipun wajah Haruto ini memang terbilang cantik tetap saja kelamin mereka sama.

Dia bingung, menjalin hubungan lawan jenis saja tidak pernah. Lalu kini malah dengan sesama jenis, bagaimana caranya? Apakah sama saja atau ada perbedaan?

Dan kalian mau tau apa yang lebih membuat Jeongwoo pusing? Sang papa meminta agar cepat diberikan cucu, sedangkan usia Jeongwoo dan Haruto saja terpaut lumayan jauh ya Tuhan.

Haruto masih 18 tahun, Jeongwoo jadi merasa seperti paman pedofil yang menikahi keponakannya sendiri. Dia bahkan tidak yakin jika Haruto mengerti tentang pernikahan mereka ini.

Lihat saja sekarang, sosok dengan piyama coklat bergambar beruang itu berjalan menghampirinya yang tengah duduk disofa.

Dengan tangan memeluk boneka sinchan berukuran lumayan besar, Haruto berhenti tepat dihadapan Jeongwoo dengan wajah merengut.

Lalu tanpa permisi langsung mendudukkan diri dipaha kekar miliknya, membuat Jeongwoo terkejut dan secara reflek menahan pinggang anak itu agar tidak terjatuh.

"Mas Jewoo, aku gabisa tidur kalo belum minum susu. Minta tolong buatin..boleh?"

Jeongwoo tidak tau harus bereaksi apa tapi wajah Haruto terlihat sangat lucu. Dia merengek hanya karena ingin dibuatkan susu? Padahal remaja jaman sekarang jarang sekali ada yang suka minuman manis itu.

"Yaudah kamu turun dulu, mas buatin susunya kedapur"

"Aaa mau ikuut, gendong tapi. Kaki aku lagi ngambek gamau dipake buat jalan"

Baiklah Jeongwoo memilih untuk mengiyakan saja. Dengan mudah pria itu menggendong Haruto ala koala dan membawanya kedapur.

Selesai dengan urusan susu, Haruto tidak langsung kembali kekamar. Dia malah tanpa tau malu duduk lagi di pangkuan Jeongwoo yang berada disebelahnya.

Tentu saja Jeongwoo bingung, matanya menatap Haruto dengan sebelah alis yang terangkat.

"Mau apa lagi, kan susunya udah?"

"Mau tidur sambil dipeluk. Ayo mas Jewoo ikut kekamar, puk-pukin pantat aku juga hehe~"

Oke sepertinya Jeongwoo salah, dia tidak menikahi seorang remaja, tapi lebih tepatnya menikahi bayi yang terjebak dalam tubuh remaja.

Hadeh bagaimana mau membuat bayi kalau istrinya saja masih bayi begini? Katakan selamat tinggal pada cucu. Jeongwoo tidak tau kapan bisa memberikannya, mungkin 5 tahun lagi?

___





cuma keseharian jeongharu setelah nikah, jadi bakalan fluff banget keknya

Soalnya aku lagi gemes banget sama ruto please🤧  tu anak keknya makin tua malah makin gemes gasiiiii




Manis; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang