ngidam

13.7K 1.1K 263
                                    

"Mas Jewoo, Haru pengen sesuatu.."

Ucapan bernada lirih disertai sedikit tarikan pada lengan kemejanya sukses mengalihkan perhatian Jeongwoo dari acara televisi yang tengah ia tonton.

"Hm? Mau apa sayang?"

Memasuki bulan ketiga, Haruto sudah mulai menunjukkan tanda kehamilan dimana ia sering meminta hal yang tak biasa.

Kata bunda namanya mengidam, dan merupakan hal yang sangat wajar dialami orang hamil. Jeongwoo pun sudah berkali-kali diperingati oleh sang bunda agar menuruti saja meski permintaan Haruto terkadang bikin geleng kepala.

Contohnya beberapa hari lalu, istri manisnya minta dibuatkan nasi goreng dengan topping pisang rebus. Lalu besoknya ingin dibelikan es krim yang dicampur saus cabai.

Jeongwoo dengan sabar menyanggupi walau semua makanan itu berakhir masuk ke perutnya atas permintaan Haruto juga. Meski begitu ia tak marah sedikitpun, justru ada kesenangan tersendiri ketika dirinya bisa memenuhi keinginan Haruto dan calon buah hatinya.

"Eung.."

Beberapa menit menunggu, Haruto masih bergumam tidak jelas, wajahnya terlihat ingin mengatakan sesuatu tapi nampaknya tak berani. Jeongwoo terkekeh lalu mengusap ng istri untuk menenangkan.

"Hey bilang aja sayang. Haru mau apa hm, nanti mas cariin"

"Haru pengen perutnya dicium sama Junghwan.."

"Apa?"

Senyuman lebar Jeongwoo lenyap terganti dengan raut datar. Apa katanya tadi? Dicium Junghwan?

"Mas Jewoo.."

"Jangan aneh-aneh sayang, mending kita jalan yuk? Mas pengen berduaan sama Haru"

Haruto menggeleng. Memainkan jemari besar Jeongwoo sembari merengek.

"Maunya itu maaas"

"Mas gamau nurutin kamu kali ini."

Jeongwoo melepas tautan tangan Haruto dan kembali sibuk dengan acara televisi. Mencoba mengabaikan rengekan si manis yang tak kunjung berhenti.

Ayolah, melihat istrinya disentuh sedikit saja oleh orang lain sekalipun itu tak sengaja Jeongwoo tetap akan marah, lalu apa tadi? Cium? Astaga apa yang ada dipikiran anak itu sebenarnya.

Jeongwoo mungkin memang tidak pernah merasakan jatuh cinta, tapi sekalinya jatuh dia akan bersifat possesive. Pria itu tak suka ketika apa yang sudah menjadi miliknya diusik oleh orang lain.

Terlebih Junghwan yang dimana sudah bukan rahasia lagi jika adiknya itu dulu pernah terpesona dengan Haruto.

Meskipun Jeongwoo tau Junghwan telah kembali bersama Doyoung tetap saja tak menutup kemungkinan makhluk bongsor itu akan mencari kesempatan jika ia menuruti keinginan Haruto.

"Mau dicium Junghwan.."

"Kamu ngantuk kayaknya, tidur aja ya? Mas gendong ke kamar"

"Gamauuu mas Jewoo, Haru mau Junghwa—"

"JANGAN MANCING EMOSI SAYA HARUTO!"

Pertahanan Haruto runtuh, air mata yang sedari tadi memang telah menggenang karena berusaha ditahan oleh sang empu kini benar-benar mengalir deras.

Jeongwoo menghela napas kesal. Sungguh dirinya tak berniat membentak, hanya saja mendengar istri manisnya terus-terusan memanggil nama Junghwan membuat emosinya naik.

"Hiks.. mas Jewoo jahat!"

Jeongwoo berdecak. Sungguh ia tak akan marah ketika harus menghadapi Haruto yang rewelnya mengalahkan anak kecil, tapi tidak jika sudah menyangkut lelaki lain seperti sekarang.

Manis; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang