meong ngambek

15.5K 1K 156
                                    

"Pelan-pelan astaga.."

Delikan tajam Jeongwoo dapatkan setelah melontarkan kalimat barusan. Kucing manisnya tengah ngambek, karena tak ia ijinkan membeli es krim.

Bukan pelit, justru ia khawatir dengan kesehatan si manis. Sudah tiga hari berturut-turut istrinya selalu meminta benda dingin manis itu setelah makan malam.

Ini maunya dede bayi!!

Alasan serupa yang sudah bosan Jeongwoo dengar dari mulut Haruto. Mengidam sih mengidam, tapi kalau membahayakan kesehatan ya tidak akan dibenarkan juga.

Itulah kenapa kini sang kesayangan tengah marah besar, mode senggol bacok pokoknya. Bicara satu huruf saja pasti langsung mendapat tatapan tajam ala Haruto yang sebenarnya sangat menggemaskan.

Jeongwoo mati-matian menahan tawa sedari tadi. Sekeras apapun mencoba terlihat seram, Haruto dimatanya tetap saja seperti bayi 5 bulan.

"Diem! Ga uwsah ajak Hawu ngomwong!"

Lihat? Berbicara saja masih belepotan, sok-sokan mau marah. Alih-alih takut, Jeongwoo malah lebih tergoda untuk menggigit pipi gembul Haruto yang kini penuh oleh makanan.

"Kenapa? Mulut mas ini, bebas dong mau ngapain aja"

Haruto mendelik. Matanya di besar-besarkan guna membuat Jeongwoo takut.

"Kita hari ini musuhan. Haru gamau temenan dulu pokoknya"

Halah. Bilang musuhan padahal mulutnya tak henti mengunyah makanan yang Jeongwoo buatkan.

Jeongwoo terkekeh, merasa tertantang untuk membuat anak nakal didepannya itu menangis.

Kebetulan sebuah ide terlintas dikepalanya, lantas dengan mudah ia segera menarik kursi yang diduduki Haruto menggunakan sebelah kaki. Membuat keduanya kini semakin dekat.

"Heung?! Jangan deket-deket Haru!!"

"Kenapa emang?"

"Haru gamau—"

"Tapi mas mau deket kamu, gimana dong?"

Hidung Haruto kembang kempis, satu dari sekian banyak hal yang dibencinya adalah tak didengarkan.

Sekali perkataannya dibantah, sudah pasti akan membuatnya kesal. Dan Jeongwoo sudah hapal diluar kepala, buktinya kini mata si manis telah berkaca-kaca.

"Kenapa tuh matanya kek gitu? Mau nangis? Dasar cengeng"

Biar saja. Jeongwoo sedang ingin menjahili sang istri  karena belakangan ini Haruto tak pernah mau menurut padanya.

Dengan mengatas namakan dede bayi diperutnya, Haruto selalu melawan Jeongwoo karena tau dirinya tak akan marah.

"Haru ga cengeng!!"

"Tapi matanya merah"

"Ngga kok.."

Haruto melengkungkan bibirnya kebawah, lalu segera menunduk pura-pura melanjutkan makan, padahal aslinya tengah menyembunyikan tangisan.

Kalau sudah begini jelas Jeongwoo tak tega lagi untuk melanjutkan. Bingung juga kenapa tadi berniat jahil, padahal setelahnya ia juga yang akan menyesal setengah mati dan berusaha membujuk Haruto seperti sekarang.

"Hey.."

"Eung, Haru lagi mam. Jangan diganggu dulu"

Haruto bersikeras menyembunyikan wajah, padahal dari getaran tubuhnya saja Jeongwoo sudah tau istrinya tengah menangis.

Manis; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang