Rencana

21.3K 1.6K 154
                                    

"Haru gamau sama mas Jewoo! Dia jahat bundaaa hiks"

Jeongwoo menghela napas, ia sedikit merasa bersalah karena membuat kesayangannya menangis. Terlebih si manis itu sampai tidak mau berdekatan dengannya dan memilih bersembunyi dibalik pelukan sang bunda.

Mendekat sedikit saja ia sudah diteriaki habis-habisan. Ayolah Jeongwoo bahkan belum melakukan yang lebih tadi, baru permulaan saja dan Haruto sudah setakut ini?

"Sayang mas minta maaf.. kamu—"

"Gamau!!"

Haruto melengos tidak mau melihat kearah Jeongwoo. Persis seperti balita yang ngambek karena mainannya diambil, Rose yang tengah memeluk menantu kesayangannya itu sampai memekik gemas.

Tadinya dia ingin tertawa karena kelakuan dua orang ini. Terlebih melihat putra sulungnya yang selalu dingin serta acuh kini tampak memelas sekali. Haruto ternyata sehebat itu sampai bisa merubah kepribadian Jeongwoo.

Tapi lama-lama kasian juga, sepertinya Rose harus turun tangan untuk membujuk Haruto supaya berhenti memarahi Jeongwoo.

"Bayii gaboleh gitu.. liat tuh Jeongwoo-nya jadi sedih banget karena kamu marah sama dia"

"Heung??"

"Iya liat tuh, mukanya udah mau nangis itu jelek banget.."

Jeongwoo mendengus. Tau sekali bahwa bundanya memang sengaja ingin mengejek dirinya. Lihat saja sekarang, wanita paru baya itu tengah mati-matian menahan tawa.

Tapi kekesalannya jadi lenyap setelah akhirnya si manis mau melihat kearahnya sekarang. Tatapan mereka beradu, Jeongwoo sengaja membuat wajah pura-pura menangis untuk menarik perhatian istri kecilnya.

"Ihh.. iya beneran jelek"

Rose tidak tahan lagi, tawanya menyembur kencang setelah mendengar celetukan Haruto yang begitu lucu. Dia tidak bisa membayangkan sesabar apa anaknya setiap hari menghadapi sosok polos seperti Haruto.

Sementara Jeongwoo yang dikatai begitu cuma bisa tersenyum pasrah. Baru kali ini ada yang mengatai wajah tampannya jelek. Mana enteng banget ngomongnya, untung dia sayang.

"Hahahahhah, aduh Woo. Bayi kamu ini gemes banget, pengen mama bawa ke mansion aja boleh ga?"

"Gaboleh, enak aja bunda mau bawa istri aku."

"Loh kalo Haru mau gimana? Yakan sayang, kamu mau ikut bunda ke mansion, kan? Nanti disana banyak es krim sama kue"

Jeongwoo melotot. Es krim dan kue adalah perpaduan yang pasti bisa membuat Haruto tergiur. Buktinya si manis itu nyaris saja mengangguk sebelum kemudian dia memekik lantaran Jeongwoo lebih cepat meraih tubuhnya kedalam gendongan.

"Mas Jewoo!! Turunin Haru!"

Rose hanya tertawa sembari mengabadikan momen langka didepannya menggunakan ponsel. Haruto yang berontak sampai mencakar wajah Jeongwoo terlihat sangat lucu. Apa mereka selalu seperti ini tiap hari?

"Mas Jewoo turunin! Haru mau sama bundaa" Haruto masih berusaha lepas karena posisinya kini dipangku oleh yang lebih tua. Dia kan masih mau bersama bundanya, dan lagi Haruto belum memaafkan Jeongwoo!

"Udah sama mas aja, kalo deket-deket bunda nanti kamu digondol"

Rose mendelik geram. Dengan kekuatan penuh dia memberi jitakan pada kepala sang putra.

"Gondol-gondol kamu kira bunda wewe gombel?!"

"Abisnya bunda mau culik istri aku. Jelas aku gamau lah!"

"Mas Jewoo turunin Haru!!"

"Ssstt diem sayang, kamu punya mas jadi gaboleh kemana-mana"

"Tapi Haru cuma mau duduk sama bunda maaaas"

Manis; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang