after night

21.8K 1.3K 269
                                    

"Wake up, baby.."

Bisikan lembut ditelinganya membuat Haruto sedikit terusik, namun ternyata tak cukup membuatnya terbangun.

Ia malah mengalungkan kedua lengan kurusnya pada leher Jeongwoo, lalu menariknya untuk dipeluk erat.

Jeongwoo terkekeh gemas, merasa tidak tega sebenarnya untuk mengganggu tidur Haruto yang terlihat kelelahan. Namun hari semakin siang dan ia takut istri manisnya akan sakit jika melewatkan sarapan.

Cup

"Hey.. sayang, bangun dulu yuk? Sarapan bentar abis itu nanti bobo lagi"

Jeongwoo kembali berbisik lirih sembari mengecup wajah Haruto, berusaha membangunkan dengan cara lembut supaya nantinya tidak mengundang tangisan si manis.

Setelah kegiatan mereka semalam, Jeongwoo yakin Haruto akan merengek terus-terusan seharian penuh. Dulu saat bermain sebentar saja telinganya hampir pecah mendengar tangisan si manis yang tak henti mengeluh sakit.

Apalagi kali ini yang mainnya sampai berjam-jam. Salahkan saja kemeja sialan yang sukses membutakan Jeongwoo hingga kelepasan berlaku kasar pada kesayangannya.

"Sayang?"

"Heung..."

Akhirnya mata indah itu perlahan terbuka, menampilkan tatapan sayu yang dibalas Jeongwoo dengan senyum gemas. Namun tak lama mata anak itu malah berkaca-kaca diikuti bibirnya yang ikut melengkung kebawah.

"Mas Jewoo.. badan Haru thakit.."

Haruto mengadu dengan suara serak yang terdengar menyakitkan. Jeongwoo sampai ikut meringis. Jangan tanya sebesar apa rasa bersalahnya, karena jujur sekarang ia pun ingin menonjok dirinya sendiri akibat perbuatannya semalam.

Meskipun hal yang dilakukannya tak salah karena keduanya juga sudah menikah, tapi tetap saja ia merasa bodoh. Tak seharusnya Jeongwoo bermain begitu kasar pada makhluk selembut Haruto.

"Cup cup.. maafin mas sayang, kita sarapan dulu ya, nanti mas pijitin biar ga sakit lagi, hm?"

Haruto mengangguk, masih dengan wajah memelasnya ia mengangkat kedua tangan keatas,

"Eung.. Gendong tapi"

Jeongwoo menyempatkan diri mengecup bibir merah itu sekali lagi sebelum bangkit untuk meraih tubuh Haruto kedalam gendongan koala.

Beruntung Jeongwoo sudah membereskan semua kekacauan yang ia buat tadi malam. Tidak tampak ada bekas percintaan sedikitpun, bahkan Haruto juga telah ia bersihkan sebelum tidur.

Mana tega ia membiarkan kesayangannya istirahat dalam keadaan kotor, pasti tidak akan nyaman.

Jeongwoo mendudukkan dirinya dikursi makan dengan memangku Haruto. Sudah ada sepiring nasi goreng yang sengaja dibuatnya tadi.

"Mas tadi bikinin nasi goreng, gapapa kan? Atau Haru mau mam yang lain?"

Haruto mengangguk, namun tak lama kemudian dia menggeleng. Jeongwoo gemas sekaligus bingung, jadi bayi besarnya ini mau apa tidak?

"Mau mas bikinin yang lain?"

Haruto menggeleng lagi.

"Ooh mau beli diluar? Haru mau apa sayang?"

Haruto mengerucutkan bibirnya lalu menatap Jeongwoo dengan wajah yang dibuat galak. Bahkan tangannya sempat memberi tabokan tepat pada mata Jeongwoo, bikin sang dominan sedikit mengaduh karena merasa perih.

"Haru mau mamam nasi goreng ini! Tapi nanti, sekarang mau minum susu dulu!"

Jeongwoo maklum saja, Haruto kalau sakit memang agak menyebalkan. Untung Jeongwoo cinta setengah mampus, jadi mau kepalanya diinjak-injak pun juga dia akan tetap tersenyum jika Haruto yang melakukannya.

Manis; jeongharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang