23.Aku mencintaimu

1.1K 50 0
                                    

Vote dulu sebelum membaca

Di tempat lain, seorang pria sedang duduk di depan kos-kosan sambil memandang kesibukan orang yang sedang berlalu lalang untuk melakukan rutinitasnya , sejak Andi pamit pergi ke kampus sejam yang lalu, ia berusaha berdiri berjalan tertatih sambil melatih kakinya biar cepat pulih, agar bisa secepatnya kembali bekerja,

Entah sudah berapa hari, ia tinggal di kosan Andi, ingin sekali menghubungi Dee, tetapi ponselnya hilang waktu ia di ajar Andres, meski hati kecilnya kecewa mendapati istrinya lebih memilih kekasihnya dari pada dirinya yang babak belur tak berdaya di hadapannya, tetapi hatinya belum bisa melupakannya,

Saat kakinya mulai terasa nyeri, ia memutuskan untuk kembali ke kasur
untuk melemaskan kakinya di kasur,

"Astaga ? Kenapa kok sakit banget" rintihnya saat merasakan nyeri hebat di kakinya,

Ia mencari obat yang tergeletak di meja pinggir kasur, lalu meminumnya, ia sedang mencoba membaringkan tubuhnya, tetapi tiba-tiba pintunya terbuka dan melihatkan teman kampusnya, senyumnya merekah melihat temannya kini sedang menjenguknya,

Senyuman di bibirnya memudar saat melihat sosok terakhir yang ia lihat, sosok yang sangat ia hindari akhir-akhir ini kini muncul di hadapannya, mereka saling menatap dengan tatapan yang sulit di artikan, jaya mencoba menetralkan suasana, ia mulai bercanda senang dengan temannya, ia sedikit melirik ke istrinya yang lebih memilih duduk di depan kosan sambil memainkan ponselnya,

"Sepertinya ia enggan menyapaku, buat apa ke sini kalau gak mau bertanya keadaan ku" batin jaya kecewa dengan sikap istrinya yang lebih memilih di luar tanpa menyapanya,

Nizam menghampirinya sambil membantunya untuk duduk di atas kasur,

"Keadaan Lo kayak gini, tetapi kenapa loe GK ngabarin kami semua" tanya Nizam sedikit marah

Jaya menghembuskan nafasnya kasar

" Gimana gue hubungi loe, ponsel gue aja entah ada di mana saat kecelakaan itu" ujarnya sambil sedikit melirik ke luar melihat reaksi istrinya

Tiba-tiba ponsel Dee berbunyi, pamanya sedang menelponnya

"Halo, paman" tanya kepada orang diseberang sana

"Kamu kok belum sampai sini"

"Hmm,,,Gimana ya ? Hari ini aku izin libur dulu ya, soalnya ada keperluan mendadak" ucapnya tak enak

"Ya udah, kalau begitu"

Tak lama ia melihat istrinya memasukan ponselnya ke dalam tasnya, lalu melirik kedalam melihatnya yang sedang berbicara kepada teman-temannya.

Saat ia hendak ikut bergabung, salah satu mahasiswa pamit untuk segera kembali ke kampus, karena jam kelas selanjutnya akan segera di mulai

"Bu, kami mau pamit kembali ke kampus"

Dee hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju

" Kalian duluan saja, ada yang ingin saya bicarakan dengannya" ucapnya sambil melihat jaya

Semua mahasiswa pergi ke kampus, kini hanya menyisakan mereka berdua, tidak ada yang memulai percakapan, suasana di kamar kos begitu hening, jaya tak berani menatap istrinya yang kini matanya mulai berkaca.

Tiba-tiba Dee memeluk jaya dengan erat, menumpahkan air matanya di pelukan suaminya yang hampir seminggu tak pulang ke rumahnya,

Tangan jaya terulur mengusap rambut panjang istrinya,

" Kenapa kamu menangis" tanyanya begitu dingin

Dee melepaskan pelukannya saat mendengar ucapan jaya yang dingin kepadanya,

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang