48. Hancur

579 26 5
                                    


Follow dahulu sebelum membaca

Beri dukungan untuk penulis dengan vote dan komentar di cerita ini, agar lebih bersemangat untuk menulis cerita ini,

Kalian juga bisa memberi ide atau pendapat kalian untuk cerita ini di dalam komentar

SELAMAT MEMBACA

Sudah dua hari Dee berada di rumah keluarganya, hari ini ia berniat pamit untuk pulang ke rumahnya karena keadaannya sudah berangsur membaik.

Dee menghampiri papanya yang ada di ruang keluarga bersama kakak dan mamanya.

"Sayang ada yang papa ingin bicarakan kepada kamu, dan ku harap kamu bisa mengerti keadaan ini" ucapan Hartono membuat Dee mengernyit tak mengerti

"Perusahaan papa sedang di ambang kehancuran, bisa jadi sebentar lagi akan di nyatakan pailit itu semua karena hasil buruk kebun mertuamu yang membuat hasil produksi semakin membuat perusahaan papa semakin tenggelam"jelasnya membuat Dee terkejut,

"Kok bisa pah, Dee sendiri yang melihat gimana keadaan buah itu yang begitu segar dan agak tahan terhadap pembusukan, menurut Dee buah itu masih bisa di produksi hingga 7 hari setelah panen" ucapnya menatap papanya yang kini terdiam dan terlihat sangat sedih

"Iya waktu pertama kali saat mencoba buah yang di ambil kakakmu secara langsung dari kebun, tetapi setelah 5 kali panen ternyata produk olahan yang di hasilkan dari buah tersebut di tolak seluruh perusahaan dan membuat semua perusahaan membatalkan kerja sama karena hasil olahan yang mudah basi ternyata saat di telusuri berasal dari buah tersebut, dan kamu tau sekarang perusahaan di ambang kebangkrutan sayang" ucapnya dengan menangis "apa kamu bisa membantu papa sayang untuk mengatasi semua masalah ini" sambungnya menatap Dee dengan lekat

Dee jadi merasa bersalah terhadap papanya, seharusnya kalau ia tak menawarkannya pasti ini semua tidak akan terjadi

"Dee akan membantu papa dan akan keluar dari kantor paman Pram" jelasnya memeluk papanya

"Papa sudah menemukan solusi sayang, kamu gak perlu keluar dari sana" jelasnya membuat Dee mengernyit tak mengerti

"Perusahaan keluarga Andres mau menyumbangkan seluruh asetnya yang ada di luar negeri dan mengucurkan dana kepada perusahaan papa secara cuma-cuma" jelasnya membuat Dee terkejut bukan main, pasalnya perusahaan Andres merupakan perusahaan yang sangat enggan memberi kucuran dana sepeserpun kepada perusahaan lain, karena perusahaan itu sudah maju sangat pesat di berbagai belahan penjuru dunia terutama di negara maju jadi mana mungkin perusahaan milik keluarga Andres mau memberi dana secara percuma kepada perusahaan milik papanya.

"Kayaknya gak mungkin pa, kita semua tau bagaimana kejamnya perusahaan keluarga itu di dunia bisnis" ujarnya menatap tak percaya kepada papanya

"Semua tak ada yang mungkin sayang, papanya Andres sendiri yang tadi malam datang dengan istrinya dan juga Andres" jawabnya semakin membuat Dee tak mengerti

"Ngapain mereka datang ke sini?," tanyanya menatap papanya dengan tanda tanya

"Mereka melamarmu dan seminggu lagi acara pertunangan kalian akan segera di laksanakan" ucapnya lirih menatap putrinya yang masih shock saat mendengar ucapanya.

"Dan papa menyetujuinya" teriaknya dengan amarah air matanya yang ada di pelupuk matanya mengalir dengan jelas saat papanya mengangukan kepalanya bahwa keluarganya menerima pinangan dari keluarga Andres sedangkan dirinya kini sudah menjadi istri dari pria yang sangat di cintainya.

Dee menatap Hartono dengan tatapan marah, ia merasa kecewa dengan apa yang sudah mereka lakukan untuk dirinya.

"Papa tahu kan, kalau Dee sudah memiliki suami, dan ku harap papa mengerti bahwa kami berdua saling mencintai ?," Jelasnya menatap semua anggota keluarganya "dan Dee gak akan pernah meninggalkan jaya sampai kapanpun" sambungnya lalu melangkahkan kakinya keluar rumah, tetapi langkahnya terhenti saat papanya bersimpuh di kakinya membuat ia tak bisa berkata apa-apa.

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang