28. Desa

878 36 0
                                    

Follow dahulu sebelum membaca

Vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk memberi dukungan ke penulis

Typo bertebaran dimana-mana

Mereka langsung memasuki rumah tersebut, setelah ibunya mempersilahkannya masuk dan duduk.

Jaya izin keluar mengambil koper di dalam mobilnya,lalu membawanya masuk ke dalam kamarnya, sedangkan ibu mertuanya masuk ke dalam membuatkan minuman hangat untuk mereka.

Dee melihat-lihat ruang tamu, ruangan yang terlihat begitu sederhana, seperti rumah pada umumnya yang berada di desa, di dinding berhiaskan beberapa foto anak laki-laki dan perempuan saat masih kecil, ia jadi tersenyum sendiri, betapa imutnya waktu kecil suaminya yang dari dulu memang sangat tampan.

Ibu mertua membawakan teh dan kopi di taruh di tempat duduk ku dan jaya, mertuanya langsung tersenyum

"Silahkan di minum" ujarnya menatap lekat wajahku, membuat ku jadi risih, dari datang sampai sekarang ia selalu menatap wajahku.

"Terima kasih Bu, ibu apa kabar keadaanya, maaf ya Bu kami baru bisa berkunjung ke sini" ucapnya tak enak kepada mertuanya yang kini tatapannya tak pernah teralihkan dari
Ku

Mertuanya tersenyum lalu berkata

"Ibu dan keluarga baik-baik saja nak, sebenarnya kami juga ingin mengunjungimu, saat suamimu ke sini setelah itu tiba-tiba pulang yang katanya kamu pingsan, membuat kami khawatir, dan akhirnya kami ingin memutuskan pergi ke sana untuk melihat keadaan kalian, eh saat aku ingin menanyakan lokasi rumah kalian, nomor hp Jaya tidak aktif, hingga membuat kami tak jadi berangkat kesana" jelas mertuanya yang membuatnya shock, Dee dengan cepat menguasai dirinya, meski hal itu ia masih berfikir, bagaimana jika waktu itu mereka jadi pergi ke rumahnya tetapi suaminya tinggal di rumah temannya, ia menghela nafas lega, karena mereka tidak datang waktu itu.

Jaya keluar dari dalam rumahnya saat mendengar cerita ibunya,

"Maaf Bu, ponsel ku hilang jadi aku GK bisa menghubungi kalian" jelasnya sambil duduk di samping istrinya

"Kok bisa" tanya khawatir ibunya

Jaya melihat ke arah istrinya yang diam tak berkutik,membuatnya ia bernafas kasar

"Jatuh saat aku berangkat kerja Bu, ini istriku sudah membelikan ponsel baru Bu" sambil memperlihatkan ponsel pemberian istrinya dengan senyum manis di bibirnya

Ibunya ingin membalas ucapan anaknya, tiba-tiba Zahra datang dari luar memakai seragam khas SMP

"Widih,,, hp kakak baru nih,nanti kalau Zahra besar beliin ponsel kayak kakak ya" ucapnya sambil memegang ponsel kakaknya,

Jaya mendengus mendengar permintaan adiknya

"Iya nanti kakak beli in, kalau kamu tembus di universitas favorit dengan jalur undangan bukan tes" tantang jaya kepada Zahra yang terdiam sesaat lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Melihat adik iparnya yang terdiam, Dee mendukung Adik iparnya,

"Kok diam, nanti ya di coba aja dulu, siapa tau bisa lolos, nanti kalau beneran lolos kakak akan beliin ponsel baru buat kamu" ucapan dukungan untuk Zahra

Zahra tak menyadari keberadaan istri kakaknya yang sangat ingin ia temui, ia menatap wanita cantik di samping kalanya dengan melongo membuat ibunya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya.

"Kak Dee," ucapnya dengan senyum sumringahnya

Dee membuka tangannya untuk memberi ruang untuk memeluk adik iparnya dengan senyuman manisnya, jaya berdiri untuk memberi lewat adiknya untuk memeluk istrinya,

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang