52.Pertengkaran

576 31 3
                                    

Follow dahulu sebelum membaca

Beri dukungan untuk penulis dengan vote dan komentar di cerita ini, agar lebih bersemangat untuk menulis cerita ini,

Kalian juga bisa memberi ide atau pendapat kalian untuk cerita ini di dalam komentar

Mega menjelaskan beberapa tugas baru jaya sebagai seorang asisten pribadinya, sesekali Mega melirik jaya yang masih fokus membaca beberapa lembaran yang di berikan untuknya.

"Oh ya Bu, besok saya gak bisa masuk kerja," tanyanya menjeda saat melihat ekspresi Mega yang kini menatapnya tajam "ehmm, maksudku besok saya ada pertandingan bola voli di kampus, jadi saya harus ikut pertandingan tersebut karena saya sebagai kapten di team kampus " jelasnya membuat Mega mengerti, lalu menganguk membuat jaya tersenyum senang.

Sedangkan Dee membawa beberapa berkas penting untuk di serahkannya langsung kepada Mega sesuai permintaan pamannya.

Saat ia ingin mengetuk pintu dia sedikit mendengar obrolan mereka berdua membuat Dee mengurungkan niatnya dan mendengar percakapan mereka berdua.

"Kalau begitu, boleh aku meminta nomer ponsel mu, biar aku lebih mudah menghubungimu saat aku butuh jasamu" tanyanya membuat jaya terdiam sesaat, namun dengan cepat jaya menatap Mega dengan santai.

"Maaf, saya gak punya ponsel" jawabnya tak enak, karena ponselnya tadi pagi sudah di kembalikan ke pemiliknya

Dahi Mega mengernyit heran menatap pria di depannya ini

"Kok bisa?, Masa iya jaman sekarang pria sepertimu tidak memiliki ponsel" tanyanya heran dan tatapannya mengintimidasi jaya membuat pria itu salah tingkah

"Bukan begitu!, Ponsel saya terjatuh saat naik motor tadi pagi, saat ingin ku ambil ternyata ada mobil dari belakang dengan kecepatan tinggi dan menabrak ponsel saya di jalan" bohongnya dengan ekspresi sedih membuat Mega dengan mudah percaya begitu saja.

Mega berjalan ke depan, namun tiba-tiba dia gak sengaja keseleo sepatu hak tingginya membuat tubuhnya kehilangan sedikit keseimbangan jaya reflek  langsung berdiri dengan sigap menangkap tubuh langsing Mega, dan saat itulah pintu ruangannya terbuka memperlihatkan Dee yang terkejut melihat jaya memeluk mesra Mega di depan matanya.

Ekkkhmmmm

Dee berdeham membuat kesadaran mereka berdua kembali, dan dengan sigap jaya membopong tubuh Mega dan mendudukkan Mega di sofa ruangannya, sedangkan jaya langsung berlari keluar.

"Kamu kenapa" ucap Dee penuh khawatir saat Mega seperti menahan kesakitan di kakinya

"Gak sengaja keseleo kak" jawabnya dan jaya berlari dengan panik dari luar membawa minyak urut di tangannya.

Jaya dengan cekatan duduk di bawah Mega, ia membuka sepatu hak tingginya lalu menuangkan sedikit minyak di kakinya yang sakit dan mengurutnya namun saat jaya menekan kakinya dengan kuat membuat Mega berteriak kesakitan.

Aaaarrrhggggh

"Maaf Bu, setalah ini pasti tidak akan merasakan sakit lagi" jelasnya sedikit khawatir

Tak lama kemudian Mega menggerakkan kakinya dan ternyata apa yang di katakan jaya memang benar.

"Kaki ku sudah gak sakit lagi kak" ucapnya dengan senang saat Dee masih setia menemaninya di sofa

"Syukurlah kalau begitu, kamu tahu betapa paniknya kakak saat melihat kamu kesakitan seperti tadi" ucapnya sambil memeluk Mega

Jaya menatap mereka berdua dengan senyuman tipis namun senyuman itu hampir tak terlihat oleh dua wanita di depannya itu, dia melanjutkan membaca beberapa berkas untuk

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang