69. Tunangan (part lengkap)

356 9 0
                                    

Dee memasuki rumahnya dengan hati bahagia, saat sampai di ruang tamu ia heran menatap semua orang yang sedang sibuk menatap dekorasi ruang tamu menjadi elegan dan mewah seperti akan ada acara yang akan segera berlangsung.

"Akan ada acara apa, kok semua sisi di dekorasi" tanyanya kepada salah satu lelaki yang sedang mengambil lampu besar

Lelaki itu menatap heran Dee "kamu ini gimana sih, hari bahagianya kok gak tahu,tuh lihat" lirik lelaki itu ke wallpaper yang menunjukan foto besar antara dirinya dan juga Andres saat masih pacaran, ada juga foto yang memperlihatkan dirinya sedang di cium Andres di keningnya, sehingga membuat Dee terpaku tak berdaya karena sebentar lagi dia akan menjadi milik Andres dan merelakan jaya untuk bersanding dengan wanita lain, hal itu membuat bumi seakan berhenti berputar saat membayangkan jaya sedang bahagia bersama wanita lain selain dirinya saat mengingat percakapan mereka sebelum pulang dari vila.

*****

Jaya memasuki dengan langkah tegas dan tegapnya, bibirnya tak lupa menyunggingkan senyum dan sesekali menyapa beberapa karyawan yang sedang ia lewati untuk menuju ke ruangannya.

Tok.... Tok....tok

Tanpa mendengar suara Mega, jaya langsung memasuki ruangan itu, karena wanita itu sendiri yang menyuruhnya masuki ruangannya tanpa persilahkan darinya sebab itu juga termasuk ruangan milik jaya.

"Maaf sedikit terlambat, karena ada sesuatu sehingga membuatku datang terlambat" jelasnya tak enak saat melihat atasanya sedikit meliriknya lalu fokus menatap berkasnya lagi

"Iya gak apa! Jangan duduk dulu, kamu bawa laporan ini ke pak Pram"  titahnya, 

Jaya mengerutkan dahinya "kenapa gak ke bu Dee, biasanya kan ke dia" tanyanya heran,

Mega menghela nafasnya pelan,"Bu Dee gak masuk dia sedang sibuk mempersiapkan pertunangannya nanti malam, ini" jelasnya sembari menyerahkan undangan untuknya yang memperlihatkan foto manis antara mereka berdua membuat jaya geram, kenapa dia membohongiku kalau nanti malam acara tunangannya.

"Apa kamu mau datang denganku, sebagai pasangan ku di acara nanti malam" tanyanya membuyarkan lamunan jaya,

Dengan cepat pria itu mengangukan kepalanya "baik Bu, saya rasa itu bukanlah masalah, apa lagi ibu juga atasan saya" jelasnya, lalu ia melangkah pergi menuju ruangan pak Pram.

Tok,,,,tok,,,,,tok

"Masuk" 

terdengar suara pak Pram, membuat jaya mengerakan ganggang pintunya untuk membuka pintu ruangan tersebut.

"Saya ingin mengumpulkan berkas ini pak," ucapnya ramah tak lupa dengan senyuman di bibirnya, sehingga pak Pram sangat menyukai keramahan pria di depannya itu

"Syukurlah, kamu sendiri yang datang, saya ingin memberimu kunci ini untuk hasil kinerjamu yang semakin hari semakin meningkat" jelasnya sembari memberikan kunci rumah.

Jaya menatap atasanya itu dengan tak enak "maaf pak, saya rasa saya tak pantas menerima ini semua dari bapak, lagian saya hanya bekerja hanya beberapa Minggu saja" tolaknya halus membuat pak Pram tertawa

Pria paruh baya itu berdiri dan melangkah ke hadapannya

"Memang kamu kerja sebagai karyawan dan asisten Mega hanya beberapa Minggu, tetapi dedikasi mu untuk perusahaan ini sangatlah besar, karena kamu sudah beberapa tahun terakhir sudah menjadi bagian di perusahaan ini sebagai office boy, dan kamu tetap bekerja di sini meskipun bukan saya yang menanganinya dan keponakan saya yang memegang perusahaan ini, tetapi kami masih tetap memilih berkerja di sini tanpa saya yang memegangnya," ucapnya menatap jaya, "jadi kamu pantas menerima rumah ini sebagai tempat tinggal kamu karena jaraknya dekat agar kamu tidak terlambat saat datang ke kantor" sambungnya sembari menyerahkan kunci di tangan jaya.

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang