54. Berteduh 18+

1.1K 39 0
                                    

Follow dahulu sebelum membaca

Beri dukungan untuk penulis dengan vote dan komentar di cerita ini, agar lebih bersemangat untuk menulis cerita ini,

Kalian juga bisa memberi ide atau pendapat kalian untuk cerita ini di dalam komentar

Jaya menurunkan Dee dari gendongannya tepat berada di kursi yang berada di gubuk tua. tubuh mereka saat ini sudah basah kuyup akibat guyuran air hujan yang begitu deras membasahi tubuh mereka berdua saat jaya mengendong Dee karena kaki wanita itu terkilir setelah berlari kencang mencari tempat untuk berteduh karena hujan yang begitu deras , sehingga hal itu membuat Dee mengigil kedinginan. Saat ini mereka berdua berteduh di gubuk tak jauh dari mobilnya yang mogok.

Jaya berlutut di kaki Dee dengan beberapa tetesan air hujan yang masih tersisa di rambutnya, kini kedua tangannya mencoba mencopot sepatu hak tinggi yang di gunakan Dee saat ini, sambil memijat kaki wanita itu yang terkilir dengan pelan dan lembut namun masih membuat dia meringis kesakitan.

Aauch

Teriak Dee kesakitan saat jaya menekan kakinya begitu kuat.

"Apa masih sakit?" Tanyanya khawatir yang di beri gelengan Dee membuat jaya menjadi lebih lega.

Jaya duduk di samping Dee yang masih memeluk erat tubuhnya sendiri karena kedinginan, hal itu membuat jaya merasa iba namun tak di sangka dia memeluk erat tubuh wanita itu dari samping hingga Dee merasa benar- benar terkejut , tetapi wajahnya tak berani menatap Dee.

"Apa masih dingin?" Tanyanya dengan pelan namun suara lembut itu berhasil membuat Dee gelisah karena detak jantungnya yang semakin cepat berpacu saat berdekatan dengan pria itu.

Dee menggelengkan kepalanya, namun tubuhnya masih menggigil kedinginan membuat jaya semakin mengeratkan pelukannya dengan kuat, mereka berdua tenggelam dalam kehangatan yang sudah lama tak di rasakannya.

Akan suatu hal yang dia lupakan, jaya melepaskan pelukan di tubuh Dee, dia menatap lekat wajah wanita itu yang mulai memucat karena menahan hawa dingin yang menyeruak masuk menusuk kedalam tulang-tulang.

Dia berdiri mencari benda di saku celanannya, saat benda tersebut tak ada di sana membuat jaya menepuk jidatnya dengan pelan.

"Mati aku, kalau motor itu hilang aku akan ganti rugi" rutuknya lirih saat ia tak menemukan kunci motornya di sakunya, namun Dee mendengar rutukan jaya, pria itu sedang panik menatap ke arah motornya yang berada jauh dari gubuk ini.

"Aku mau bawa motor ku kesini?, apa kamu tak keberatan jika ku tinggal sendirian di sini untuk mengambilnya ke sana" pamitnya sembari meminta izin kepada Dee yang masih terdiam

Dee tersenyum lalu mengangukan kepalanya pertanda dia setuju permintaan jaya, meskipun sebenarnya ia merasa takut berada di gubuk ini sendirian, tetapi ia juga tak kuasa mencegah jaya untuk menemaninya di sini.

Terlihat pria itu langsung berlari kencang menerobos guyuran air hujan yang semakin deras menguyur sekujur tubuhnya hingga pria jangkung itu tak terlihat karena gelapnya malam.

****

Part ini di hapus untuk menghindari plagiat.

Kalian bisa membaca part lengkap ini di karya karsa



Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang