Follow dahulu sebelum membaca
Beri dukungan untuk penulis dengan vote dan komentar di cerita ini, agar lebih bersemangat untuk menulis cerita ini,
Kalian juga bisa memberi ide atau pendapat kalian untuk cerita ini di dalam komentar
Hari sudah menjelang subuh namun jaya masih terjaga, ia tak bisa menahan ini dan harus segera menuntaskanya, nyalinya menciut saat mendengar nafas halus yang keluar dari mulut istrinya,hingga membuat ia mengurungkan niatnya.
Aaaaaarrrrrrrrggggggghhhhhh
Erangnya menahan sakit, jaya mendekatkan tubuhnya lalu dengan perlahan ia mendekap tubuh istrinya dan menempelkan miliknya di antara paha membuat istrinya terusik dari tidurnya,
Dee membuka matanya,ia langsung terkejut saat melihat keadaan suaminya dengan mata pandangan
"Kamu kenapa tidak tidur,ini belum waktunya bangun" tanyanya dengan suara serak sambil mengucek kedua matanya menggunakan tangannya untuk memperjelas penglihatannya.
Lalu ia sedikit menggerakkan tubuhnya, ia tersentak saat ada benda keras di sela pahanya membuat ia menoleh kepada suaminya yang meringis menahan malu.
" Aku gak bisa tidur, karena tak bisa menahan ini dari saat aku terjatuh tadi malam" ucapnya tak berani melihat wajah istrinya
"Tapi kamu lagi sakit,gak mungkin kita ngelakuin hal itu dengan keadaanmu yang kayak gini" jelasnya menatap iba suaminya yang meringis menahan gejolaknya
"Sekarang aku harus gimana, kalau kamu gak mau mending kamu keluar dulu hingga keadaan ku lebih baik dan hasrat ini hilang dengan sendirinya" ucapnya pelan namun menyayat hati Dee,
Dee juga bingung apa yang harus di lakukan, masa iya, ia yang akan mengambil alih permainan tersebut, memikirkannya saja membuatku malu, tapi kalau tidak ia kasihan melihat keadaan suaminya yang mengenaskan, membuat ia menghembuskan nafasnya, mau tak mau ia harus melayani suaminya.
Jaya kaget saat istrinya berdiri dan melepas dalamannya membuatnya ia menelan ludahnya, istrinya menghampirinya lalu menaiki dan memposisikan miliknya dengannya, terlihat wajah terpaksa istrinya saat ia mengambil alih permainan yang seharusnya aku lakukan, ia merasa sangat malu dan bersalah kepada dirinya sendiri kenapa ia menjadi pria lemah di depan wanita yang sangat di cintainya.
Setelah selesai dan ia bisa melihat suaminya bisa tertidur pulas ia merapikan pakaiannya,lalu beranjak dari tidurnya menuju dapur untuk membantu mertuanya memasak,
Ia berjalan menghampiri ibu mertuanya yang sedang menggoreng ikan
"Mau masak apa Bu,boleh Dee bantuin" tanyanya dengan pelan, karena ia dan ibu mertuanya tak seakrab dengan ayah mertuanya yang nyaman saat di ajak ngobrol, ia pernah merasa kalau ibu mertua tak menyukainya, tetapi gimana lagi aku harus bisa membuktikannya bahwa aku memang layak untuk bersanding dengan putranya.
"Mau masak asam-asam ikan gabus, agar luka yang ada di tubuh jaya biar segera kering dan cepat sembuh" jelasnya sambil membalikan ikan di wajan
"Kalau kamu mau bantu tolong kamu iris tomat kecil-kecil" ucapnya menunjuk tomat yang berada di kantong plastik
Dee membantu ibu mertuanya hingga selesai memasak, lalu ia beranjak pergi mandi, saat belum melangkah ke dalam kamar, Zahra memanggilnya
"Kak Dee,ada pria tampan yang mencari kakak" ucap Zahra memberi tahu,dan saat itulah ibunya langsung keluar mendahului menantunya,yang di takutkan adalah mantan Dee yang datang ke sini.
"Dek," pria itu memanggil Dee dengan sebutan Adek membuat ibunya menjadi lega,ternyata dia adalah kakak yang pernah ia temui saat akad nikahnya.
"Kakak kok pagi-pagi datang ke sini" tanya Dee melihat kakaknya yang berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Office Boy (SELESAI)
RomantiekBab yang sudah di revisi ada di karya karsa. Deana Araminta Wijaya, wanita mandiri yang berprofesi sebagai manejer sekaligus dosen di kampus swasta ternama di jakarta,Ia terpaksa harus menikah dengan seorang office boy di perusahaannya bekerja,karen...