16. Dee Pingsan

1.2K 45 0
                                    

Jaya sedang duduk bersantai di depan rumah sambil melihat bulan yang sedang bersinar terang, ayahnya datang dari dalam rumah lalu menghampiri putranya.

" Kok melamun ? hari sudah larut malam, ayo masuk kedalam biar gak masuk angin." Kata ayahnya sambil duduk di samping putranya

Jaya tersenyum kepada ayahnya,

" Hmm. . ayah masuk duluan, nanti jaya susul ke dalam," ucap jaya yang masih betah melihat bulan

Ayahnya tersenyum sambil menepuk punggung putranya,

" Kalau kamu butuh sesuatu bilang sama ayah,jangan malu-malu" sebenarnya ia tau, tanggungan anaknya begitu besar, ia harus menghidupi istrinya dan juga calon anaknya belum lagi biaya kuliahnya yang lumayan mahal, karena kampus swasta.

Jaya mengerti apa yang dimaksud ayahnya itu, tetapi ia masih bisa membiayai kehidupannya dan keluarga kecilnya.

" Terima kasih yah, doain jaya aja yah, agar jaya bisa melewati rintangan ini, jaya yakin masih bisa menafkahi istri jaya dan membiayai kuliah" ucap jaya sambil tersenyum kepada ayahnya

Selang beberapa lama, ibunya keluar membawa kopi hitam dan cemilan untuk suami dan putranya,lalu menaruhnya di meja samping kursi yang diduduki putranya.

"Ngobrolin apa sih, kok serius banget, nih ibu bawaain singkong goreng untuk cemilan bersama sambil santai" ucap sang ibu menatap putranya

" Terima kasih Bu" balas jaya sambil mengambil singkong goreng di piring lalu memakannya dengan lahap, karena sudah lama ia tak memakan singkong goreng yang lezat buatan ibunya

" Rasanya masih sama tak tertandingi" ucap jaya sambil memuji memakan singkong goreng di piring hingga habis,

Semuanya tertawa melihat komentar jaya yang terus menerus memuji makanan buatan sang ibu. Dan mereka saling bercanda hingga malam.

****

Setelah berkutat dengan berkas yang terbengkalai dari kemarin, akhirnya berkas itu selesai juga malam ini, ia langsung membereskan berkas kedalam tas, sebelum beranjak perut Dee merasa seperti di aduk-aduk, ia berlari kedalam kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya, ia keluar masuk ke kamar mandi lebih dari sejam yang lalu, kini tubuh Dee sangat lemah tak berdaya, bibirnya dan mukanya pucat, ia berjalan ke ranjang untuk beristirahat, belum sampai di ranjang ia langsung terjatuh dan memanggil bibi untuk meminta tolong.

Selesai mengobrol dengan keluarganya, jaya masuk kedalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil memejamkan matanya, tak lama kemudian Hp jaya berbunyi

Kringgg

Kringgg

Jaya membuka Hpnya, ia mengernyitkan dahinya,

"Siapa yang menelpon malam-malam begini,dengan nomor tak di kenal" batinnya

Jaya langsung mengangkat telepon, ia langsung terkejut saat mendengar teriakan bi inem dalam Hpnya,

"Tuan....tuann...tuan, non Dee pingsan." Suara bi inem terdengar begitu panik

" Bibi panggil dokter, aku akan segera sampai disana, bibi jangan pulang sebelum aku sampai di sana" perintah jaya kepada Bi inem,ia langsung mematikan telepon, lalu meraih jaketnya pergi keluar.

Kedua orang tuanya panik ketika anaknya keluar dari kamar memakai jaket lalu menghampiri mereka,

" Kamu mau kemana malam-malam gini" tanya ibunya panik saat melihat anaknya sudah rapi.

"Yah,Bu,jaya akan pulang malam ini juga, Dee pingsan " pamit jaya kepada kedua orang tuanya

" Ini sudah sangat malam nak" kata ibunya sambil melihat jam,ternyata sudah jam 10 malam

"Tapi jaya khawatir dengan keadaan istri jaya Bu, aku harus segera sampai di sana, sebelum bibi pulang kerumahnya" ucap jaya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya, sambil berlalu pergi keluar menaiki motornya

" Jaya pulang dulu" pamit jaya sebelum melajukan motornya

" Hati-hati, jangan ngebut"

Jaya menganggukkan kepalanya,lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, tapi dengan hati-hati, ia mencari jalan alternatif biar sampai di sana dengan cepat,

****

Dee sudah diperiksa dokter, ia masih belum tersadar, tak lama kemudian, dokter keluar dari kamar Dee, Bu inem langsung menghampiri dokter,

" Bagaimana keadaan non Dee dok" Bu inem bertanya dokter dengan khawatir

"Dia sedang kelelahan, Keadaanya sudah membaik, hal itu lumrah di lalui oleh ibu hamil, jadi gak usah khawatir, ini aku sudah siapkan beberapa obat untuk diminum pasien" ucap dokter sambil memberikan obat kepada bi inem

" Terima kasih dok, udah mau malam-malam kesini," ucap bi inem sambil mengantar dokter ke luar rumah,

" Gak apa, itu sudah menjadi tugas saya menjadi seorang dokter" ucap dokter tersenyum lalu dokter tersebut memasuki mobilnya dan berlalu dari rumah Dee.

Bu inem langsung memasuki rumah, ia menengok sesekali keadaan Dee, tak lama kemudian suara motor terdengar dari luar, itu tandanya suami nona nya sudah tiba,

Sesampainya di depan rumah, jaya langsung memasuki rumah dengan tergesa-gesa, ia melihat bi inem duduk di ruang tamu, ia langsung menghampiri bi inem

" Gimana keadaanya sekarang bi" tanya jaya khawatir

" Non Dee, tidak kenapa-kenapa, ia hanya kelelahan saja kok" jelas bibi membuat jaya pikirannya menjadi lega,

Jaya pergi memasuki kamarnya untuk menaruh tas dan Menganti pakaian santainya, ia mencari bi inem ke dapur dan benar saja bi inem sedang berada di sana membuatkan minuman hangat untuknya.

" Terima kasih Bi, kalau bibi mau pulang sekarang, gak apa kok bi " ucap jaya menerima kopi hitam buatan bi inem, lalu bi inem berlalu pergi keluar karena sudah waktunya pulang.

Setelah selesai menikmati kopi hangat ia kembali memasuki kamar istrinya, menatap dalam wajah istrinya yang tertidur dengan pulas,bibirnya terlihat pucat pasi, jaya mencium kening Dee dengan lembut dan lama, tangannya mengelus pipinya yang semakin lama semakin berisi seiring bertambah usia kehamilannya.

Tak di sangka Dee menggerakkan tubuhnya sehingga jaya ikut terseret ke dalam ranjang, kini ia berbaring di samping Dee, hati jaya berdetak kencang tak karuan, saat dirinya berdekatan dengan Dee sedekat ini membuatnya pikirannya menjadi kemana mana, ia selalu memandangi wajah istrinya yang teduh, ia memeluknya dengan erat dan tak lama kemudian ia ikut tertidur dengan nyaman di pelukan Dee.

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang