36. Dejavu

635 33 0
                                    

Follow dahulu sebelum membaca

Beri dukungan untuk penulis dengan vote dan komentar di cerita ini, agar lebih bersemangat untuk menulis cerita ini,

Kalian juga bisa memberi ide atau pendapat kalian untuk cerita ini di dalam komentar

1 MINGGU KEMUDIAN

Suasana kantor saat ini sangatlah ramai saat semua karyawan berkumpul untuk melaksanakan apel pagi untuk mengabsen satu persatu karyawan untuk mengklaim Bonus yang akan di berikan saat gajian akhir bulan.

Dee berjalan dengan Mega yang sedang berceloteh membuat Dee menggelengkan kepalanya,sifat sepupunya itu yang tak akan  berhenti berbicara jika sudah sampai ruangannya, saat mereka masih berada di lobi Dee mendengar teriakan yang memanggil namanya hingga membuatnya berhenti dan menyuruh Mega pergi ke ruangannya terlebih dahulu.

"Aku sudah memanggilmu dari tadi, eh kamu malah gak mendengarnya" ucapnya dengan nada ngos-ngosan

"Ngapain kamu di sini pagi-pagi" tanya Dee to the point,membuat pandu terkekeh sendiri lalu mencubit pipinya dengan gemas

"Hmm, sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan, nanti jam  11 aku gak bisa datang meeting, gimana kalau sekarang saja" ujarnya karena ia tahu wanita di depannya meminta jam 11 yang memepet dengan waktu istirahat agar ia tak ada celah untuk mendekatinya, jadi ia memutar otaknya dengan keras,agar bisa lebih lama dengannya,hal itu membuat jenggah Dee,tiba-tiba matanya tak sengaja tertabrak binatang terbang hingga membuatnya meringis

Auchhhh

Dee mengucek matanya membuat pandu sontak mendongakkan kepala Dee keatas untuk meniup matanya,membuat posisi mereka sangatlah intim sehingga dapat dikira mereka berdua berciuman.

Di belakangnya tak jauh mereka berdua, jaya menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan dengan kedua tangannya mengepal dengan kuat menahan emosinya,saat melihat posisi istrinya yang begitu intim dengan pria selain dirinya.

Pandu membungkuk melihat mata Dee yang memerah

"Masih ada yang mengganjal" tanyanya dengan nada khawatir

Yang di balas dengan gelengan Dee,lalu ia mendongakkan matanya ke depan betapa terkejutnya saat matanya tepat menatap orang yang sangat di rindukannya selama seminggu terakhir kini sedang berada di depannya tak jauh darinya, suaminya menatapnya dengan tatapan tajam dan penuh amarah, ia melihat suaminya berjalan mendahuluinya tanpa menoleh sedikitpun kepadanya yang kini sedang menatapnya dengan was-was saat melihat kepergian suaminya.

Ada rasa senang dan khawatir sekaligus di dalam hatinya, saat ia melihat keadaan suaminya yang sudah sembuh lebih cepat dari waktu yang di perkirakan dokter, seharusnya 5 hari lagi ia akan menjemputnya ke rumah orang tuanya.

Jaya berlalu begitu saja menuju ruangan atasanya,dan ia menulis surat pernyataan untuk kembali bekerja, setelah kembali dari ruangan atasanya ia berlalu menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya menjadi seragam khasnya.

Dee ingin mengejar tetapi pria di depannya kini menggeretnya untuk segera menyelesaikan meetingnya yang sempat tertunda beberapa hari lagi, membuat mau tak mau ia harus segera menyelesaikan meeting tersebut dengan cepat.

Meeting selesai dalam waktu kurang lebih 30 menit membuat pandu melongo tak percaya apa yang di jelaskan Dee sungguh di luar kendalinya, wanita itu kini sudah melangkah pergi meninggalkannya dan berlalu begitu saja tanpa menoleh sedikit pun, ia heran kenapa melakukannya dengan tergesa-gesa tetapi ia bisa memahami apa yang di jelaskan wanita itu secara detail.

Jaya mengepel di beberapa ruang tunggu yang masih sepi dari jangkauan karyawan,tiba-tiba ada gadis yang melewatinya dengan santai dan gadis itu tidak tau kalau area yang di lewati itu sedang di pel membuatnya terpeleset, dengan sigap jaya menangkap gadis itu dengan cepat membuat mereka saling bertatapan lama.

Married With Office Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang