0'30 - SuA

158K 9.2K 623
                                    

WAJIB FOLLOW SERTA VOTE DAN COMMENT GUYS!

Hari minggu subuh Sabila terbangun karena ada masalah kecil sedikit, yang perempuan pasti tahu kenapa, biasa kalo sedang datang bulan, tembus. Gadis itu melepaskan spreinya dan sarung bantal sambil duduk dipinggir kasur, rambutnya masih dia bungkus menggunakan handuk karena malas mengeringkannya.

Sabila melirik jam yang masih menunjukkan pukul 4 pagi, mau tidur pun sudah tidak ngantuk. Sabila berjalan menuju lemarinya yang khusus menyimpan sprei, ia mencari warna yang dia ingin kan setelah itu kembali keluar dan masuk lagi membuka lemari selimut untuk mencari warna yang sama.

Sedikit ngos-ngosan karena kasurnya yang besar, ada banyak bantal juga. Setelah selesai Sabila duduk dikarpet berbulu di depan sofa, ia terdiam memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.

Sabila kembali berdiri meraih ponselnya dinakas, melihat beberapa pesan masuk dan panggilan telfon mau pun video call dari Asher yang tak terjawab. Sabila tersenyum geli melihat rentetan pesan Asher yang mengira dirinya marah, memang Asher malam tadi bermain bersama temannya.

Sebenarnya mereka akan jalan malam tadi, tapi Sabila membatalkan karena perutnya yang masih nyeri dan pinggangnya yang mulai terasa ngilu, jadi lah ia membatalkan rencana mereka dan mengizinkan Asher bermain bersama teman pemuda itu, tapi! Asher berjanji akan video call nanti, Sabila menunggu hingga larut pun tidak ada panggilan masuk, pesannya pun tidak dibaca.

Karena jenuh menunggu dan sudah mengantuk, ditambah dia sedang datang bulan Sabila me-silent ponselnya dan tidur langsung.

Kak asherr
sayang?

panggilan tak terjawab

kenapa ga diangkat?
kamu tidur ya?

panggilan tak terjawab
panggilan tak terjawab
panggilan tak terjawab

sayanggg
maaf aku lupa telpon kamu
aku dirumah jordan

panggilan tak terjawab

masih sakit ya perutnya?
yaa sayang aku tidurr
maaf ya sayang
nanti aku pulang jam 2 an
selamat boboo
love youu

Terakhir dilihat Asher adalah jam terakhir pemuda itu mengirim pesan padanya, 22.45. Kalo saja Sabila tidak silent ponselnya, mungkin ia sudah terbangun.

Sabila iseng-iseng menekan panggilan video call kepada Asher, dering pertama belum diangkat, sampai dering keempat belum juga diangkat. Sabila baru saja akan memutuskan panggilan seketika layar ponselnya berubah hitam dan terdengar suara serak khas bangun tidur, sangat berat.

"Sayang? Kenapa hm?"

Sabila tersenyum manis. "Sabila iseng aja, yaudah kakak lanjut tidur." Ucap gadis itu.

Disebrang sana Sabila melihat Asher grasak-grusuk diatas kasur, tak lama wajah pemuda itu terlihat, ternyata menghidupkan lampu tidur. "Kamu kenapa subuh-subuh udah mandi?" Tanya Asher sambil menduselkan kepalanya dibantal.

Sabila berjalan kearah meja riasnya, ia menaruh ponselnya agar berdiri tegak. "Sabila abis mandi, Sabila tembus. Baru aja ganti sprei." Terdengar Asher bergumam.

Sabila untuk AsherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang