Bagian 1 : Karena Dia Adalah Itachi

550 41 0
                                    

"Sebagai seorang ninja, kau harusnya menyusun strategi agar ketika keadaan tidak sesuai dengan prediksi, kau akan tetap hidup"

Kisame sebagai yang mahir dalam pedang hanya diam.
Sebagai bawahan, Kisame hanya akan menuruti apapun yang di katakan oleh atasannya.

"Satu, dua..."

Kisame sudah siap dengan pedang besar di tangannya, pada hitungan ketiga ia akan menyerang dan memastikan pasukan dari Kohona tidak ada satu pun yang mati

"Tiga! Sekarang, Kisame"

---

"Kau hidup di Konoha. Walaupun menjadi ninja bukan tujuan semua orang, namun, kau mewarisi jutsu-jutsu dari para leluhur. Ayah hanya punya dua anak, jadi, belajarlah yang baik"

"Um. Aku pasti akan melakukan yang terbaik, aku pasti akan menjadi seperti kakak"

"Ayah percaya pada mu. Berlatihlah dengan giat"

"Baik, Ayah"

Sasuke baru saja memulai kehidupan akademinya. Di Konoha, mayoritas masyarakatnya adalah seorang ninja, namun, ada beberapa juga yang memilih untuk menjadi manusia normal, melakukan aktivitas normal tanpa harus pergi kemana-mana untuk menjalani misi seperti yang ninja lakukan.

Clan Uchiha adalah salah satu bagian dari ninja Konoha. Mereka mendirikan badan pertahanan keamanan di Desa, oleh karena itu keluarga Uchiha termasuk keluarga yang di segani oleh masyarakat Desa.

Pemimpin clan Uchiha mempunyai dua anak, Sasuke adalah anak bungsu. Sebagai pemimpin clan tentu saja sang ayah menginginkan anak-anaknya berlatih dengan baik agar bisa meneruskan perjuangan clan untuk mengabdi kepada Konoha.

"Kakak kemana?"

Tanya Sasuke pada ibunya yang sedang sibuk melipat kain

"Kakak sedang ada misi. Dia akan pulang setelah misi selesai, Sasuke"

"Begitu, ya...."

Sasuke menundukan kepala setelah mendengar jawaban dari ibunya.
Setelah menjadi pasukan Akatsuki, sang kakak sangat jarang ada di rumah. Sasuke merasa waktunya bersama sang kakak menjadi sangat berkurang.

Ibu yang melihat Sasuke memperlihatkan wajah murung memutuskan berhenti dari aktivitas melipat kainnya dan menghampiri Sasuke

"Ada apa?"

Tanya ibu dengan lembut

"Kenapa kakak tidak pernah ada di rumah, Bu? Kakak berjanji akan melihat latihan ku, tapi, dia tidak pernah ada di rumah, bagaimana dia melihatnya?"

"Sasuke merindukan kakak, ya?"

Nyatanya semua complain dari Sasuke adalah bentuk bahwa dia merindukan kakaknya. Ternyata, ibu memang orang yang paling paham perasaan anaknya

"Sasuke, misi yang kakak jalankan merupakan pengabdian untuk Desa. Sebagai anggota Akatsuki, sudah menjadi tanggung jawab kakak untuk menghadapi misi-misi sama seperti ayah"

"Tapi, dengan begitu kakak nanti melupakan aku"

Ibu tersenyum kecil mendengar ungkapan Sasuke. Anak kecil memang suka berkata ngawur namun rasa takutnya adalah benar

"Sasuke kan adiknya kakak. Sampai kapanpun akan tetap jadi adiknya kakak, kan? Bagaimana mungkin kakak akan lupa. Buktinya kakak masih datang di upacara penerimaan siswa baru akademinya kamu, kan?"

Kata-kata dari ibu sedikit menghibur Sasuke.

Kakak memang jarang di rumah, tapi, kakak selalu ada di saat Sasuke sedang kesulitan. Kakak adalah panutan Sasuke, kakak pula yang menjadi alasan kenapa Sasuke ingin menjadi ninja.

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang