Bagian 31 : Samehada Dengan Cinta

74 8 4
                                    

"Senpai.."

"MUNDUR!"

Chakra Kisame terlalu kuat sehingga ruangan itu bergetar seperti akan roboh saat ini juga. 

Gaara memeluk Shinki dan membawanya menjauh dari Kisame dan Kabuto yang saat ini tengah bertarung sengit. 

Kakashi memperhatikan keadaan. Pegerakan pedang Kisame terlalu cepat bahkan sharingannya saja tidak mampu membaca gerakan Kisame 

Kakashi tahu bhawa Kisame tengah sangat marah sekarang. Chakranya yang terlampau kuat membuatnya menyerang Kabuto dengan membabi buta. Kabuto dalam bahaya besar, mungkin saja salah satu dari mereka benar-benar akan terkubur di sini 

"Senpai, kekuatan apa itu?"

Neji bertanya

"Pedang Samehada. Kekuatan Hoshigaki terdapat pada pedang mereka, Sameheda adalah pedang legendaris dari clan mereka. Seharusnya ada dua pedang dari clan Hoshigaki tapi aku tidak tahu di mana yang satu lagi"

Kakashi menjelaskan 

"Aku belum pernah melihat kekuatan sebesar itu selama bersama Kisame"

Ujar Gaara 

"Pedang itu seperti iblis. Ia menyerap energi negatif seperti marah, dendam, dan keinginan untuk membalas dendam. Semakin besar energi negatif Tuannya maka semakin besar pula kekuatan yang akan di keluarkan oleh Sameheda"

"Lantas untuk apa darah yang di oleskan kepada pedang itu?"

Tanya Shinki 

"Samehada akan aktif ketika di berikan darah. Seperti penjelasanku tadi bahwa Sameheda seperti iblis, darah digunakan untuk mengaktifkannya"

"Keren sekali"

Ujar Neji dengan mata kagum melihat kepada kedua manusia yang masih berkelahi itu 

"Tapi, bahaya. Samehada hanya boleh digunakan oleh manusia yang mampu mengontrol perasaan energi negatifnya. Makanya ia menjadi pedang legendaris clan Hoshigaki sebab Tuan besar Hoshigaki adalah manusia terlembut yang ada di muka bumi" 

Lanjut Kakashi 

"Ia sudah mencapai batas marahnya"

Gumam Kakashi 

Kakashi memperkirakan apa saja yang akan terjadi dalam perkelahian ini. Jika Kisame tidak dapat mengontrol diri dan menjadi tenang bahkan setelah perkelahian selesai, ia bisa mati karena emosi sebab Samehada dapat mengontrol seseorang yang darahnya telah ter-oles pada pedang  jika seseorang tidak dapat mengontrol dirinya

"JIKAPUN AKU MATI, AKU HARUS MELIHATMU MEMBUSUK DI NERAKA"

Teriak Kisame 

Matanya memerah dengan sempurna, wajahnya dipenuhi amarah, darahnya terus mengaliri pedang Sameheda, sekarang pedang Sameheda semakin aktif karena terus dialiri darah

Kabuto terenggah-enggah, napasnya terasa berat sekarang, ia menerima goresan pedang pada bagian punggungnya membuat punggungnya terluka dan berdarah, ia juga menerima beberapa pukulan pada bagian sensitif seperti mata dan kepalanya

"AAARGH!"

🩸

Samehada menusuk tepat pada dada Kabuto. Darah segar mengalir dengan deras pada mulut Kabuto 

Kabuto dengan susah payah mengangkat tangannya dan memegangi pedang Samehada milik Kisame, Kabuto mengukir senyum terakhirnya 

"Kebenaran tertutup selamanya"

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang