Bagian 44 : Pereda Luka

104 10 4
                                    

"Kita tidak punya pilihan lain karena sesuai lamaran memang seharusnya darah Hoshigaki yang harus memimpin"

Ujar salah satu penduduk

Hari ini penduduk dikumpulkan untuk diberitahukan terkait kepulangan Kisame

Semua penduduk terkejut, beberapa dari mereka bahkan takut kepada Kisame

"Kita memang harus percaya kepada lamaran tapi apakah Kisame bisa kita percaya?"

Penduduk yang lain merasa ragu

Dalam kepemimpinan Zabuza, Desa Kiri masih terawat dengan baik. Tidak ada peperangan dan juga tidak ada pepecahan

Bahkan ketika Zabuza terluka pun, Haku masih menjaga Desa Kiri sehingga tanpa penjagaan Zabuza pun Desa Kiri tetap aman dan tentram

"Tuan Zabuza saja rela menjual kerja sama desa kita dengan Konoha. Bagaimana kami yakin untuk menaruh desa pada tangannya sekarang"

Kisame tahu ini yang akan terjadi. Tapi, segala sesuatu harus dihadapi. Baik atau buruknya, harus dihadapi

Jika manusia terus melarikan diri, manusia tidak akan pernah menemukan titik ketenangan yang sempurna

Menghadapi keraguan penduduk, Kisame mengeluarkan pedang Samehadanya dan menancapkannya di hadapan mereka

Suasana menjadi lebih tenang sekarang. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan melihat pada mata Kisame saja mereka tidak berani

"Aku mengerti bahwa ini yang membuatmu ragu. Tapi ini tidak berbahaya lagi"

Ujar Kisame

Kisame kemudian membuka balutan pedang Samehadanya. Bagaimana bentuk pedang Samehada sekarang terlihat sangat jelas

"Ia tersegel dalam jiwaku. Jika seseorang hendak mengambilnya maka ia harus mengambil jiwaku terlebih dahulu"

Kata Kisame lagi

Kisame sangat tenang

Benar, apa yang harus manusia takuti jika berbuat benar?

"Selama ia tersegal, ia tidak akan melukaimu jika aku tidak memerintahkannya"

Penduduk melihat dengan serius kepada Kisame

"Benar bahwa ia adalah wujud iblis tapi sekarang ia di dalamku dan aku telah berkuasa atasnya"

Lanjut Kisame

Kisame kemudian menancapkan pedangnya tepat di tengah-tengah arena pertemuan

"Jika kalian terluka ketika menyentuhnya maka kalian berhak memilih pemimpinmu yang baru. Tapi, jika tidak ada yang terluka maka aku akan mengambil andil"

Ujar Kisame

Kisame kemudian berbalik untuk menggandeng tangan Itachi dan membawanya pergi dari arena pertemuan

-

"Mungkin ini terlalu cepat"

Ujar Kisame

Langit sudah gelap tapi Kisame enggan pulang

Itachi sedaritadi duduk dengan tenang di samping Kisame

Suara ombak terdengar dengan jelas dan angin menusuk tubuh Kisame dan Itachi

Sangat dingin sampai Itachi memeluk dirinya sendiri

Kisame yang menyadari hal itu kemudian melepas jubah Akatsukinya dan memakaikannya pada Itachi

"Kau terlihat cocok memakainya"

Ujar Kisame

Itachi sudah tidak memakai jubah Akatsukinya lagi semenjak ia keluar dari rumah sakit

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang