Bagian 37 : Upaya

84 8 6
                                    

Kisame terbangun karena sinar matahari yang masuk melalui ventilasi kamarnya mengganggu matanya

Malam tadi rupanya ia tidak bisa tidur karena hanyut memikirkan Itachi

Pukul satu tengah hari dan dia belum melakukan apapun. Dalam waktu kosong tanpa misi sebenarnya Kisame tidak tahu harus berbuat apa

Terkadang ia akan mengujungi makam Zabuza untuk bercerita tentang harinya yang panjang seolah Zabuza ada di sana untuk mendengarkannya atau ia akan berlatih untuk memperkuat dirinya

Namun hari ini Kisame tidak punya niat untuk melakukan apapun. Rasanya ia tidak ingin menghadapi dunia hari ini

Dunia sedang tidak ramah. Semua orang tiba-tiba terasa sangat jahat

Jadi, Kisame tidak langsung turun dari ranjang dan membersihkan dirinya namun ia memilih tetap tidur meskipun ia sudah tidak mengantuk sampai Kakashi mengetuk pintu rumanya

Mau tidak mau Kisame harus beranjang dari ranjangnya untuk membuka pintu

"Ada apa?"

Tanya Kisame

"Berita Itachi dari Hokage-sama"

-

"Kami minta maaf"

Ucap salah satu tim medis kemudian membungkuk di hadapan Itachi

Itachi tampak begitu tegar. Ia bahkan tersenyum kepada para tim medis yang membungkuk padanya

"Jangan merasa bersalah. Tidak apa-apa"

Ujar Itachi

Itachi tersenyum kepada tim medis, mencoba meyakinkan mereka bahwa ia tidak apa-apa, bahwa ia tegar, bahwa ia bisa menerima kenyataan

Tim medis tidak punya alternatif lain untuk mengembalikan chakra yang hilang. Dengan begini harapan Itachi untuk pulih menjadi ninja dinyatakan benar-benar hilang

Setelah jadwal mengkonsumsi obat berakhir, Itachi akan pulang ke rumah menjadi rakyat biasa

Tidak ada lagi Tuan genjutsu, Uchiha Itachi anggota Akatsuki, dan kebanggaan Uchiha yang berbakat. Ia hanya manusia biasa sekarang

"Mohon jangan berpikir berlebihan, Tuan. Yang paling penting kau sehat"

Ucap salah satu tim medis mencoba untuk menghibur Itachi

"Kau benar. Terima kasih banyak"

Itachi tersenyum

Tim medis membungkuk sekali lagi di hadapan Itachi kemudian pergi meninggalkannya sendiri

Itachi sendiri sekarang.
Ibu sedang pulang ke rumah

Senyum Itachi perlahan hilang, sebenarnya bagaimana bisa seseorang tersenyum jika ia sedang kesakitan ketika sedang sendiri? Senyum itu hanya terlihat ketika ia sedang bersama khalayak ramai

Luka berbicara lebih keras ketika manusia sedang sendiri

Itachi membaringkan tubuhnya kembali. Hari-hari terasa sangat berat, ia seperti hilang arah, perasaannya tidak bisa diajak kerja sama, ia merasa hatinya kesakitan

Akan menyenangkan jika bisa menghilang

Itachi menutup matanya, mengangkat satu tangannya untuk diletakan di atas matanya

Sekarang ia butuh ketenangan. Lukanya terlalu berisik

"Itachi..."

Suara itu tidak asing di telinga Itachi

Itachi membuka matanya dan melihat Kisame di depannya sekarang

"Kau dari mana saja?"

Seharusnya begitu yang akan dikatakan Itachi sekarang

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang