Bagian 7 : Bolehkah Kita?

235 19 0
                                    

Itachi terbangun karena merasa gerah. Itachi mendapati jubah Kisame ada di atas tubuhnya, Itachi berusaha untuk duduk.

Itachi menyingkirkan jubah milik Kisame ke sampingnya dan melihat ke sekitar. Itachi masih dalam hutan

"Kisame?"

Itachi mencari keberadaan Kisame

"Itachi, kau sudah bangun"

Kisame yang duduk tidak jauh dari Itachi langsung menghampiri Itachi.

"Kau tidak apa-apa? Bagian mana yang masih sakit?"

Tanya Kisame

"Hm. Kau? Apa kau baik-baik saja?"

Itachi bertanya kembali

Itachi ingat bahwa Kisame membantunya mengeluarkan racun, jadi, Itachi khawatir jika ada sisa racun dan menyerang Kisame

Kisame menggeleng. Ia menatap Itachi dengan intens. Itachi melihat mata Kisame yang merah bertanda Kisame kurang tidur, apakah selama Itachi pingsan, Kisame terus terjaga?

"Kita dimana?"

Tanya Itachi

Sebenarnya pertanyan itu sebagai alasan untuk melarikan diri dari tatapan Kisame

"Sebentar lagi akan tiba di Suna"

Jawab Kisame

"Kalau begitu kita harus bergegas sebelum ular raksasa itu kembali menyerang kita"

Ujar Itachi.

Itachi memakai jubahnya, dan mengusap wajahnya supaya ia tampak fresh dan siap untuk melanjutkan perjalanannya

"Kisame, ayo kit..."

Itachi membeku.

Kisame menarik tangan Itachi yang tadinya berencana untuk berdiri dan langsung berangkat ke desa Suna. Kisame menarik tangan Itachi dan mengunci Itachi dalam pelukannya

"Pelukan ini"

Itachi diam. Tidak memberikan perlawanan dan juga tidak memberikan balasan. Seolah pasrah dengan apapun yang sudah terjadi

Ini bukan pertama kalinya Itachi berada dalam dekapan Kisame, jadi, dekapan Kisame sama sekali tidak terasa asing.

Dalam jarak yang sangat dekat, Itachi dapat mendengar detak jantung Kisame.

Kisame memeluknya dengan hangat dan tenang, namun, jantungnya berdetak dengan sangat cepat

Kisame memejamkan matanya erat, bibirnya terukir senyum, ia menempelkan hidungnya pada pucuk kepala Itachi, menghirum aroma kepala Itachi dalam dan sesekali mengecup pucuk kepala itu dengan sayang

Kisame merasa sangat bersyukur.
Ia bergadang semalaman hanya untuk memastikan Itachi masih hidup, hampir beberapa jam sekali ia akan mendekati Itachi untuk melihat apakah Itachi masih bernapas atau tidak.

Bagaimana menggambarkan rasa lega?
Ia hampir menangis karena merasa sangat senang

"Syukurlah"

Ujar Kisame

"Kau tahu? Aku sangat khawatir"

Sambung Kisame

Itachi benar-benar membeku. Sebagai seorang dengan gelar tuan genjutsu, Itachi terbiasa untuk merespon setiap kondisi dengan baik, tapi, dalam kondisi sekarang ia seolah kehilangan kekuatannya. Ia lemah, ia mengakui bahwa dalam dekapan Kisame, ia merasa nyaman dan aman

"Aku... aku tidak apa-apa"

Ujar Itachi.

"Hmmm, aku tahu, aku tahu"

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang