Bagian 49 : Penolakan Kisame

81 9 4
                                    

"Racikan obat yang diperlukan ada di laboratorium Nara. Kita memiliki semuanya"

Tsunade mengusap kening kepalanya. Pagi-pagi sekali ia dibuat kalang kabut dengan kedatangan Shikamaru dan Mirai

"Shikamaru, diperlukan waktu untuk meracik obat-obat itu ditambah lagi aku belum pernah mencobanya. Kita seharusnya memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya sebelum melakukan segala sesuatu"

Ujar Tsunade menolak 

"Hokage-sama, aku mengerti maksudmu. Aku tahu kau tidak ingin melukai Kak Itachi tapi percayalah, aku tidak mungkin mencelakainya"

Mirai yang tadinya berdiri di belakang Shikamaru melangkah maju untuk membujuk Tsunade 

"Apa yang kau ketahui soal ini? Apa kau tahu berapa banyak hal yang hilang dari Itachi? Ia baru saja menemukan kembali semangatnya, aku tidak ingin ia jatuh lagi atau mungkin saja akan semakin parah dari kemarin"

"Tapi...."

"Cukup! Aku melarang kalian!"

Tsunade marah mendengar perkataan Mirai dan itu membuat Mirai menunduk karena takut. Shikamaru yang menyadari Mirai takut, menghampiri Mirai, memegangi pundak anak perempuan itu dengan lembut untuk memberikan isyarat berhenti 

Tsunade yang melihat itu tiba-tiba merasa tidak enak sehingga ia menghela napas dengan dalam, menutup matanya sebentar untuk mengatur emosinya 

"Maafkan aku"

Ujar Tsunade 

"Tidak apa-apa, Hokage-sama. Mungkin ini terlalu mendadak. Kami minta maaf"

Kata Shikamaru kemudian menundukkan dirinya dan disusul oleh Mirai 

"Tinggalkan buku itu di sini. Biar aku mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Jiraiya" 

Kata Tsunade 

Mirai kemudian meletakkan buku yang ia pegang di hadapan Tsunade kemudian ia dan Shikamaru keluar dari ruangan Hokage

"Jika Jiraiya setuju maka aku akan melakukannya" 



---

"Ibu sudah memperbaiki jubahku. Masih bagus seperti biasanya, kan? Hanya saja sekarang jauh lebih bersih karena tidak pernah dibawa untuk bertarung lagi"

Kata Itachi dengan sangat semangat kepada Kisame 

Itachi memang anak yang ceria tapi hanya ketika bersama Kisame saja terlebih ketika Itachi memberitahu Kisame tentang hal apapun yang terjadi dan beruntungnya Itachi punya Kisame yang juga tidak kalah semangatnya mendengar cerita-cerita Itachi 

Ketika manusia memiliki seseorang untuk diajak bicara itu menyembuhkan manusia dari luka-luka yang tidak pernah bersuara 

"Nanti kau bisa belajar bertarung denganku supaya jubah itu kotor"

Kata Kisame sengaja mengajak kekasihnya bercanda 

"Nanti aku akan dimarah Ibu karena dia yang membersihkan jubah ini"

"Kalau begitu semakin kotor semakin baik agar anak kecil dimarahi supaya tidak nakal lagi"

"Hei.."

Hanya lelucon sederhana namun membuat Itachi tanpa sengaja sedikit memayunkan bibirnya dan itu sangat lucu di mata Kisame 

"Baiklah, baiklah. Aku hanya bercanda. Nanti jika kotor, aku saja yang mencucikannya untukmu"

"Tidak perlu. Aku tidak akan memakai jubah ini jika belajar bertarung"

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang