Bagian 18 : Pikiran

148 15 2
                                    

Itachi demam semenjak kejadian di rumah kayu itu dan selama demam, ia tidak ingin di temui siapapun

Kisame sering berkunjung ke kediaman Uchiha karena khawatir pada Itachinya, namun ibu selalu bilang Itachi sedang tidur dan tidak ingin di ganggu

Kisame tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ia melukai Itachi? Atau kesalahan apa yang ia perbuat sampai memicu kemarahan Itachi? Kira-kira begitu pertayaan pada benak Kisame

Kisame pula masih mengajari anak-anak di akademi karena Gaara masih di Konoha. Kemungkinan dalam beberapa hari lagi ia akan kembali ke Suna dan saat itu juga misi baru harus di tuntaskan

Kisame merasa kalut sekarang, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, ia menitipkan bubur yang ia masak sendiri kepada ibu dan meminta ibu untuk membujuk Itachi agar Itachi memakannya

"Terima kasih, Kisame. Maaf, ya, ibu akan memberitahu Itachi"

Kisame tersenyum kemudian membungkuk sopan

"Terima kasih"

Kemudian dengan berat hati Kisame meninggalkan kediaman Uchiha

"Jangan kenapa-kenapa, Itachi"

Batin Kisame

Sepanjang jalan di kediaman Uchiha ada banyak sekali lambang-lambang clan Uchiha

Lambang-lambang itu mengingatkan Kisame pada Itachi, karena pada baju Itachi selalu ada lambang itu

Kisame rindu. Sangat rindu

---

Ibu membuka pintu kamar Itachi, Itachi masih terbaring pada kasurnya.
Melihat ibu di depan kamarnya, Itachi bangun lalu mendudukan dirinya di atas ranjangnya sendiri

Ibu masuk dengan membawa nampan yang berisi bubur yang Kisame bawa untuk Itachi. Oh iya, anak sulung clan Uchiha itu belum makan apa-apa sedari pagi

Ibu meletakkan nampan pada meja kecil di samping ranjang Itachi, ibu duduk di samping Itachi kemudian meletakan punggung tangannya pada dahi Itachi

"Panasnya sudah turun. Syukurlah. Ibu sangat khawatir"

Ujar ibu

Selama Itachi demam, ibu menjadi yang paling sibuk karena selama ini Itachi jarang di rumah karena misi yang terus menunggunya. Bisa dikatakan waktu bersama ibu sangat jarang, jadi, ketika Itachi dalam keadaan begini, ibu ingin memberikan segala kehangatan pada putra pertamanya itu

"Aku sudah baikan, Bu"

Jawab Itachi

Ibu tersenyum. Tangan ibu kemudian turun dan mengusap pipi Itachi

"Ada apa, Itachi? Ada yang ingin kau katakan kepada ibu?"

Itachi membeku

Sejujurnya ia merindukan sentuhan ibunya. Selama ia menjalani misi dan jika ia jatuh sakit, ia harus mengandalkan dirinya sendiri. Itachi juga terlahir dengan sangat perasa sehingga ia tidak memberitahu keluarganya jika terjadi sesuatu padanya karena tidak mau keluarganya khawatir

Itachi menurunkan badannya, kembali terbaring namun dengan kepala yang terbaring pada paha ibu

"Sesuatu menggangu pikiranku, Bu"

Ujar Itachi

Itachi menutup matanya. Ia ingin mengabadikan momment ini sebelum ia kembali menjalani misi dan harus jauh dari rumah selama berminggu-minggu atau mungkin lebih dari itu

Ibu mengusap kepala Itachi dengan sayang. Sesekali mengecup kepala itu seperti yang ibu lakukan ketika Itachi masih bayi dulu

"Ceritakan kepada ibu"

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang