Bagian 12 : Rencana Jahat Orochimaru

137 13 0
                                    

"Mungkin tidak sembuh total, tapi, setidaknya kau masih bisa menggunakan chakra dengan baik"

Ujar Haku

Zabuza dengan perlahan menggerakan tangannya.

Tidak sakit

Meskipun tidak sembuh total, begini sudah jauh lebih baik dari kemarin

"Terima kasih, Haku"

"Sudah menjadi kewajiban saya, Tuan"

Haku menunduk dengan hormat

Zabuza sekarang lebih berani. Ia memberi tubuhnya kekuatan agar tubuhnya dapat terduduk di atas ranjang yang sudah lama ia tiduri

Haku yang melihat tuannya itu bergegas bangkit dan membantu tuannya untuk duduk

"Haku, apa ada kabar lagi tentangnya?"

Tanya Zabuza

"Waktuku tidak lama lagi. Aku sendiri yang lebih memahami bagaimana kondisi tubuh ku, kita harus cepat"

Sambung Zabuza

"Maaf, Tuan. Ia menjadi anggota Akatsuki, dan sebagai Akatsuki sendiri sering dipakai untuk menjalani berbagi misi"

"Jadi, dia sering tidak ada di Kohona, ya?"

"Benar, Tuan"

"Anak itu. Ia berbakat bahkan lebih dari aku, kakaknya. Tapi, dia malah memilih untuk pergi dari desa dan mengabdi pada Konoha. Sebenarnya ada apa di sana? Apa yang bisa Konoha berikan padanya?"

Buk!

Zabuza meninja ranjang yang ia duduki karena merasa kesal

"Mohon mengendalikan diri, Tuan. Mohon perhatikan kesehatan diri anda"

Ujar Haku mengingatkan

"Kimimaro si brengsek itu. Aku pasti akan membalasnya, pasti!"

"Tuan Zabuza!"

"Argh!"

Zabuza merasa sakit di kepalanya. Kepalanya seperti di pukul dengan keras

"Tuan Zabuza, jarumku merespon emosimu. Tenangkan dirimu"

Zabuza memegangi kepalanya. Sakit, sakit sekali

Haku yang melihat kejadian ini menjadi panik

Ia kemudian membaringkan Zabuza kembali. Meletakan tangannya pada dada Zabuza

Haku kemudian menutup matanya, konsentrasi dan membiarkan chakra berkumpul pada tangannya. Ia akan menggunakan chakra untuk mendiamkan jarum yang merespon emosi dalam tubuh Zabuza

Selang beberapa menit kemudian, Zabuza mulai tenang kembali

Haku yang terlalu banyak menggunakan chakra jatuh terduduk dengan lemah pada lantai kamar Zabuza

"Maafkan aku, Haku"

Haku menatap pada Zabuza yang terbaring lemah. Sebuah senyuman Haku ukir pada bibirnya, perlahan namun pasti, Haku merasa kekuatannya kian melemah

Tidak lama kemudian ia jatuh pingsan. Terbaring dengan bibir yang pucat pada lantai kamar Zabuza

---

"Kakak"

Sasuke yang akhirnya melihat Itachi berlari ke arahnya dengan terburu-buru

Sesudah sampai tepat di depan Itachi, Sasuke memeluk Itachi dengan erat. Karena perbedaan usia yang jauh, Sasuke kira-kira hanya setinggi pinggang Itachi saja

Aman Ada BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang