Ayo vote kalau gabisa komen.
210 vote dan 75 komen kuy.
Lehan-Atalia
Semalam Lehan tidur di kamar satu lagi, dan pagi-pagi buta sudah pergi dari rumah Atalia karena harus bersiap mengajar ke sekolah.
Atalia pergi ke sekolah sendiri, soalnya Ayi lagi sakit karena semalam hujan-hujanan dan main banjir.
"TATA NANTI BELIIN SEBLAK TEMPAT MBAK RIN!" Ayi berteriak dari balkon kamarnya yang berada didepan.
Atalia mengangguk, Ayi terlihat lucu dengan bye-bye fever didahinya dan selimut besar menutupi tubuh idealnya yang bisa dikatakan langsing.
Pinggang Ayi saja ramping, walau pantatnya gak terlalu montok kaya Lehan.
Kalau Lehan mah, pantatnya bulat, apalagi setiap hari Lehan pakai celana hitam ketat dibagian atas tapi kendor bagian bawah.
Atalia melajukan motor sportnya dengan cepat, tadi malam hujan dan Atalia sudah menebak akan ada banjir lagi di jalan.
Jadi Atalia gak pake rok sekolah, dia pakai leging panjang yang menutupi kaki rampingnya.
Semalaman Lehan terus berusaha bermanja dengan Atalia, hubungan mereka ya tak berubah tapi sekarang Lehan tak malu untuk bersikap seperti kucing manja pada Atalia.
Tapi sayang sekali ya, Atalia tak tertarik untuk membuka hati pada pria itu.
Dia tak mau ditinggalkan atau meninggalkan, jadi, sudah lebih baik begini saja.
Awalnya Atalia memang tertarik pada Lehan, tapi saat tau kalau Lehan sudah tidak perjaka, Atalia jadi hilang minat.
Atalia tak suka bekasan, apalagi Atalia sendiri tak pernah berciuman ataupun melakukan seks sekalipun.
Jadi, Atalia hanya mau memberikan sedikit perhatian agar Lehan senang, bukan berarti Atalia membuka hati pada pria itu.
Dan nanti malan Atalia harus memantau anggotanya, mereka akan membobol sistem negara, ada dokumen yang harus mereka curi.
Pihak polisi meminta Atalia untuk mencuri data kasus pembunuhan yang sudah lama terjadi namun tak kunjung terselesaikan.
Data rahasia itu ada salah satu rumah petinggi Negara yang terlibat dalam kasus pembunuhan.
Jadi, hanya dengan cara dihack saja dokumen itu bisa didapatkan.
Uang yang bisa mereka dapat kalau berhasil mendapatkan dokumen itu bukan sedikit, lumayan untuk seluruh anggota Geng Talaza yang turut dalam pekerjaan itu.
.....
Rasanya hari ini Lehan sangat berbunga-bunga, dia tak ada marah selama mengajar di kelas-kelas, dia juga membalas sapaan dari Guru dan murid dengan senang hati.
Jam pelajaran ke 5, hari rabu, adalah jam dimana Lehan akan masuk ke kelas Atalia.
Ini masih jam istirahat, jadi gak masalah baginya untuk datang duluan ke kelas.
Saat Lehan sampai di lantai 2 tempat kelas Atalia berada, dia melihat jelas gadis yang sudah membuat Lehan banting stir dari Dominan ke submissive tengah menggoda adik kelas.
Gadis itu, Atalia, sibuk mengukung siswa kelas 10 yang memang dikenal begitu polos dan mudah merona.
"Pipi lo kaya mochi ih, kenyal, putih kemerahan, gemes banget sih."
"K-kak..jangan gini ah. Aku malu."
"Malu apa malu? Lo lucu, gue kan jadi gemes."
Nampak siswa bername tag Alan itu tengah merona hebat, dia gugup sekaligus lemas karena digoda kakak kelas yang dikenal tengil dan memang cantik itu.
Lehan mengepalkan kedua tangannya, sial!
"Atalia!"
Seisi koridor kaget mendengar teriakan kuat Lehan, mereka langsung membubarkan diri.
Sudah pasti Atalia akan dihukum nih sama tuh guru.
Guru matematika, Lehan dikenal sebagai guru galak berpantat indah.
Aura pria bermanik ungu gelap itu begitu seram, dia berjalan mendekati Atalia yang tengah tersenyum penuh godaan pada pria tadi.
"Eh ada Pak Lemok sayang~"
Lemok, atau Lehan semok adalah panggilan yang gadis itu berikan pada guru tersebut.
Tak takut akan hukuman, bagi gadis dengan tinggi 175 Cm itu, melihat wajah tampan nan manis Lehan marah sangat menggemaskan.
"Kamu sedang apa hah? Menggoda adik kelas di koridor sembarangan!"
"Eh? Ini kan jam istirahat."
"Tapi tetap aja kamu tuh gaboleh godain adik kelas atau cowok-cowok disekitar kamu, kecuali saya."
Atalia ber oh ria, dia tak perduli apa yang Lehan katakan, justru kini Atalia dengan nakalnya membelai dagu Lehan kemudian berbisik.
"Hari ini, pantat anda juga tetap indah ya, Pak Lehan."
Deg deg!
Lehan menahan senyumannya, sial, gadis ini begitu membuat pertahanannya sebagai dominan hancur!
Tapi..Lehan suka saat gadis ini menggodanya atau berusaha mendominasi dirinya.
Lehan, menikmatinya.
Walau Lehan tau, Atalia adalah gadis yang bebas, dalam arti Atalia tak suka terikat hubungan apapun pada siapapun.
Lehan hanya mampu menahan sedih saat melihat Atalia menggoda siswa-siswa seusianya atau adik kelasnya.
Saat ini, Lehan merutuki kenapa umurnya harus lebih tua dari Atalia.
Bahkan perbedaan usia mereka adalah 8 tahun, Atalia 18 tahun sementara Lehan 26 tahun.
Sungguh, menyedihkan jatuh hati pada siswi sendiri.
Seisi koridor sudah banyak yang mengetahui betapa sukanya Atalia menggoda guru muda itu.
Tak heran kalau penggemar LeAta atau Lehan Atalia sangat banyak, mereka sering menjodoh-jodohkan Lehan dengan Atalia.
Atau bisa Atali dengan Ayi.
Terkadang Lehan dengan guru wanita lainnya, tapi lebih banyak ship LeAta sebab momen dimana Lehan merona kala Atalia goda begitu banyak.
"Kamu nakal banget ya Ta, bukannya makan siang, malah godain anak orang." tegur Lehan.
"Udah makan siang sama Johan saya tadi Pak."
Lehan menahan rasa dongkol dihatinya, tapi dia tetap tersenyum.
"Ya sudah, kalau bel langsung masuk kelas. Ingat hari ini ada ulangan."
"Iya Pak Lemok, santai aja."
Lehan mengusap gemas puncak kepala Atalia lalu berjalan pergi menuju kelas gadis itu, meninggalkan Atalia yang hanya diam dengan pandangan aneh.
"Apaan dah tuh Guru, aneh beut."
Atalia gak biasa disentuh area kepalanya, jadi agak-agak kaget dianya saat Lehan mengelus kepalanya barusan.
Rasanya kaya seorang abang yang mengelus kepala sang adik.
Atalia lebih suka menganggap Lehan sebagai abang nya, daripada sebagai seorang pria.
Karena dimata Atalia, Lehan memang cocok jadi abang Atalia ketimbang pasangannya.
🏳Bersambung🏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Math Teacher [End]
RomanceSeorang pria dominan yang mulai meragukan kedominannya karena seorang siswi nakal yang suka menggodanya. Semakin lama, pria itu mulai merasakan hal yang tak seharusnya pria dewasa rasakan pada siswi SMA, dia merasa panas..dan begitu mendambakan sent...