Ayo vote dan komen.
230 vote dan 75 komen.
Lehan-Atalia
"Mbak Rin, seblak lemasnya 2!"
Gadis yang dipanggil Mbak Rin tadi langsung mengacungkan jempol, dengan santainya dia menepuk bahu lelaki sesusianya yang ada disebelah kanannya.
"Buatin gih." titah Rin.
"Lah? Kan kamu yang punya warung."
"Loh, kamu kan janji mau bantuin aku!"
"Hish! Iya-iya maaf, ini aku buat."
Gadis berambut sepunggung itu menyeringai puas, lumayan bisa jadiin gebetan tukang bantu-bantu.
Kembali pada Atalia dan Ayi yang sore ini sama-sama punya jadwal latihan, Ayi selesai latihan basket sementara Atalia selesai latihan Panahan.
Ayi sibuk bersandar dibahu Atali dan dengan tangan yang sibuk mengelus perut rata gadis itu.
Sementara Atalia sibuk bicara dengan Jeran, membahas perihal rencana mereka nanti malam.
"Jadi nanti malam dimana?"
"Di rumah Vito, mau lo?"
"Mau aja sih, mayan makan gratis, ultah yang ke berapa tuh bocah?"
"Ke 17 tahun, tema nya larva merah, lucu tau."
Atalia terkekeh pelan, Vito itu anggota osis yang juga merupakan anggota geng Talaza, dia bocil yang polos tapi pintar banget nge hack Cctv dan nge hack beberapa akun milik pejabat.
Jadi nanti malam Vito ultah, dirayain sama Mami dan Papi nya, tema ultahnya itu larva merah kesukaan Vito.
"Aku juga diundang loh." celetuk Ayi.
"Yaudah, kita pergi bareng aja, btw Ay, lo mai bilang apa soal Pak Lehan, kemarin gak jadi."
Ayi seolah teringat kembali, dia langsung memasang ekspresi seriusnya.
"Kamu, jangan pernah mau berurusan sama Pak Lehan, soalnya nanti di umur dia yang antara 28 atau 30, dia bakal celakai kamu."
Atalia mau percaya karena Ayi bisa melihat masa depan, tapi alasannya Lehan melakukan itu karena apa?
"Alasannya apa?"
"Aku gak tau, cuma itu yang aku lihat pas tadi siang gak sengaja nyentuh bahu Pak Lehan."
Atalia mengangguk paham, untuk sementara dia akan percaya pada ucapan Ayi, mau bagaimanapun cowok itu selalu mengatakan hal yang benar adanya akan terjadi.
Jadi, Atalia percaya padanya.
....
Lehan mengernyit heran, dia ada di rumah orang tuanya sebab mereka meminta Lehan untuk datang, tapi setelah Lehan datang yang dilihat justru keluarga asing yang tak Lehan kenal.
Sepasang suami istri dan wanita muda bersama mereka.
"Ada apa ini Mom?"
"Eh Lehan, sini duduk dulu nak."
Lehan patuh, dia duduk ditengah orang tuanya menghadap kearah wanita berwajah imut itu.
Entah kenapa Lehan tak merasa tertarik pada wajah imut wanita didepannya, dia justru terbayang wajah cantik nan tengil milik Atalia.
"Kedatangan keluarga Pak Jaya, mereka mau menjodohkan putri mereka dengan kamu nak, kamu kan udah 26 tahun udah cocok untuk nikah, dan anak mereka udah 24 tahun, seorang model juga."
Isi kepala Lehan langsung kosong, dia menatap Mommy nya shock.
"Apaan sih, Lehan gak mau dijodohin, Lehan bisa cari jodoh sendiri!"
"Emang udah ada kandidatnya?"
Lehan diam, mau bilang Atalia tapi dia dan Atalia hanya sekedar guru dan murid.
"Mommy, Lehan bisa cari sendiri, jangan dijodohin mom!"
"Gak perduli, kamu dan Letisya akan melakukan pertunangan 2 minggu lagi!"
Lehan menggebrak meja kaca didepanya, dan berjalan cepat keluar dari rumah orang tuanya.
Mengabaikan teriakan mommy serta sang daddy.
Yang ada dipikirannya saat ini adalah Atalia, dia tak mau membayangkan dirinya bersama gadis tadi.
Gadis itu kelihatan seperti anak manja dan pastinya sangat feminim, selera Lehan sepertinya sudah berubah.
Dia tak suka perempuan feminim sekarang, dia mau yang seperti Atalia, gadis seperti Atalia atau lebih jelasnya yang dia mau hanya Atalia!
"Sial! Dikira aku gak laku apa hah!"
Sudah berulang kali Lehan akan dijodohkan, tapi Lehan selalu berhasil menggagalkannya.
Tapi untuk Kali ini tampaknya sulit, sebab orang tuanya terlihat sangat tertarik melihat keluguan dan betapa imutnya Letisya.
Justru Lehan tak minat sedikitpun, seleranya berubah sejak mengenal Atalia.
Apa ini disebut puber kedua?
Entahlah, Lehan tak paham pada dirinya sendiri.
🏳Bersambung🏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Math Teacher [End]
RomansaSeorang pria dominan yang mulai meragukan kedominannya karena seorang siswi nakal yang suka menggodanya. Semakin lama, pria itu mulai merasakan hal yang tak seharusnya pria dewasa rasakan pada siswi SMA, dia merasa panas..dan begitu mendambakan sent...