🏳LeAta-11🏳

15.1K 1.4K 117
                                    

Okeyyy komen dan vote dah penuh jadi aku up lagiii.

Ayo vote kalau gabisa komen.

220 vote dan 75 komen yaaa.

Lehan-Atalia

Tak terasa hari yang sangat Lehan benci tiba, apa itu? Hari pertunangannya dengan Letisya.

Setelah tukar cincin, Lehan langsung pergi dari sana, dia enggan berlama-lama bersama gadis itu, rasanya menjengkelkan.

Letisya seolah bisa membuat orang tua Lehan begitu menyukainya, tampang polos dan imutnya membuat Lehan muak.

Dia tak suka pada wajah imut gadis itu, rasanya memang selera Lehan sudah berubah sejak mengenal Atalia.

Di mobil, Lehan memikirkan kemana dia harus pergi melarikan diri, dia tak mau pulang ke rumahnya sendiri karena orang tuanya pasti tau.

Jadi Lehan memilih pergi ke rumah Atalia, bagaimana dia tau rumah Atalia?

Lehan gak sengaja ngikutin Atalia pulang kemarin, jadi dia tau dimana rumah gadis itu.

Pernikahan Lehan akan berlangsung 3 bulan lagi, dan selama itu Lehan akan memikirkan cara bagaimana agar pernikahannya gagal.

Setelah sampai didepan rumah Atalia, tanpa menunggu apapun dia langsung turun.

Sebelum itu Lehan melepaskan cincin pertunangannya dan meletakannya di dashboard, enggan mengakui kalau dia sudah bertunangan.

Setelah menekan bel rumah beberapa kali, akhirnya pintu terbuka dan menampilkan Atalia yang hanya mengenakan crop top dan hotpants sepaha.

Rambutnya dicepol asal dam tampak berkeringat, sepertinya dia baru selesai olahraga.

"Loh? Pak Lehan ngapain disini?"

Lehan tersenyum senang melihat dan mendengar suara Atalia "Saya minggat dari rumah, boleh saya masuk?" tanya nya ramah.

Atalia mengangguk, di rumah Atalia banyak alat untuk membela diri, jadi jika Lehan macam-macam bida langsuny Atalia hajar.

Lehan melepaskan sepatu hitamnya lalu berjalan masuk, dia melihat seisi ruang tamu yang tertata rapi, rasanya disini hangat namun sepi.

"Bapak udah makan malam?"

"Belum, kenapa? Kamu mau masakin saya?"

"Enggak, Bapak yang masakin saya. Saya juga laper soalnya."

Lehan mengangguk, dengan senang hati memasak untuk Atalia, apasih yang enggak.

"Dapurnya dimana?"

"Itu disana, pake apron ya Pak, biar gak kotor kemeja nya."

"Iya, kamu mandi dulu, bau keringat."

Atalia tersenyum penuh godaan, dia mendekati Lehan dan merengkuh pinggangnya lembut, Lehan sendiri menikmati sentuhan Atalia.

Dia merangkul leher Atalia dan menatapnya sayu.

"Bapak hari ini kenapa ke rumah saya? Jujur deh."

"Saya...um..saya kangen sama kamu."

Atalia terkekeh pelan, dia merapatkan tubuh Lehan pada tubuhnya, tangannya menjalar ke pantat Lehan dan meremasnya kuat.

"Ahh! T-tolong..lakukan dengan perlahan.." lirih Lehan.

Wajahnya sudah merah padam, dengan tatapan mata gelisah, jantungnya berdebar tak karuan.

"Hahaha maaf Pak maaf."

Atalia menepuk pelan pantat Lehan lalu melepaskan rangkulannya.

"Masak Pak, saya lapar."

Menelan kekecewaan karena Atalia berhenti menyentuhnya, sialan, Lehan mau lebih.

Kayanya aku memang sudah gila.

Sentuhan Atalia begitu candu pada tubuhnya, entah kenapa Lehan sangat menyukai sentuhan gadis itu.

Setelah beberapa saat, Lehan memasak sementara Atalia mandi.

Selesai Atalia mandi, dia langsung kembali ke ruang makan, melihat tubuh seksi berpantat sintal milik Lehan tengah berkutat didapur.

Karena gemas pada pantat montok itu, Atalia berjalan ke dapur dan meremas pantat itu lembut.

"Ahh! A-ata jangan buat saya kaget, astaga hampir aja jatuh."

"Maaf yah."

Bulu kuduk Lehan merinding saat merasakan deru napas hangat Atalia ditengkuknya, gadis itu memeluknya dari belakang dan menelusupkan tangannya ke perut Lehan.

Mengelus perut keras yang terdapat otot itu dengan lembut, Lehan menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah.

"Keluarin aja suaranya Pak."

"Mhh...Ta..jangan dulu..saya masih masak."

"Bapak manis, lucu, gemes, sayang ada otot jadi gak cocok untuk jadi submissive. Saya gak doyan dominan soalnya."

Lehan berhenti memotong sayuran dan berbalik ke belakang, dia memeluk leher Atalia dan menelusupkan wajahnya dibahu sang gadis.

"S-saya bukan dominan, otot ini bisa saya hilangkan, saya submissive Ta..demi kamu saya bakalan jadi submissive sesuai selera kamu."

Atalia tersenyum manis, dia menepuk punggung Lehan.

"Tapi saya masih sekolah Pak."

"Saya bisa nunggu kamu lulus Ta.."

Lehan bersungguh-sungguh, dia ingin menjadi milik Atalia, dia sudah bukan dominan lagi jika dihadapkan dengan Atalia.

Sementara Atalia, berpikir rencananya berhasil, dia berhasil membuat Lehan menjadi submissive dan berpikir untuk menjadi miliknya.

Sayangnya sudah Atalia katakan, dia tak menyukai Lehan sedikitpun, dan nantinya setelah lulus dia akan pergi ke berkuliah di luar negeri.

Jadi, Lehan tak akan menjadi miliknya, mungkin hanya sebatas seperti ini saja yang bisa Atalia berikan pada Lehan, tidak lebih sedikitpun.

"Masak lagi Pak, saya lapar."

"Kalau cuma berdua, panggil Lehan aja."

"Baiklah, Lehan."

Jantung Lehan semakin berdebar, sial, dia tak bisa mengelak lagi kalau dia benar menyukai Atalia.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang