🏳LeAta-07🏳

18.6K 1.7K 134
                                    

Votenya udah mulai turun, gak kaya kemarin-kemarin, ayo vote kalau gak mau komen.

Jangan antusias diawal doang.

230 vote dan 75 komen.

Lehan-Atalia

Lehan menatap rumahnya yang sudah rapi dan juga makanan berjejer di meja makan, Lehan sendiri yang masak.

Dia mengulas senyum penuh kebahagiaan.

"Bagus, saatnya mandi." entahlah, Lehan merasa senang karena ini kali pertama dia masak untuk seorang perempuan.

Lehan memang pintar memasak dan melakukan pekerjaan rumah lainnya, tapi dia malas melakukannya kalau tak ada kepentingan yang mendesak.

Hari ini kan Atalia bakal datang ke rumah minimalis milik Lehan ini, jadi dia harus bersiap dan memasak dari tangannya sendiri.

Setelah memeriksa semuanya, dia berlari menuju kamar depan miliknya, dia harus mandi dan bersiap.

Harus memakai pakaian yang kasual agar tidak kelihatan tua, mau bagaimana pun Lehan ini kan model juga jadi dia harus menjaga penampilan.

"Gak sabar, Ata datang jam 10 dan ini masih jam 8, jadi ada beberapa waktu lagi."

Lehan harus mencari pakaian yang bagus dan warna yang gelap, karena pria pasti akan lebih tampan kalau mengenakan warna gelap.

Tak tau saja Lehan, kalau Atalia lebih suka melihat laki-laki dengan pakaian berwarna cerah, bukan gelap.

Selera Atalia memang cowok yang ceria, hangat, penurut dan pastinya submissive.

Sudah ada kandidat yang cocok dengan selera Atalia, siapa lagi kalau bukan Ayi.

Tapi Atalia tak mau berhubungan dengan siapapun sampai dia mendapat pekerjaan yang sesuai.

Dan juga hidup yang lebih terjamin, dia memang Dameswara dan uang warisan orang tuanya banyak, tapi sebanyak apapun uang kalau terus dipakai tanpa pemasukan, tetap saja akan habis.

Uang yang orang tuanya tinggalkan hanya cukup sampai Atalia lulus kuliah saja, setelahnya Atalia harus mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri.

Dia juga tak mau merepotkan keluarga ibunya yang begitu royal dan baik.

Atalia senang lahir dalam keluarga Dameswara, tapi juga menyesal karena harus mendapat kutukan sialan itu.

....

Atalia mematut wajahnya dispion motor, wajahnya masih cantik dan fresh.

Jadi sepertinya perjalanan menuju rumah Lehan aman-aman saja, walau agak macet padahal ini masih jam setengah 10 pagi.

"Sip, udah cakep gue. Gak malu-maluin lah." Atalia menatap kembali rumah tingkat 2 minimalis modern.

Ada kolam renangnya dibagian depan, balkon dipagari dengan kaca, begitu terlihat mahal rumah ini.

Dan Atalia juga melihat 2 mobil di halaman utama, mungkin itu mobil Pak Lehan.

Atalia segera berjalan menuju pintu rumah yang ternyata terbuka.

"Permisi, saya masuk ya—"

"Umhh.."

Atalia menegang, dia menatap pemandangan vulgar di sofa ruang tamu, disana dia melihat Lehan terkungkung disofa dengan seorang wanita berambut sebahu yang tengah mencium bibirnya.

Wajah Lehan memerah padam dan penuh keringat, kemeja hitamnya juga tampak terbuka dengan bercak merah dileher dan dadanya.

"Ow..maaf kayanya saya salah waktu untuk datang."

Dengan secepat kilat Lehan mendorong wanita tadi dan menatap Atalia panik, dia segera mengancingkan kembali kemeja nya.

"Eh Ata, kamu sudah datang. Ayo masuk." ujar Lehan gugup.

Atalia tersenyum tipis lalu menggeleng, pelan dia mundur.

"Gak deh Pak, kayanya bapak lagi seneng-seneng sama pacar Bapak, Saya gak mau ganggu, permisi Pak."

Atalia langsung pergi keluar dari rumah Lehan, sementara pria itu terburu hendak mengejar.

Namun wanita berambut sebahu tadi menahannya dan kembali menjatuhkannya ke sofa.

"Bangsat! Apaan sih, aku mau ngejer Ata!"

"Biarin ajalah dia pergi, ngapain dikejer."

"Kau mau apasih! Masuk langsung cium orang, mana bikin kissmark lagi, ck!"

"Aku merindukanmu dan desahan manismu, Lehan."

"Aku lagi gak mood! AKHH GARA-GARA KAU DIA PERGI! Hiks.."

Lehan merasa sangat kesal pada wanita didepannya ini, gara-gara ulahnya, Atalia jadi pergi, padahal Lehan sudah bersiap-siap dan menyiapkan banyak makanan.

Wanita bernama Zela itu adalah sepupu Lehan, sepupu tiri lebih jelasnya.

"Kenapa kau nangis?" tanya Zela heran.

Lehan terlihat duduk lalu menekuk kedua kakinya, memeluknya erat dan menangis disana.

Rasanya sedih sekaligus kecewa, dia sudah menanti waktu bisa berdua sama Atalia, menanti bisa berbincang lagi dengan gadis itu.

Dan berharap Atalia menyentuhnya atau memeluknya seperti kemarin.

"Hiks..pergi! Hiks..kau menyebalkan...hiks..semua kacau karena kau datang..huhuu.."

Zela menggaruk tengkuknya pelan, baru kali ini ngeliat Lehan nangis-nangis, lucu sih, cuma kan kaget.

Lehan ini anti sama namanya air mata, tapi ini dia justru nangis-nangis karena gadis asing tadi?

Zela akui sih, gadis tadi cantik dengan mata tajamnya yang indah, dan aura dominannya begitu ketara.

Gak heran kalau Lehan yang dominan ini, mulai berubah jadi submissive karena Atalia.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang