Oke ini upnya hehehehhee.
200 vote dan 70 komen yaa.
Lehan-Atalia
2 bulan sudah terlewat sejak kejadian naas yang Atalia alami, selama itu Lehan selalu berusaha membuat Atalia kembali ceria lagi.
Walau sulit, Lehan tak menyerah karena dia tulus ingin bersama Atalia, dia mencintai Atalia dan dia mau Atalia bahagia seperti semula.
Tapi bahagianya harus sama Lehan sih.
Hari ini Lehan membawa Atalia ke taman bermain, Atalia sudah sembuh total dan bisa berjalan kembali.
Mereka mengenakan pakaian couple, Atalia tinggal di rumah yang Lehan beli khusus untuk Atalia, rumah yang tak terlalu ramai sekitarnya dengan halaman yang luas.
Atalia harus merasa nyaman dan tenang, Lehan akan melakukan apapun itu untuk Atalia.
"Ata, kamu mau makan seblak mbak Rin? Itu ada cabangnya."
Atalia mengangguk, dia membiarkan Lehan menggenggam tangannya dan menarik menuju tempat yang Lehan tunjuk lagi.
Lehan terus berceloteh banyak hal dan berusaha membuat Atalia merespon.
"Ata, kamu belum bahagia ya?"
Atalia menatap Lehan sedikit, lalu tersenyum tipis "Aku masih sedikit trauma tapi makasih untuk apa yang kamu lakuin belakangan ini..aku bahagia walau belum sepenuhnya."
Senyuman Lehan mengembang sempurna, dia memeluk lengan Atalia dan mendusel diceruk leher Atalia.
"Aku seneng kalau kamu bisa senyum karena aku."
"Bisa aja kamu, Pak Lemok."
Wajah Lehan sontak memerah mendengar panggilan itu, sudah sangat lama tak mendengarnya.
Dia tak mampu bersuara karena jantungnya berdegup tak karuan, senyuman dan nada suara Atalia benar-benar candu bagi Lehan.
Mereka masuk ke warung seblak itu dan secara kebetulan bertemu dengan Hagian dan Sea.
"Loh, Ata lo udah baikan?" Hagian tampak berseri-seri walau bawah matanya sembab.
Sea duduk didepannya dengan mata yang juga sembab, sepertinya mereka baru selesai tangis menangis.
"Ya lumayan, kalian udah lama?"
"Baru aja kok,"
Atalia duduk dikursi sebelah meja milik Seara dan Hagian, Lehan sendiri lagi mesan seblak disana.
"Kalian udah baikan?" tanya Atalia, dia tau masalah Sea dan Hagian, dia dengar dari Zayan.
Hagian mendengus pelan, dia mengelus pipi Sea dengan lembut lalu mengecup bibir Sea.
"Udah, Sea balik karena dia sayang gue." cetus Hagian bangga.
Sea hanya merotasi matanya dengan malas, terserah apa kata Hagian aja dah, daripada nangis lagi.
"Masa iya.." gumam Sea mengejek.
Hagian langsung menatap Sea dengan mata yang berkaca-kaca, bibirnya bergetar pelan "Kamu..hiks..masih marah sama aku.." lirihnya pilu.
Sea lupa kalau Hagian ini moodyan, baperan, hatinya selembut sutra, perasaanya serapuh tahu, begitu sulit menghadapi sifat Hagian ini.
"Enggak, ulu-ulu bayi aku."
Hagian merentangkan tangannya dan langsung memeluk Sea, manjanya kumat disaat yang tak tepat.
......
Sore hari, mereka naik ke rollercoster sebagai penutupan hari ini, Atalia sudah tertawa bahagia seharian karena banyak mencoba wahana disana.
Dan satu gerbong rollercoster hanya ada mereka berdua.
Lehan begitu bangga pada dirinya sendiri karena mampu membuat Atalia ceria lagi.
"Kamu takut?" tanya Lehan.
Atalia menggeleng, mana mungkin dia takut, dia aja suka sama permainan ekstreme ini.
Kereta langsung bergerak pelan naik ke rel atas, pelan sampai ke puncaknya, wajah mereka terkena terpaan sinar matahari sore yang mulai terbenam.
Sedikit lagi meluncur kebawah.
Lehan menggeser ke telinga Atalia lalu berbisik "Ta..i want marry you."
Wushhhhh!
Sore itu, Atalia merasakan sesuatu yang tak pernah dia rasakan sebelumnya, deguban jantung akibat gerakan rollercoster tak bisa menandingi deguban jantung karena ucapan Lehan barusan.
Atalia menoleh ke arah Lehan, rambutnya terkena terpaan angin dari cepatnya rollercoster bergerak.
Senyum indah Lehan berikan "I love you." ujarnya tulus.
Atalia terkekeh pelan, dia maju dan mengecup bibir Lehan singkat.
"Make me love you too, Lehan."
Lehan menahan air matanya, akhirnya, akhirnya yang dia nantikan tiba juga, Atalia menjadi miliknya.
"I will make you love me Ta.."
Dan Atalia akan menunggu kapan hal itu terjadi.
🏳Bersambung🏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Math Teacher [End]
RomanceSeorang pria dominan yang mulai meragukan kedominannya karena seorang siswi nakal yang suka menggodanya. Semakin lama, pria itu mulai merasakan hal yang tak seharusnya pria dewasa rasakan pada siswi SMA, dia merasa panas..dan begitu mendambakan sent...