🏳LeAta-21🏳

9.5K 979 91
                                    

Wow, kaget karena target cepat penuh huhu.

Oke deh, mari penuhkan target, kalau gak bisa komen ya silahkan vote aja.

200 vote dan 65 komen.

Lehan-Atalia

Tatapan mata Atalia begitu datar, pasalnya entah kenapa mereka bisa menemukan warung seblak Mbak Rin di Jepang.

Selama 3 Tahun Atalia disini, baru sekarang dia bisa menemukan warung ini, dan Mbak Rin katanya buka RSJR di Jepang.

Buka cabang juga ternyata.

"Haha, kita ketemu nih di Jepang."

Ata hanya tersenyum singkat, ternyata Mbak Rin masih sama, walau usianya sudah 24 tahun sekalipun dia tetap ramah dan itu membuat Mas Izen suka cemburu gak karuan.

Seufrit kisah antara Mbak Rin dan Mas Izen adalah, mereka tetanggaan dan merupakan sahabat dari kecil.

Mbak Rin dikenal sebagai social butterfly yang punya hobi aneh, yaitu suka ngeliatin pantat-pantat orang dan menilai mana pantat yang bagus.

Dan juga Mbak Rin ini sangat ramah dan mudah bergaul, berbanding dengan Mas Izen yang sangat kaku dalam berteman dan juga pemalu.

Teman Mas Izen dari orok sampai sekarang juga cuma Mbak Rin, jadi gak heran kenapa Mas Izen sering cemburu gak karuan.

Selain tukang cemburu, Mas Izen itu orangnya Tsundere akut, gengsinya tinggi dan keras kepala.

Untungnya Mbak Rin tipe orang yang peka dan sabar, coba kalau enggak, kayanya Mas Izen gak bakal bisa temenan sama Mbak Rin sampai sekarang.

"Mbak kerja apa disini?" tanya Ayi setelah selesai memesan.

"Ya kerja di warung ini lah."

"Mbak, ini Restoran, bukan warung." ralat Atalia.

"Oh iya, suka lupa mbak kalau sekarang punya restoran, keingetnya warung seblak di Indonesia mulu."

"Mas Izen mana?"

"Dia lagi ngambek, biasalah cowok."

Atalia mengangguk saja, gak heran lagi lah kalau Mas Izen ngambekan, tuh orang memang ngambekan banget jadi manusia.

"Seblaknya ya mbak, aku level lemas." pesan Atalia.

"Saya juga mbak."

Atalia melirik pada pria yang baru saja duduk disebelahnya, sistem meja disini sama seperti warung ramen, satu meja panjang dengan kursi sendiri-sendiri.

Pria disebelahnya memiliki perawakan tubuh tinggi yang tak terlalu gemuk, rambutnya hitam setengkuk dan dia pakai masker.

Gak kenal sih, Atalia gak kenal jadi dia hanya diam.

"Ata, sini tangan kamu aku mau check."

Atalia memberikan tangan kanannya pada Ayi dan pria manis itu segera menggenggamnya erat, memejamkan matanya dan melihat apa yang akan terjadi besok.

Ayi selalu melakukan itu agar hari-hari Atalia aman dan damai.

Seperti mengatakan besok akan hujan, atau besok Atalia akan keserempet motor kalau sampai bawa sepeda di jalan ini, dengan begitu Atalia bakal cari jalan yang lain.

Tapi ini aneh, ada pria asing masuk ke Apartemen mereka, gak tau kapan, membawa pisau tajam dan membobol pintu.

Dia berjalan menuju kamar Atalia dan Ayi, tak berselang lama pria itu keluar dengan Atalia digendongannya sementara pisau tadi berlumuran darah.

Sebelum pergi, pria itu menatap kearah kamera Cctv apartemen lalu menyeringai lebar.

"You die, Ayi. Atalia is mine, not yours."

Ayi segera membuka matanya dan mematung tak percaya, oke ini mengerikan, Ayi tak akan biarkan ini terjadi.

"Ta..." bisiknya dalam.

"Kenapa?"

"Apartemen kita bakal dibobol orang, gak tau kapan tapi kayanya 2 atau 4 hari lagi. Kita balik ke Indo ya, aku takut Ta, soalnya nanti disitu kamu diculik terus aku dibunuh."

Atalia terngaga tak percaya, tapi semua yang Ayi katakan benar.

"Ciri-ciri orangnya gimana?"

"P-pak Lehan Ta, dia Pak Lehan. Dia bakal culik kamu dan bunuh aku, kamu gak tau kabar kalau Pak Ari dan Pak Elang udah meninggal?"

"Loh!? Gatau aku."

"Mereka dibunuh Ta, dan aku yakin yang bunuh itu Pak Lehan."

Atalia makin bingung, kenapa Lehan tak pernah bisa membuatnya tenang, selalu saja mengusik bahkan ketika pria itu sudah jauh dari mereka sekalipun.

Sementara Pria yang ada disebelah Atalia hanya tersenyum dibalik maskernya.

Bagus, Lehan memang cocok dijadikan kambing hitam. Batin pria asing itu.

Dan akan lebih bagus lagi kalau Atalia membenci Lehan dan membuat pria itu semakin stress karena penolakan dari gadis ini.

Uh, dia tak sabar menanti kehancuran Lehan yang sebentar lagi akan terjadi.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang