Sebenarnya mau tamatin ini hari ini di chapter 30, kalau komen cepat penuh aku up lagi.
200 vote dan 70 komen.
Lehan-Atalia
Atalia masih bernapas, Lehan benar-benar bahagia saat setiba di rumah sakit Atalia masih bisa diselamatkan, Lehan sampai sujud syukur.
Kini keadaan Atalia stabil walau sebenarnya luka diperut Atalia sudah dijahit, pisau yang Ayi gunakan hampir mengenai lambung Atalia, syukur belum kena.
Lehan tak beranjak sedikitpun dari sebelah Atalia, dia hanya duduk dengan tatapan terus tertuju pada Atalia.
Sesekali Lehan akan mengelus rambut gadis itu dan tersenyum tipis, masih tak percaya kalau kini dia bisa menyentuh Atalia lagi.
"Lehan, apa gadis itu yang kamu maksud nak?" Lehan menoleh ke arah orang tuanya, tersenyum manis lalu mengangguk senang.
"Iya, namanya Atalia, dia keturunan Dameswara dan Lehan sangat mencintainya."
Sudah lama kedua orang Lehan tak melihat senyum penuh kebahagiaan itu, jika memang gadis bernama Atalia itu adalah apa yang Lehan inginkan, maka mereka akan membebaskan Lehan memilih.
"Baiklah, kita akan bahas ini saat Atalia sehat, sekarang kami pulang dulu, kamu jaga Atalia sampai Tante dan Om nya tiba."
"Okey~"
Seperginya orang tua Lehan, pria itu kembali menatap kewajah Atalia dan mengelus pipi gadis-nya, Lehan bahagia walau tadi rasanya dia hampir mati.
"Kamu milik aku." bisik Lehan lembut seraya mengecup pipi Atalia.
Tak akan ada lagi hama yang bisa memisahkan mereka, Lehan akan memastikan Atalia selalu bersamanya.
Perlahan Lehan menidurkan kepalanya dipinggir kasur, dengan tangan kanan yang masih menggenggam tangan kiri Atalia.
"Aku bakal jagain kamu, cepat bangun sayang."
Lehan berharap Atalia cepat sadar, karena Lehan tak sabar menjadikan Atalia sebagai miliknya dan menikahinya.
.....
Kleian tersenyum malu saat Sea mengantarkan dirinya pulang, selama 5 hari ini Kleian begitu terpesona pada kelembutan dan perhatian Sea.
Walau Kleian tau kalau Sea ini adalah kekasih Hagian, tapi Kleian mau Sea ini menjadi miliknya.
"Makasih kak Sea, kakak mau mampir gak?"
Sea tersenyum seraya mengelus rambut Kleian, Kleian mirip sama Xean jadi Sea gemas dibuatnya.
"Lain kali aja ya, Gian udah nungguin."
"Kakak mau ke rumah sakit lagi?"
"Iya, sekalian jenguk Ata."
"Kakak bisa nemenin Klei dulu gak? Soalnya Mami Lili dan Papi Aan sedang di rumah sakit." pinta Kleian memelas pada Seara.
Sea melirik keadaan kompleks yang sepi, kayanya memang anggota Dameswara lainnya sedang menjenguk Atalia disana, sekaligus menjenguk Hagian.
"Ya udah, kakak temenin sampai kamu tidur ya."
"Yeay! Makasih kak Sea~"
Kekehan ringan Sea berikan, cowok ini lucu banget, persis seperti Xean dan begitu menggemaskan.
Sebelum masuk, Sea nelepon Hagian dulu.
"Bentar ya, aku telepon Gian dulu."
"Okey, Klei mau nyiapin makanan dulu."
Setelah Kleian masuk, Sea segera menghubungi kekasih manisnya yang sedang di rumah sakit itu.
Dering ke 3, panggilan diangkat.
"Kamu dimana sih!? Aku kangen tau gak."
"Maaf sayang, aku nemenin Klei dulu di rumah soalnya gak ada orang, kasihan dia sendiri, disana kamu kan ramai sementara Klei sendirian."
Disana, Hagian mencengkram kuat ponsel yang saat ini digenggamannya, ingin sekali dia marah karena sedari 5 hari lalu hanya Sea saja yang tak pernah muncul.
Dia merindukan Sea, kenapa kekasihnya justru bersama Kleian yang sudah 5 hari bersamanya.
"Kamu..kalau gitu gak usah pacaran sama aku, pacaran aja sama Kleian! Aku pacar kamu tapi kamu malah sama Kleian! AKU KANGEN SAMA KAMU SEA! KAMU KETERLALUAN!"
Sea tak menjawab, Hagian gak tau kalau setiap pulang dari misi pencarian Atalia dia selalu mengunjungi Hagian.
Tapi hanya memantau dari luar dan tidak masuk ke dalam.
"Kamu pasti lagi pusing ya, jangan marah-marah ah nanti matanya sakit."
"Aku mau putus! AKU GAK MAU PUNYA PACAR YANG LEBIH MENTINGIN ORANG LAIN!"
"Gian, kamu pasti beneran lagi pusing kan makanya bilang kaya gitu, aku gak akan anggap itu serius jadi sebentar lagi aku kesana ya."
"Hiks..aku benci kalau kamu terlalu perduli sama orang..hiks..Atalia bukan urusan kamu tapi kamu ikut cari dia, Kleian bukan siapa-siapa kamu tapi kamu justru mau nemenin dia, sementara aku!? Hiks..kamu jahat..aku benci kamu..aku mau putus!"
Sea diam, dia bisa merasakan lelehan air mata mengalir dikedua pipinya, tapi Sea tak terisak dan hanya mampu untuk tersenyum pilu.
"Baik...kalau memang kamu benci aku dan mau putus, kita putus dan maaf kalau selama ini aku selalu buat kamu nangis dengan sifat aku, maaf yah. Aku harap kamu bahagia Gian, selamat tinggal."
Tut.
Sea menyeka air matanya dan berusaha menekan rasa sakit didadanya, padahal dia sudah meyakinkan orang tuanya bahwa Sea tak akan pergi ke Luar Negeri.
Karena Gian, tapi setelah ini mungkin Sea harus pergi menuruti permintaan orang tuanya.
Disisi lain, Hagian melempar ponselnya kuat dan menjerit histeris, melempari barang-barang disekitarnya dan memukul kepalanya kuat.
Ini, menyakitkan walau Hagian akui dialah pihak ter egois selama mereka menjalin kasih.
🏳Bersambung🏳
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Math Teacher [End]
RomanceSeorang pria dominan yang mulai meragukan kedominannya karena seorang siswi nakal yang suka menggodanya. Semakin lama, pria itu mulai merasakan hal yang tak seharusnya pria dewasa rasakan pada siswi SMA, dia merasa panas..dan begitu mendambakan sent...