🏳LeAta-16🏳

12.3K 1.2K 78
                                    

Tolong untuk yang gak mampu untuk berkomentar, silahkan vote aja, kalau gak mampu juga untuk vote, dahlah.

210 vote dan 75 komen.

Lehan-Atalia

Kini mereka semua sedang bermain di object wisata air, para Guru ada yang mengawasi dan sebagian ada yang ikut main air.

Lehan adalah salah satu yang ikut main air, dia berusaha mendekati Atali berulang kali tapi gadis itu tampak langsung menjauhinya.

Setau Lehan disini ada lumbung, yang tak lain adalah putaran air dalam disudut-sudut sungai.

Entah apa yang ada diotaknya, tapi dia akan melakukan sesuatu rencana yang sudah Pak Elang sarankan.

Yaitu, menyingkirkan Ayi agar saingan Lehan berkurang.

"Tata aku gabisa berenang, aku takut."

"Lo bisa nya apasih?"

"Aku bisanya ngeliat masa depan kita hehehehe."

"Bisa aja lo bocil."

Ayi asik bergelayut dileher Atalia dan menikmati air sungai yang jernih dan begitu dingin.

Dia menelusupkan wajahnya diceruk leher Atalia dan sesekali mengecup bahu telanjang gadis itu.

Ayi hanya memakai celana pendek selutut tanpa baju sementara Atalia hanya memakai crop top dan hotpans hitam sehingga tubuh idealnya terpampang jelas.

Mereka sampai tak ada yang sadar, kalau salah seorang murid kelas lain asik memotret Atalia, sejak mereka datang sampai sekarang, objectnya hanya Atalia.

"Dia sangat cantik." gumam siswa itu sambil terkikik pelan, tak ada yang tau tingkahnya karena memang tak akan ada yang menyangka.

Dia dikenal sebagai murid pendiam dan begitu pintar. Aneh saja rasanya kalau dia sampai memotret seseorang diam-diam.

"Ay lo duduk dibatu itu, gue mau makan, laper." pinta Atalia seraya berjalan menuju batu besar didekat air terjun.

Ayi mengangguk patuh, begitu sampai dibatu Atalia langsung mengangkat tubuh Ayi naik ke atas batu itu.

"Disitu aja, jangan kemana-mana."

"Iya sayang iya."

"Sayang pala lo peyang."

Ayi hanya menanggapinya dengan tawa yang manis dan terdengar merdu, setelah itu Atalia naik dari air dan berlari pelan menuju gubuk tempat mereka meletakan tas dan bawaan.

Selagi Atalia sibuk mengisi perut, Ayi hanya memandangi murid-murid lain yang asik bermain air.

Sampai Ayi tak sadar, pada bahaya yang ada dibelakangnya.

"Hai, Ayi."

Ayi mendongak cepat, dia menatap aneh Pak Lehan yang tersenyum ramah padanya.

"Eh Pak, ada apa?"

"Kamu pergi deh."

"Maksudnya?"

"Iya pergi, pergi dari hidup Atalia dan dunia ini."

Bruk!

Byur!

Lehan tersenyum namun tak lama dia berlalu pergi tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun.

Dilain tempat, Atalia tak menemukan keberadaan Ayi, dengan panik dia meninggalkan bekal miliknya dan berlari menuju tempat dimana Ayi berada diawal.

"AYI!"

Atalia melihat Ayi mulai tenggelam didalam lumbung dalam yang terhimpit diantara 2 batu besar.

Agak susah mengeluarkan dan menarik Ayi dari sana karena celah batu yang pas-pas an.

Atalia nekat menyelam dan mencari Ayi dari dalam air, tepat dia menemukan Ayi yang sudah tak sadarkan diri hampir menyentuh dasar sungai.

Dengan kuat Atalia menarik Ayi ke permukaan.

"Huahhh! Ayi! Mampus dia gak napas!"

Semua mulai panik saat Atalia menggendong Ayi keluar dari sungai.

Dia diletakan dipinggir sungai, Atalia segera melakukan pertolongan pertama, dan CPR.

"Ay bangun! Sial nanti gue kena marah sama mami lo!"

Atalia terus memberikan napas buatan dan memompa dada Ayi agar airnya keluar.

Sampai napas buatan ke 6, barulah Ayi terbatuk dan mengeluarkan air yang sudah dia telan.

"Uhuk! Uhuk! Hiks..huhuuu Tataaaaa aku takut..hiks..Taaa huhuuuu."

Atalia dengan haru memeluk Ayi dan menggendongnya ala bridal, dia harus segera dikeringkan.

"Bawa ke pondok atas, biar ganti baju sekalian pakai penghangat." ujar Pak Ari panik.

Kan dia pembina mereka selagi ada disini, jadi dia ikutan panik.

Selagi mereka panik, siswa yang tadi memotret Atalia diam-diam menemukan peluang bagus.

Pasalnya dia memotret saat dimana Pak Lehan menendang Ayi sampai jatuh masuk ke lumbung.

Dengan foto ini, dia bisa mendekati Atalia dengan bebas, tanpa perlu takut gadis itu menjauhinya.

"Hihi, mampus lo Pak Lehan, sebentar lagi lo dibenci sama Atalia~"

Dan ini kesempatan emas yang tak boleh disia-siakan.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang