Sexy Math Teacher [End]

🏳LeAta-14🏳

Tolong yaa, kalau kalian gak mau komen, minimal kasih vote untuk menjadi tanda kalau kalian itu baca cerita ini.

200 vote dan 75 komen, gak penuh gak up.

Lehan-Atalia

Tatapan mata Lehan pagi ini begitu tajam, bukan apa, masalahnya orang tua Lehan meminta Lehan untuk membawa Letisya ikut ke Puncak.

Padahal Lehan udah nolak, tapi orang tuanya bersikeras sehingga mau tak mau Lehan harus membawa wanita itu.

"Lehan, kita naik bus? Aku gak mau ih, panas dan pastinya bauuu."

Kalau sebelumnya Lehan suka mendengar rengekan manja seorang wanita, kini tidak lagi, dia justru risih.

"Kalau gak mau gak usah ikut, pulang sana." ketus Lehan.

"Ihh kamu kok gitu sih, aku kan tunangan kamu!"

"Berisik, diam atau gak usah ikut!"

Letisya merengut sebal, dia memeluk lengan Lehan dan bergelayut mesra, pemandangan yang menggemparkan karena mereka kira Lehan masih jomblo.

"Kayanya kapal LeAta karam deh."

"Iya nih, gue naik kapal AyAlia aja deh."

Lehan mengepalkan kedua tangannya mendengar bisik-bisik tadi, apalagi dia melihat Ayi juga ikut bersama rombongan Atalia.

"Pak Ari ganteng deh hari ini,"

"Ah bisa aja kamu Ta."

"Iya, saya lihat pinggang bapak bagus, bapak olahraga apa nih?"

"Saya sering ikut senam sama ke gym."

Lehan memicing tak suka, lagi dan lagi Atalia menggoda laki-laki lain didekatnya. Kali ini adalah guru baru yang merupakan guru Bahas Inggris kelas 12.

Usianya masih 24 tahun, namanya Aringga Kalam.

Dari pandangan Lehan sih, Ari itu submissive. Buktinya dia terus merona dan malu saat Atalia goda.

"Tataaaa, kita duduk berdua kan?"

Nah hama lagi, Ayi juga memaksa ikut bersama rombongan Atalia padahal Lehan sudah menjelaskan kalau dia gak boleh ikut.

Ayi kan baru kelas 11.

"Iya duduk berdua sama gue, Pak Ari jadi pembina kami juga nih?"

"Hehe, iya Ta. Kata KepSek saya jadi pembina kalian karena Pak Lehan bawa calon istrinya."

Sorakan terdengar dari teman sekelas Atalia.

"Asikk, Pak Ari nanti kita makan seblak kuy."

Ari hanya tertawa menanggapi ucapan murid-murid itu, sementara Lehan hanya bisa menahan kekesalannya.

Kenapa sih Letisya harus ikut, jadinya kan dia gabisa pedekate sama Atalia, menyedihkan.

"Jangan bergelayut, kau seperti lintah!"