🏳LeAta-03🏳

21.7K 2.1K 132
                                    

Ayoooo vote dan komeeeeeen.

200 vote dan 70 komen aja deh, nanti up lagii.

Lehan-Atalia

Lehan menarik napas panjang saat harus menjalani hari di sekolah, dia masih kepikiran soal semalam dimana dia meminta Atalia untuk membawa orang tuanya.

"Pak Lehan, ada wali murid yang ingin bertemu anda." Lehan mengangguk mendengar ucapan Guru Bahasa Mandarin kelas 10.

Dengan segera Lehan berjalan menuju ruang khusus pertemuan antara guru dan wali murid.

Hari ini Lehan tak ada masuk kelas Atalia, karena jadwalnya hanya ada di hari Senin, Kamis dan Sabtu.

Begitu sampai, Lehan segera masuk dan melihat seorang wanita cantik dan pria manis bertubuh montok duduk dikursi khusus.

"Selamat siang untuk Bapak dan Ibuk wali Atalia."

Pria yang datang bersama wanita itu sontak memeluk lengan wanita nya erat.

"Lira..jangan lihatin dia, lihat aku aja." rengeknya lirih.

Wanita cantik dengan aura dominan itu hanya tersenyum lalu merangkul bahu pria montok tadi.

"Kamu diam ya, setelah ini kita makan apapun yang kamu mau."

"Bener? Aku mau seblak level lemas!"

"Iya, tapi kamu diam yah."

"He'em, Hian bakal diam."

Lehan tersenyum melihat interaksi keduanya.

Female dominan dan Male submissive? Ya pria itu manis jadi cocok aja jadi submissive ditambah wanita itu sangat menawan, cantik iya, tampan juga iya. Batin Lehan.

"Jadi maksud kedatangan Bapak dan Ibu hari ini, karena saya ingin memberitahu perihal tindakan Atalia yang masuk setelah bel sudah berdering lewat 20 menit, dan berlaku tidak sopan pada guru nya."

Wanita bernama Alira tadi mengangguk mengerti, mungkin seperhitungan Lehan, umur Alira baru 34 atau 36 tahun, tapi wajahnya seperti berusia 23 tahun.

Masih awet muda.

"Atas nama Atalia, saya minta maaf. Saya tidak akan membela Atalia karena yang dia perbuat memang salah, berikan saja hukumannya dan akan saya katakan padanya." ujar Alira tenang.

Lehan menggeleng pelan "Dia sudah saya hukum semalam, saya mengatakan ini hanya agar bapak serta Ibu memberikan Atalia nasihat untuk tidak seperti itu lagi."

"Baik, saya mengerti. Akan saya nasihati Atalia nantinya."

Setelah sedikit perbincangan, akhirnya Alira dan Zahian pamit undur diri.

Tapi baru 15 menit, pintu ruangan kembali dibuka dan terlihatlah siapa pelakunya.

"Atalia, kenapa kamu diluar jam pelajaran?"

Atalia tersenyum tipis, dia menutup pintu ruangan lalu menguncinya, berjalan santai kearah Lehan lalu duduk dikursi depan Lehan.

"Bapak bilang, kalau saya butuh sesuatu saya harus datang pada Bapak."

Lehan sempat terpaku pada bola mata sewarna madu yang tajam itu menatapnya, senyum tipis yang Atalia berikan begitu sempurna.

"Ya, kamu butuh sesuatu?"

"Saya butuh bapak, untuk berdiri didepan saya."

"Untuk apa?"

"Lakukan saja, Pak."

Lehan mengangguk, entah kenapa dia justru patuh dan menurut pada suruhan Atalia, entahlah tapi dia merasa perkataan Atalia adalah perintah baginya.

Setelah Lehan berdiri, Atalia juga berdiri namun dia berjalan kebelakang tubuh Lehan, tangannya mengelus pelan pantat indah Lehan dan meremasnya.

"Ahhh!" Lehan secara spontan mendesah kuat, dia menutup mulutnya cepat dan menatap Atalia tajam.

Wajahnya memerah antara marah dan malu.

"Dasar gak so—"

Atalia memeluk pinggang Lehan yang tertutupi dengan kemeja hitamnya, memeluk pinggang itu lembut dan mengelus perut Lehan.

Dagu Atalia diletakan dibahu Lehan, dia memejamkan matanya.

Lehan merasa tubuhnya kaku, keadaannya berbeda, dia tak pernah dipeluk dengan mesra dari belakang.

"Pak Lehan..tubuh anda begitu hangat..saya suka memeluk tubuh anda. Hari ini adalah hari kematian orang tua saya, jadi saya butuh pelukan."

Lehan menghela napas panjang, tangan kanannya diangkat dan mengelus kepala Atalia lembut.

"Gak papa, kamu gak sendiri. Ada saya."

"Saya boleh kan, meluk Bapak setiap suasana hati saya buruk?"

Lehan tak langsung menjawab, tapi saat Atalia hendak melepaskan pelukannya, Lehan menahan tangan gadis itu itu.

"Boleh, kamu boleh lakuin itu. Saya kan wali kelas kamu jadi saya juga orang tua kamu."

Atalia menahan tawanya, oh, Lehan menganggap dirinya sebagai orang tua Atalia? oke Atalia akan membuat Lehan berpikir ulang tentang hal itu.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang