15. Berhenti atau terus?

21 2 0
                                    

HAPPY READNG!! ☁

Pagi hari pun tiba. seperti biasa Syala bersiap-siap pergi kesekolah bersama Juan, namun kali ini Syala ditemani perasaan yang linglung, ia masih memikirkan apakah harus berhenti atau tetap lanjut menyukai seorang ketos yang ternyata banyak disukai orang disekolah.

"Tumben lo cepet Syal?" tanya Juan yang baru ingin memakai sepatunya didepan rumahnya.

"Kepo lo" jawab Syala sesingkat mungkin karena mengingat dirinya sedang bad mood.

"Dah, ayoo berangkatt" ucap Juan kepada Syala yang menunggu di depan rumahnya, sebenarnya Juan sangat mengerti kondisi hati Syala saat ini. Namun Juan gengsi untuk membahas itu kepada Syala.

•••••••

Jam istirahat kedua telah tiba, Syala pergi tanpa ketiga sahabatnya tak lain adalah Haera, Cely, dan Yera dan temtunya tanpa Juan. Ia ingin menghampiri Velicia dikelasnya untuk membicarakan soal perasaan hatonya yang semakin kacau.

"Kakk... " panggil Syala kepada Velicia yang sudah berada dihadapannya dan menceritakan isi hatinya.

"Syall, menurut aku kalau kamu masih suka sama Evan dan Evan memberi pertanda baik buat kamu, gapapa lanjutin aja perasaanmu itu. tapi kalau itu semua malah buat kamu down kayak gini, mending gak usah Syal." ucap Velicia direspon dengan anggukan kecil Syala.

Setelah selesai menanyakan solusi kepada Velicia, Syala kembali ke kelasnya dengan penuh rasa aneh dihatinya.

"Kenapa bisa suka sama dia sih Syal?" tanya Syala kepada dirinya sendiri. sedangkan dilain tempat Velicia merasa bersalah karena suatu kejadian yang membuat Velicia terpaksa membongkar rahasia Syala kepada Evan.
"Maafin aku ya Syala, aku terpaksa" gerutu hati Velicia.

Evan sedari tadi sebenarnya memang sedang memperhatikan sikap Syala saat Syala berada didekatnya, untuk memastika apakah benar Syala menyukainya. Namun sayangnya Syala tidak menyadari itu sedari awal ia datang kesekolah sehingga ia tidak bisa mengontrol sikap nya saat berada didekat Evan.

••••••••

"Syalaaaa kamu kemana ajaaaaaa" ocehan yang terdengar jelas itu sangat bergema ditelinga Syala membuat ia memutar kepalanya.
"Kw kelas sebelah. aku lagi mau sendiri dulu gapapa kan? Please." ucap Syala mempersingkat waktu yang membuat ia terpaksa mengeluarkan suara untuk menjawab pertanyaan 3 sahabatnya itu.

"Yahh, kenapaaa" ucap Yera.

"Yaudah deh, byee Syalaa. udah ayo Yer kan tadi Syala udah bilang mau sendiri dulu" sambung Celyna dan Haera yang peka terhadap kondisi Syala.

"Kalian duluan deh aku pengen ngomong bentar sama Syala, semenit aja ntar aku nyusul" ucap Haera disambung anggukan dari Cely dan Yera.

"Ada apa ra?" tanya Syala dengan muka yang melas.

"Kak Evan perhatiin gerak gerik kamu, tadi aku liat" ucap Haera singkat dan pamit untuk meluangkan waktu Syala menyendiri. Syala yang mendengar itu dari bisikan Haera pun terkejut dibarengi pleh jantung nya yang berdebar kencang seperti kilat.

Saat ini Syala hanya bisa terdiam dan menenangkan jantung dan hatinya yang berdebar seperti sedang dangdutan.

••••••

KETOS AGAIN!! (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang