14. Perkenalan yang tidak diharapkan

23 2 0
                                    

HAPPY READING!!☁

Singkat cerita, malam yang telah menemani Syala dihari itu membuat ia tersenyum dan menjadi kenangan tersendiri dihatinya.

Beberapa hari berlalu, ketika Syala masih teringat jelas kejadian saat itu ia mendengar seseorang memanggil namanya.

"Syalaa, kamu lagi apa?? aku ganggu ga?" ucap seorang gadis kepada Syala, gadis itu ialah Velicia sikakel yang selama ini mendukung perasaan Syala kepada Evan.

"Eh, kakak. aku lagi duduk duduk aja nih, nimatin pemandangan. ada apa kak?" tanya Syala kepada kakelnya.

"Aku ada kabar buruk Sya, sebenernya aku gamau kasih tau ke kamu, tapi kalo dirahasiain nanti kamu malah tambah sakit hati pas udah tau" ucap Velicia yang membuat Syala penasaran akan kabar yang ingin diberi tahu kakelnya.

"Hmm kabar apa kak???" dengan penuh rasa penasarannya Syala memfokuskan pandangannya ke Velicia sembari mendengar kabar yang akan diberinya.

"Jadi evan itu ada kenal sama salah satu kakak kelas 9, namanya itu Valerry, dan kayaknya kak Valerry ini suka sama Evan" jelas Velicia kepada Syala membuat Syala semakin penasaran siapa sosok Valerry ini.

"Oh iyaa??, aku mau kenal dong kak siapa orang nya, boleh kasih tau aku ga kak?" tanya Syala.

"Bolehh, sekarang aja ya?" ucap Velicia mengajak Syala.

"Yaudah ayo kak". mereka berdua bergegas mendatangi perempuan yang bernama Valerry itu.

Tak lama Syala dan Velicia menemukan Valerry yang sedang berada dilapangan basket.

"Haii kak Valerry, ada yang mau kenalan nih kak" ucap Velicia kepada Valerry yang sedang duduk.

"Oh, hai jugaa, siapa tuch yang mau kenalann" sahut Valerry.

"Halo kak, kenalin aku Syala" ucap Syala dengan nada sedikit pelan menuju ke malas.

"Oh kamu dekel baru yah? kenalin juga aku Valerry Elizabeth bisa dipanggil kak Val atau Erry" balas Valerry panjang lebar yang membuat batin Syala dan Velicia berbisik, "Perasaan tadi gue ga sepanjang itu perkenalannya".

Setelah berbincang bincang, Velicia dan Syala kembali ke kelas nya masing-masing. Dengan rasa malas dan kesal Syala menghampiri Juan yang sedang main game bersama temannya.

"Junjun ntar temenin gue jadi detektif ya, GA ADA PENOLAKAN!" ucap Syala ngegas kepada Juan membuat Juan kebingungan.

"Dih kenape lo, ada masalah apa? tumben detektifnya keluar?" tanya Juan panjang lebar.

"Ck. Udah gausa banyak omong, nanti lo juga tau gue kenapa" ucap Syala.

"Kenapasi say, ada yang nyakitin? bilang nanti aku grebek orangnya" ucap Juan membuat Syala salah tingkah, antara jijik dan baper bersatu.

"Udahlahh, pokoknyaa harus temenin" ucap Syala mempersingkat suasana dan kembali ketempat duduknya.

•••••••••••••

Setelah bel berbunyi, Syala menarik tangan Juan untuk menemaninya menjadi detektif dadakan.

"Syall sabar dong, lo kenapa sih" ucap Juan.
"Berisik lo, crush gue ada yang suka nihh" dengan ceplos nya Syala menyebutkan kata crush didepan Juan. membuat Juan terdiam dan mengikuti apa kata Syala selama menjadi detektif dadakan.

Juan memang tidak punya perasaan kepada Syala, namun entah mengapa ia tidak ingin Syala menyukai orang lain. Apakah ini pertanda bahwa Juan mulai suka dengan Syala? atau memang sudah suka tapi Juan nya yang telah mati rasa? oke lupakan saja.

1 jam telah berlalu, Syala menemukan hasilnya, memang ternyata Valerry memang suka dengan Evan sejak ia kelas 8. Syala yang telah mengetahui itu hanya bisa terdiam dan mengajak Juan pulang dengan perasaan Syala yang sedikit hancur? mungkin.

"Syaall, gapapa kan?" tanya Juan kepada Syala didepan pintu rumahnya.

"Gapapa, makasih ya udah temenin gue, maaf ngerepotin. gue masuk dulu byee" ucap Syala meninggalkan Juan di depan rumahnya.

"T-tapiii, syall...." omongan Juan terpotong karena Syala telah memasuki rumahnya. Tak ada pilihan lain, Juan pun pulang kerumahnya.

Malam telah tiba. Syala hanya bisa berbaring dikasurnya dan membolak balikkan pikirannya yang kacau.

"Kok perasaan gue jadi gini ya?, kayaknya udah ga bisa suka sama kak Evan lagi. Stop aja kali ya?? tapi gue masih sayangg. tapi kalo ga distop nanti jadi konflik sama kak Valerry. Udahlah stop aja, tapi susahhh." ocehan hati & pikiran Syala yang sangat amat rumit seperti mapel mtk beraksi.

Di lain tempat, Juan sudah menyiapkan cemilan untuk Syala. ia sekarang tau Syala ternyata suka dengan Evan, dan kejadian tadi membuat Syala kehilangan mood bagus nya. dari depan pintu, perlahan lahan Juan membuka pintu rumah Syala dan masuk kedalam kamar Syala untuk menemani malam suram sahabatnya.

"Hai Syal" suara tak lain berasal dari Juan mengagetkan Syala.

"Loh kok?, lohhhh ngapainn???" ucap Syala.

"Nemenin lo, udah gausah ngomel, nih gue bawain cemilan banyakk, gue tau lo masih sedih kannn" ucap Juan sembari memberikan cemilan yang telah ia beli.

"Wah, makasih, tumben lo bener, biasanya lo gangguin gue mulu?" tanya Syala kebingungan dengan sikap Juan kepadanya.

"Kenapasih lo tuh komen mulu, gue iseng salah, gue cuek salah, gue perhatian salah, gue baik salahh semuaaaanya salah" ucap Juan melukis senyum diwajah Syala.

"Ga gituu, tapi lo beda ajaa gituuh" ucap Syala.
"Nah gitu dong, gue lebih suka liat lo senyum walaupun sedikit, daripada lo nangis" lanjut Juan.

Entah mengapa dimalam itu Juan bersikap berbeda dari sebelum sebelumnya. keberadaan Juan sangat membuat Syala nyaman, Juan berhasil membuat Syala senyaman dengan sepupu cowoknya yang bernama Vano itu.

tbc

•••••••••


haii, udah lama ga ketemu hehe, gimana chapter nya? sekarang banyak kisah baru yang mungkin bakalan buat ending ceritanya diluar jangkauan wkwk.

sampai jumpa di chapter berikutnya
piuuuuu (づ ̄ ³ ̄)づ

•••••••••••••

•Valerry Elizabeth•

•Valerry Elizabeth•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KETOS AGAIN!! (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang