35. END?

32 0 0
                                    

HAPPY READING!!☁️

Setelah mendengar Dokter tentang apa yang saat ini Syala alami, membuat keluarga dan para sahabat Syala linglung. Benar saja, saat ditanya kembali Syala hanya menggeleng tanda tak ingat apapun.

"Kok bisa gitu ya?" ucap Lisya. Kini Lisya, Vano, Juan, Haera serta Yeri sedang membicarakan cara terbaik untuk memberitahu Syala apa yang telah terjadi sebelum ia mengalami koma dan saat ia tak sadarkan diri.

"Hilang ingatan sementara, itu biasanya ga lama sih" sambung Yeri.

"Kita bisa dengan mudah mengembalikan ingatan Syala, tapi kita harus hati-hati jelasin kejadian yang terjadi 3 bulan lalu. Aku takut Syala syok" ucap Vano diangguki oleh semuanya.

"Tapi kok bisa ya, Syala mimpi saat dimana dia masih umur 14 tahun? sedangkan kejadian yang dia ceritain itu kejadian pas dia mulai masuk SMA bukan SMP?" tanya Haera.

"Ya ga tau eraa, makannya dari tadi kita bertanya tanya kann, gue pites gepeng lu" ucap Juan dengan nada greget khas nya.

"Ya, Yaudah sih maapp".

~~~~

"Haera, Yeri terimakasih sudah menjaga Syala ya nak. Tante sama om nitip Syala, tolong jaga dia dan kasih kabar ke kami kalau ada apa-apa ya." ucap Bunda Syala kepada Haera dan Yeri. Mereka akan melanjutkan usahanya di Bandung, dan terpaksa harus menitipkan Syala kepada sahabat dan sepupunya.

"Iya tante, pasti. Hati-hati ya tan.. om.." ucap Haera dan Yeri lalu mereka berdua salim kepada kedua orang tua Syala yang ingin pulang kembali ke Bandung.

•••••••


Satu minggu berlalu begitu saja setelah Syala tersadar dan mulai terbiasa dengan keadaannya saat ini, tanpa sadar pula ia mulai mengingat apa yang sebenarnya terjadi sebelum ia jatuh koma. Sembari didampingi sahabat dan sepupunya, Syala perlahan-lahan mengingat satu persatu kejadian tersebut, mulai dari ia yang mengikuti OSIS di SMA nya sampai saat dimana ia jatuh cinta kepada Ketos tampan sama persis seperti yang ada didalam mimpinya.

"Lo belum ingat kapan dan kenapa lo bisa kecelakaan Syal?" tanya Juan yang sedang bergantian menjaga Syala dirumah sakit.

"Belum, hal yang terakhir gue inget itu disaat kak Evan jujur ke gue doang" ucap Syala murung.

"Yah itu masih jauh, Gue bakal tunggu otak lo siap mencerna dulu baru gue bakal ceritain apa yang sebenarnya terjadi mulai dari lo, kak Valerry, Epan, dan..." ucapan Juan terpotong, entah mengapa ia menjedanya.

"Dannn?!" tanya Syala kesal.

"Dan masalah Celyna yang buat dia ga pernah muncul selama lo sadar dan bahkan saat lo koma".

Kini mereka berdua hanya bisa diam dengan tatapan kosong milik Juan, dan otak yang sedang ribut milik Syala.

•••••••

Waktu berlalu begitu cepat bagi Syala namun tidak dengan teman-teman nya. Sekarang hanya ada Lisya sedang membantu merapihkan baju Syala untuk kembali kerumah, tentunya dengan keadaan Syala yang sudah dinyatakan boleh pulang kerumah namun tetap konsultasi tentang ingatannya.

"Kamu sama Vano doang? Juan sama yang lain kok ga dateng" tanya Syala dengan nada kecewa lantaran hanya ada Lisya dan Vano yang menjemput ia dari rumah sakit.

"Iya, Sya. Katanya sih Juan sama yang lain lagi reunian sama temen temen SMA kita" ucap Lisya mengasal.

"Kamu kenapa ga ikut? sayang banget yang lain pada ngumpul, kamu malah bantuin aku disini" balas Syala.

"Ga dong, yakali aku ninggalin sepupu sendiri, udah yuk ke mobil kasian kak Vano nungguin" Jawab Lisya mengalihkan pembicaraan karena takut salah ucap.

Jarak dari rumah sakit Syala dan rumahnya bisa terbilang lumayan jauh, untungnya kondisi jalan tol saat ini tidak banyak kendaraan, sehingga mereka bisa sampai kerumah kirang lebih sekitar 1 jam lewat 15 menit.

Hening.

Itulah yang dirasakan Syala selama perjalanan. Lisya yang sudah tertidur lelap, sedangkan Vano yang fokus menyetir membuat suasana tak enak kian bermunculan, namun hal itu berhasil ia singkirkan dengan menyalakan musik sepanjang perjalanan. Tanpa sadar, akhirnya mereka sampai di depan rumah Syala yang terlihat sepi seperti tidak ada kehidupan didalamnya, memang sudah semestinya seperti itu karena Syala sudah cukup lama masuk rumah sakit.

"Ayo Syala masuk" Ucap Lisya yang baru saja membuka kunci pintu rumah Syala. Syala hanya mengangguk meng-iyakan dan bergegas masuk kedalam rumahnya tampa rasa curiga apapun.

DUAR🎉🎉
"WELCOME HOME SYALA"

Syala tersentak, ia terkejut dengan yang baru saja terjadi. Ternyata Lisya dan Vano membohonginya tentang teman-teman Syala yang sedang pergi reuni. Mereka tidak reuni, namun menyiapkan kejutan atas kepulangan Syala setelah koma sekian lamanya.

Mereka menyiapkan kue, hiasan ruangan, dan banyak makanan enak untuk dimakan bersama-sama. Syala yang tak mampu menahan tangisnya kini sedang memeluk sahabatnya satu persatu dan mengucapkan terimakasih berkali-kali atas kejutan yang tak ia duga.

"Makasih semuaa, i love youu" ucapan terimakasih Syala untuk yang terakhir kalinya sebelum ia diseret untuk menikmati makanan yang sudah sedari tadi menunggunya.

Semua orang yang saat ini berada dirumah Syala tengah diselimuti oleh kebahagiaan karena kepulangannya Syala. Namun tidak dengan 1 orang yang sedang menunggu giliran untuk bergabung dan membuka fakta dibalik koma panjang nya Syala.

Siapakah orang itu?

tbc
••••••

KETOS AGAIN!! (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang