HAPPY READING!!☁
Setelah berbincang bincang hangat didepan kelas 8B Evan, Syala, dan Emmil pun pergi keruang OSIS mengingat anak OSIS sudah sedari tadi menunggu si ketos idaman Syala itu. "selamat pagi menjelang siang" ucap Evan yang baru tiba diruangan. "Pagi" jawab semua pengurus OSIS yang sudah siap untuk rapat. Syala bergegas mengambil tempat duduk disamping Celyna yang sudah menyiapkan tempat duduk tersebut untuk Syala.
"Syal, gimana tadi, pingsan ga?" tanya Celyna kepada Syala. "apasi haha, tremor bangett sumpah. Eh btw kamu kok bisa sampe disini? Dianter siapa?" ucap Syala yang mengalihkan pembicaraan. "tadi dianter kak Velicia sama kak Clarissa" jawab Celyna. "owalah pantes, ih kamu kenapa harus ninggalin aku sih" gerutu Syala kepada Celyna. "ya..... gatau deh, tapi kamu seneng kan aku tinggal ngobrol sama kak Evan, gausah bohong muka kamu merah tuh" ucap Celyna yang membuat hati Syala berdebar.
"oke kita mulai rapat perdana kita hari ini ya" ucap kak Evan melihat pembina OSIS sudah tiba diruangan. Rapat perdana berjalan dengan lancar, dan tidak ada kesulitan apapun bagi Syala, Celyna dan teman-teman lainnya. Hanya saja Syala yang sedari tadi masih tremor karena ada Evan didalam ruangan tersebut. "Cel nanti bareng ya, aku tremor bangett" bisik Syala ke Celyna yang diikuti dengan anggukan kecil dari Celyna. "eh btw kamu tadi kan bareng sama temennya kak Evan ya, nama nya Emmil kan?" ucap Celyna kepada Syala. "iya kok tau?" tanya Syala. "iya lah dia temen paud aku, tinggalnya dirusun juga" ucap Celyna. "wahwah pantes, dia ganteng juga sih, kamu ga ada rasa apa sama dia? Dari kecil dah barengan yakali ga ada rasa" ucap Syala membuat Celyna salting.
"ya ngga lah, kita tuh cuma temen" ucap Celyna sembari senyum tidak karuan. "dih, bilang aja suka gak usah lah malu malu nanti diambil kucing" sambung Syala.
Setelah rapat selesai Syala pulang kerumah nya. Kali ini ia pulang sendiri karena Juan sudah pulang duluan sedari 1 jam yang lalu. "aku pulang duluan ya, byee" ucap Syala kepada teman teman nya. "iya hati-hati ya" ucap beberapa teman Syala secara serentak.
••••••••
Hari sudah larut malam, pikiran Syala terus mengarah kepada Evan, walaupun Syala berusaha keras untuk mengalihkan pikirannya itu, namun tidak berhasil.
"kenapa sih harus suka nya tuh sama ketos, kalo ada yang suka dia duluan gimana, kisah kasih gue kayak drama drama aja deh. Inget Syal sekolah nomor 1, harus siap nih kalo nanti kenal sama orang yang suka kak Evan duluan, gue pasti kalah. Sebaik-baiknya kak Evan tapi gue punya firasat kalo nantinya kak Evan bakalan bisa nyakitin hati gue secara sengaja maupun tidak sengaja." gerutu hati Syala yang tak lepas dari si ketos tinggi nan-tampan itu.
•••••••••••
Waktu subuh telah tiba. Syala bergegas untuk mandi lalu mengambil air wudhu. Setelah selesai sholat subuh, Syala membereskan bukunya kedalam tas dan membuat sarapan untuk dirinya.
"permisiii, Syalaa" suara yang keluar dari balik pintu terdengar oleh Syala yang sedang sarapan. Yang tak lain suara itu berasal dari Juan. "ngapain lo, pagi pagi udah kesini" ucap Syala setelah membuka pintu untuk Juan. "ayo jalan" ucap Juan. "gue masih sarapan lo tunggu aja di ruang tamu ya" ucap Syala lalu meninggalkan Juan diruang tamu untuk melanjutkan sarapan nya.
Setelah selesai sarapan, Syala dan Juan pergi berangkat sekolah. Karena pagi itu masih amat pagi, Syala melambatkan jalannya dan membiarkan Juan meninggalkannya. "yaelah Syal, lama banget lo" gerutu Juan yang mendapati Syala tertinggal dibelakangnya. "gausah cepet-cepet masih pagi ini, gue mau nikmatin pemandangan disini. Lo duluan ya silakan ga gue larang" ucap Syala kepada Juan.
••••••••••
Sesampainya disekolah Syala disambut oleh 2 sahabatnya taklain adalah Celyna dan Haera. "Syal, kamu dipanggil kak Evan sama kak Velicia" ucapan sabutan dari Celyna membuat Syala terdiam. "cepet Syal, kak Evan nungguin tuh. Dikelasnya sekarang" ucap Haera. Syala pun bergegas pergi kekelas 8A, kelas Evan dan juga Velicia.
"Syala, sini" teriak Velicia yang sedari menunggu Syala didepan kelasnya. "i-iya kak ada apa ya?" tanya Syala kepada Velicia. "Evan nyariin, samperin gih" lagi dan lagi Velicia emmbiarkan Evan sendiri unruk menjelaskan apa yang ingin disampaikan kepada Syala. "o-oke kak"
"pagi Syal" ucap Evan. "p-pagi k-kak, ada apa ya k-kak?" ucap Syala yang terputus putus akibat tremor. "ini Syal, kasih tau ke teman mu juga ya" ucap Evan sembari memberikan selembar kertas kepada Syala. "oh iya kak, makasih" ucap Syala. Syala bergegas kembali kekelasnya dan membaca kertas yang tadi diberi oleh Evan, "Syal, kenapa kok gemeteran sih tangannya" tanya Yera yang baru sampai disekolah. "t-tadi, k-kak Evan, hwaaaaa jantung guee" ucap Syala yang menghadirkan tawa kecil Yera, Haera dan Celyna. "tenang, nanti banyak orang yang liat terus ketauan loh" ucap Celyna yang menenangkan Syala. "nih baca, buat acara Hari Guru, nanti kasih ke Geva sama Arsha juga ya" ucap Syala memberi kertas yang sudah ia baca sampai bawah.
•••••••••
Segini aja deh Chapter nya hehe, nanti lanjut lagi ya sehabis selesai PAT
Maaf kalau ada yang tidak nyambung
Terimakasih yang sudah mau membacaaSampai jumpa di chapter berikutnya
Piuuu
(づ ̄ ³ ̄)づEvan(。'▽'。)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS AGAIN!! (revisi)
Novela Juvenil• Seorang gadis bernama Syaqueela sedang melanjutkan pendidikan di SMP Cerah Nusantara, ia memiliki teman sekaligus tetangga yang sudah dipercayai oleh kedua orangtua nya. Syaqueela atau yang biasa dipanggil Syala ini tinggal seorang diri karena ked...