HAPPY READING!! ☁
Malam masih berlanjut tenang, aman dan tentram tanpa gangguan si usil Juan. Syala dan Lisya masih asik menonton drakor yang sangat dinanti untuk mereka nonton bersama.
"demi inimah kit ati banget sih, yang jadi cewenya beruntung banget bisa dapetin Jaemin" gerutu Lisya dengan muka cemberut. "yah galau dah gue, aarghhh" geram Syala berbicara kepada dirinya sendiri dibeberapa adegan drama korea yang sedang mereka tonton.
"btw besok udah bisa masuk sekul?" tanya Syala kepasa Lisya disela sela tontonan mereka. "belum, aku harus pulang kerumah dulu ada yang mau mama omongin di sana" ucap Lisya yang membuat Syala sedih karena Lisya belum bisa sekolah seperti biasa.
~~
"dah waktunya tidur nih, aku ke kamar duluan ya" ucap Syala dibalas dengan anggukan dari Lisya. Syala dan Lisya sebenarnya satu kamar namun, Lisya masih sibuk mencari drakor yang akan mereka berdua nonton nantinya, alhasil Syala yang sudah mengantuk itu harus pergi kekamar duluan dan meninggalkan Lisya.
"HWAAAAH LISYAA MATIIN NTAR MARIIN LANPUNYA, AKU NGWATUK" teriak Syala dari dalam kamar. "iyah" jawab Lisya yang sedang sibuk dengan laptopnya.
••••••••
Tanpa terasa, Syala sudah 4 jam lebih terlelap dalam tidurnya. hari kamis pagi hadir membuat Syala harus melakukan kegiatan paginya seperti biasa. "kamu berangkat bareng aku sana Vano aja ya Syal?" ajak Lisya karena kebetulan sekolah Syala satu arah dengan kerumahnya.
"boleh, tapi bareng Juan gapapa?"
"gapapa" jawab Lisya sembari membereskan tas kecil yang biasa ia bawa kemana mana.
~~~~
"Lama lo, udah jam berap-"
"SHHHHUUUUTTTTTTT. Ayo ikut kedepan, Vano dah nunggu" ucap Syala memontong pembicaraan Juan yang hampir setengah jam lewat menunggu Syala di depam rumahnya.
"l-loh? bareng Vano? naik mobil lagi?"
"diem atau lo gue tinggal? cepet masuk!!" ucap Syala kembali. Juan menghembuskan nafasnya kasar dan masuk kedalam mobil Vano.
"Lisya belum masuk sekolah?" tanya Juan basa basi. "belom, emak gue tiba tiba mau ngomong secara langsung sama Lisya, gatau ngomongin apaan, gue suruh teleponan aja biar gampang tapi emak gue tetep gamau" jelas Vano panjang lebar tak membiarkan adeknya yang cantik itu menjawab pertanyaan Juan.
"ohhh, balik kesini lagi kapan?" tanya Juan kembali. "TAON DEPAN. nanya mulu looo" geram Syala membuat Lisya tertawa kecil.
"serius kapann? bisa bisa gue kangen sama Lisya ntar kalo lama ditinggalnya" ucap Juan sembari mengeluarkan mata lucu yang membuat Syala merasa gemes pengen tampol. "nantii soree." jawab Vano kemudian menghentikan laju mobilnya karena sudah sampai didepan sekolahnya Syala dan Juan.
setelah berpamitan Syala dan Juan berjalan memasuki perkarangan sekolahnya, menyapa balik orang yang ia kenal sepanjang jalan menuju kelasnya. Orang-orang pasti bertanya, bagaimana dengan Vano? bukankah dia harus sekolah juga? tapi mengapa Vano bisa menjemput Lisya?.
Vano izin tidak masuk sekolah. Seperti yang ia jelaskan kepada Juan saat berada dimobil, mama nya ingin berbicara serius dengan Vano dan juga Lisya, sepertinya bukan hanya mama dan papanya yang ingin berbicara, namun tante dan om nya pun ingin berbicara serius dengan Vano dan Lisya.
"mama papanya Syala katanya mau dateng Sya, tapi kamu jangan kasi tau Syala ya. Karena abis ini mereka mau pergi lagi ke Bandung, ngurusin bisnis mereka disana. Mama papa juga gamau Syala penasaran kenapa orangtua nya dateng kerumah kita dan ngajak ngobrol serius secara tiba tiba, karena bukan saat nya Syala tau apa yang bakal diomongin orangtuanya ke kita dan orangtua kita." Lisya hanya bisa mengangguk kasar setelah Vano menjelaskan secara panjang lebar dan membuat Lisya penasaran bercampur rasa takut dengan apa yang akan dibicarakan orangtua dan Lisya maupun dari Syala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS AGAIN!! (revisi)
Teen Fiction• Seorang gadis bernama Syaqueela sedang melanjutkan pendidikan di SMP Cerah Nusantara, ia memiliki teman sekaligus tetangga yang sudah dipercayai oleh kedua orangtua nya. Syaqueela atau yang biasa dipanggil Syala ini tinggal seorang diri karena ked...