29. Apa itu?

9 1 0
                                    

ketuk bintangnya dulu yaa:)

Happy Reading!!☁️

Hari mulai berjalan seperti biasa, dengan Evan yang seperti membagi dirinya untuk 2 orang, Juan dengan sikap usilnya, Lisya dan Kavin yang semakin dekat.

Velicia, Valerry, Clarissa dan kakak kelas Syala yang sedang duduk dibangku kelas 9 sedang sibuk menjalani ujian kenaikan kelas nya dan disertai dengan Valerry yang semakin dekat dengan Evan. Namun Evan tetap kekeh untuk mendekati Syala juga, mengapa?.

"Syal, latihan ya jangan kabur kayak kemarin" ucap seseorang dengan nada sepele disana.

"iya" balas Syala dengan nada malas.

Orang itu adalah Valerry, Valerry ditunjuk sebagai ketua panitia untuk acara perpisahan nya sendiri, ia yang berkuasa atas jadwal latihan paduan suara dan grup tari yang akan tampil diacara wisuda angkatannya.

•••••••••

"Syala, masih lama latihannya?" tanya Lisya dari depan pintu ruangan latihan Syala dan teman teman tarinya.

"iya, masih lama, kenapa?" tanya Syala. "bang Vano udah mau nyampe, kamu gapapa kan aku tinggal??" sambung Lisya.

"hm iya gapapa, sebelum pulang kerumah kamu bersihin rumah aku dulu ya hehe" jawab Syala sembari memasang puppy eye andalannya. Ya, Lisya akan pulang kerumah orang tuanya karena sebentar lagi libur sekolah, Lisya tidak ikut serta dengan wisuda kakak kelas 9, malas katanya.

Jadilah Syala seorang diri seperti dahulu saat libur sekolah, Lisya akan sibuk dengan teman teman lamanya dirumahnya dan Vano pun seperti itu.

•••••••

"oke latihan hari ini sampai sini dulu yaa, inget besok udah gladi resik, jaga kesehatan dan stamina masing masing buat besok!! terimakasih." ucap salah satu panitia yang menjadi anak buah Valerry si ketua panitia.

"eum kak, maaf aku mewakilkan teman-teman yang lain, mau nanya untuk kostumnya bagaimana ya kak?" ucap Syala tanpa rasa takut, dirinya sudah semakin percaya diri dan bisa melawan rasa takutnya sendiri.

"soal itu tanya ke Valerry ya, dia yang ngurusin dan kayaknya sih udah ready" jawab si kakak panitia itu.

"oo-oke" -Syala.

•••••••

Kalau boleh jujur, Syala sangat amat malas berurusan dengan Valerry, tetapi tidak dengan Evan, Syala masih menyimpan perasaan suka+sakit untuk Evan. Dan mau tidak mau Syala harus mencari keberadaan Valerry ke setiap sudut sekolah hanya untuk menanyakan soal kostum.

"yakali ditaman, perasaan tadi ga ada siapa siapa gue cek" batin Syala yang sudah menggerutu sedari tadi. Akhirnya Syala memilih kembali mencari Valerry ke taman sekolahnya karena ia pikir 'mungkin ngumpet dipohon'.

"ga ada, kemana si tu nenek rempong atu, cape gue nyariin dia cuma buat nanya kostumm, harus ada uang jalan si inii, kurang baik apa coba gue?? rela relain jalan muter satu sekola yang kek lapangan Stadion bola lebih ini demi nanya kostumm, eh tapi kan bisa via chat ya? ko gue bego si, tapi kan slow respon pasti, argh puyeng gue" omel Syala sepanjang jalan kenangan. ekhm ralat.. Sepanjang jalan sekolah.

Sampai dimana Syala merasa tidak menemukan satu orangpun, akhirnya Syala memilih pulang kerumahnya dan bertanya melalui chat pribadi.

"Serem juga ni kolaan kalo sepi, tapi enak juga sih sekolah kayak milik sendiri, eh tapi gue kejauhan deh nyarinya, ga ada orang mana harus lewatin gudang ga kepake tanpa pintu lagii" Omelan Syala terus terdengar, Syala hanya bisa beristighfar sembari melangkahkan kakinya cepat tetapi santai.

BRAKKKKK!!!!!!

"APAAN TU, MAMA TOLONG HWA YA ALLAH ITU APAA HAMBA GAMAU MATI SERANGAN JANTUNG GARA GARA KETEMU HANTU YA ALLAH, GA LUCU SI KALO MATI GARA GARA HANTU GUDANG SEKOLAH" ucap Syala dengan nada sedikit tinggi dan bergetar.

Dengan rasa penasaran lebih nekat Syala yang super duper besar, Syala memberanikan diri untuk mengintip benda apa yang terjatuh dari depan pintu gudang.

"Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah" ucap Syal dalam hati, berulang kali.

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah...

dan......




"give me 1 kiss, kalo kamu gamau orang orang tau hubungan diantara kita" ucap Valerry dengan nada remeh dan sedikit mengancam. Vano yang tadinya sangat marah kepada Valerry sampai membanting sebuah kursi yang sudah rusak dan membuatnya tambah rusak.

"kak. Jangan mentang mentang kita punya hubungan lo bisa berbuat seenaknya ya! Lo udah keterlaluan kak, apalagi sama Syala!! mau lo apasih? bunuh gue kalo lo bermasalah sama gue, gausah bawa bawa orang lain" ucap Evan tersulut emosi.

"hey, aku sayang sama kamu, ga mungkin aku bunuh kamu, harusnya kamu gausah sok jadi pahlawan tadi, udah bener bener aku nyiapin semuanya dari lama biar Syala ga ganggu hidup kamu dan kita bisa bersama selamanya sayang." balas Valerry.

"sayangg, maafin aku yaa, aku takut kamu terpengaruhi sama orang lain, apalagi Syala Syala itu, dia bahaya sayang, dia ga sebaik yang kamu kira, niat aku baik tapi ini balasan kamu? aku kecewa" lanjutnya dengan penuh sandiwara.

Syala yang berada di depan pintu hanya bisa membeku mendengar percakapan mereka. 'ada apa dengan mereka, kenapa bawa bawa gue? dan ternyata bener mereka punya hubungan?'

"Kak..." Evan benar benar dibutakan oleh Valerry sampai ia terbawa suasana, Vena tak sanggup menyakiti Valerry tetapi ia juga marah terhadap Valerry karena berusaha mencelakai Syala.

Syala benar benar bingung, jiwanya memang diam tetapi otaknya berusaha mencerna apa yang sedang terjadi, ini sangat tiba tiba dan benar benar diliar angkasa sekali.

"Loh, Syala belum pulang, ngapain dia ngintip ngintip disitu" ucap seseorang dari kejauhan.

"SYALAA" teriak Emil dari kejauhan membuat Syala panik, karena suara Emil terlalu keras pastinya akan didengar oleh Evan dan Valerry.

tbc
•••••••

HAI APA KABARR, MAAF YA ALURNYA AKU PERCEPAT, DAN SPOILER DIKIT, END NYA BAKAL JADI DILUAR NALAR ALIAN.

Sampai jumpa di chapter berikutnya
Piuuuuuu(づ ̄ ³ ̄)づ

KETOS AGAIN!! (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang