Tujuh

9K 585 5
                                    


*****

Erwin meringis pelan. Ia sedang mengompres pipinya yang lebam menggunakan es batu. Luka di dahinya sudah Petra bantu obati. Meskipun tadi Petra ikut emosi melihat tingkah Erwin, ternyata masih ada sedikit rasa kasihan lelaki itu pada mantan kakak iparnya. Apalagi tadi ketika melihat Erwin dipukuli oleh Dewa. Petra yang dengan sigap melindungi Erwin.

Setelah membuat keributan Erwin memang mendapat dua bogeman keras yang berasal dari Dewa. Pria paruh baya itu murka melihat Erwin merusuh di acara pernikahan putri bungsunya. Erwin juga sudah membuat ponakannya babak belur hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Makanya otak lo itu dipake, nyet. Lo bisa tanya gue jangan asal maen hajar. Anak orang noh sampe geger otak" Petra yang sedang bersandar pada mobil sambil bersedekap dada menatap Erwin kesal.

"Dia bener sepupu lo?" tanya Erwin kembali memastikan. Petra sudah menjelaskan siapa sebenarnya Fazio yang waktu itu Baby kenalkan sebagai pacarnya.

"Si bajingan udah gue kasih info gratis masih aja. Mampus lo makin dimusuhin kakak gue" Petra berjalan meninggalkan Erwin sendirian yang masih duduk berselonjor di parkiran. Mengabaikan celananya yang kotor karena duduk sembarangan.

Erwin hanya menghela nafas berat. Pasrah setelah ini Baby dan keluarga wanita itu akan semakin membencinya.

*****

Satu bulan setelah kejadian itu Baby jadi semakin sulit Erwin temui. Beberapa kali sempat Erwin sambangi apartemen mantan istrinya tersebut. Tapi, Baby tidak ada. Setiap pertemuan dengan Elrama pun sepertinya Baby sengaja memilih di luar kantor. Menurut info dari Petra, Baby memilih kembali tinggal di rumah orangtuanya.

Sore nanti, setelah pulang kerja dengan nekat Erwin akan pergi ke rumah keluarga Baby. Sekaligus ingin meminta maaf pada keluarga besar Baby karena waktu itu ia sempat mengacau di pernikahan Vio. Ia akan terima jika nanti Dewa kembali menghajarnya atau diusir sekalipun ia akan tetap kukuh. Karena selalu seperti itu sikap Dewa jika ia menyambangi rumahnya.

Namun, sebelum itu Erwin mampir sebentar ke pet shop untuk membeli makanan dan vitamin Ucok yang tinggal sedikit.

"Kaya biasa ya, mbak" Pet shop ini memang sudah menjadi langganannya, si pegawai sudah paham apa saja yang Erwin beli.

"Siap mas Er"

Selagi menunggu pesanannya disiapkan, Erwin memilih menyibukan diri dengan ponselnya.

"Terus gimana tanggung jawabnya dari tempat ini?" Erwin bisa mendengar keributan dari ruangan sebelah yang ia ketahui sebagai pet hotel. Tempat ini selain menjual kebutuhan hewan peliharaan juga menyediakan jasa penitipan hewan.

Yang membuat Erwin tertarik dengan keributan itu, Erwin mengenali suara yang ia dengar. Karena penasaran Erwin memilih mendekat, memasuki ruangan tersebut.

"Baby, kenapa?" Tanya Erwin yang tebakannya benar. Suara yang tadi ia dengar suara Baby. Wajah Baby terlihat memerah seperti menahan emosi sambil mendekap Kirey.

Baby memilih mengabaikan Erwin. Ia sedang emosi. Sudah hampir sebulan ia menitipkan Kirey di tempat penitipan hewan karena ia kembali tinggal bersama orangtuanya, tak mungkin ia membawa Kirey tinggal disana. Asma Mamanya bisa kambuh. Tapi, tadi ketika ia ingin menjenguk Kirey, Baby bisa melihat banyak luka-luka di tubuh anjing kecil itu yang baru Baby tahu penyebabnya adalah Kirey diserang oleh hewan lainnya yang juga dititipkan disana. Menurut pegawai disana kejadiannya sudah 2 hari yang lalu tapi Baby tak diberi tahu sama sekali.

"Maaf atas keteledoran kami" sesal salah satu pegawai perempuan sambil tertunduk takut.

"Saya kecewa. Kenapa kalian tidak kasih tahu saya sejak awal. Kalo ada apa-apa kalian mau tanggung jawab" Baby berteriak marah. Meskipun Kirey sudah mereka obati, Baby kecewa dengan mereka yang tidak sigap menghubunginya. Ia sungguh-sungguh menyayangi Kirey. Baby tak mau anjing kecilnya itu sampai terluka.

Trapped With My Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang