Dua Puluh Dua

7.5K 580 54
                                    

Happy Reading✨

*****

Ketika yang lain masih berkumpul di dalam sedang makan siang bersama, Erwin mengajak Baby untuk bicara berdua di gazebo yang ada di samping rumah Dion. Baby duduk tegap menatap lurus ke depan sama sekali tak ingin menoleh ke samping dimana Erwin kini sedang menatapnya.

"Kamu udah tau bukan By, apa yang aku mau. Lihat sikap kamu kemarin semakin membuat besar harapanku untuk kita kembali bersama" ucap Erwin membuka pembicaraan setelah beberapa waktu hanya diam. Ia perhatikan wajah Baby dari samping yang terlihat semakin tirus.

"Gimana gue bisa kembali dengan lelaki penyumbang rasa sakit terbesar dalam hidup gue?" Tanya Baby lirih.

"Kasih aku kesempatan untuk menyembuhkan luka-luka yang pernah aku buat untuk kamu. Aku memang enggak bisa menghapus semuanya tapi aku yakin aku bisa mengganti sebagian kenangan buruk itu dengan hal-hal indah" Lelaki itu memutar tubuh Baby agar berhadapan dengannya, ia menggenggam erat tangan Baby yang terasa sangat dingin. Dengan tatapannya ia mencoba meyakinkan mantan istrinya itu. Beruntungnya Baby tak menolak setiap yang ia lakukan.

"Apa lo bisa buat gue jatuh cinta lagi?" Semenjak pengkhianatan itu Baby tak pernah dekat dengan lelaki manapun. Baby benar-benar menjauhi semua makhluk berjenis kelamin laki-laki kecuali keluarganya. Kepercayaaanya pada laki-laki sudah lama hilang. Dalam bayangannya sekalipun tak pernah Baby terpikir untuk kembali menjalin hubungan.

"Lo bisa obati rasa trauma gue?"

Mungkin benar kata Petra. Lelaki ini yang sudah membuat hidupnya hancur lalaki itu juga yang harus memperbaikinya.

"Izinkan aku mencobanya, By"

"Apa yang gue dapat kalo gue benar-benar mau kembali sama lo?"

"Semuanya!" Balas Erwin cepat.

"Semuanya?" Tanya Baby memastikan. Dengan semangat Erwin mengangguk.

"Oke semuanya" putus Baby.

"Gue mau semua milik lo jadi atas nama gue. Mobil, rumah dan semuanya yang lo punya jadi milik gue. Gue kasih waktu satu minggu untuk urus itu semua. Itu juga kalo lo mau" Baby melepaskan genggaman tangan Erwin lalu beranjak berdiri meninggalkan Erwin yang masih diam mematung mencoba kembali mencerna kalimat yang Baby ucapkan. Ia hanya sedikit terkejut, tak menyangka itu syarat yang akan Baby berikan padanya.

*****

Sudah lebih dari satu minggu sejak obrolan terakhirnya bersama Erwin. Selama satu minggu ini Erwin belum menghubunginya sama sekali. Mungkin lelaki itu merasa keberatan dengan syarat yang ia beri.

Hingga suatu hari di jam makan siang, Baby dibuat sedikit terkejut melihat kedatangan Erwin bersama seorang pria yang lelaki itu perkenalkan sebagai pengacaranya.

"Ibu hanya perlu tanda tangan. Setelah kalian resmi menikah semua aset atas nama Erwin Danuarta akan berpindah kepada saudari Baby Felisha"

Baby masih sedikit tak percaya ternyata Erwin seberani itu menyerahkan semua. Benar-benar semua yang lelaki itu miliki untuk Baby.

Baby masih belum menandatanganinya. Ia meminta waktu untuk memikirkan kembali semuanya. Setelah pengacara itu pamit undur diri, kini ia hanya berdua bersama Erwin di dalam ruang kerjanya.

"Ini terlalu berlebihan" guman Baby yang masih tak habis pikir Erwin benar-benar merealisasikan semua ucapannya tempo hari.

"Semua sesuai mau kamu, By. Aku benar-benar enggak butuh semua itu asalkan kamu ada untuk aku, aku akan merasa cukup. Aku masih bisa bekerja untuk mengumpulkan kembali semuanya. Tapi, kesempatan kamu untuk kembali, enggak mungkin aku lewatkan begitu aja" ketika Baby meminta semua miliknya menjadi milik wanita itu, tanpa pikir panjang Erwin segera mengurus semuanya. Memang ternyata memakan waktu lebih dari waktu yang Baby berikan.

Trapped With My Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang