Kalau ada yang typo kasih tahu ygy!.
Biar nanti gue koreksi kalau ada kata atau kalimat yang salah.
🥀🥀🥀🥀🥀
Zena membawa Angelo ke rumahnya. Untung saja rumahnya tidak jauh dari gang di mana tempat Angelo di keroyok tadi. Jadi, ia dengan mudah membawa tubuh bongsor Angelo kerumahnya untuk ia obati.
Dan dengan tidak berperikemanusiaan, Zena mendorong tubuh bongsor Angelo ke arah sofa sampai membuat Angelo terjerembab. Angelo meringis ngilu.
Sebenarnya, Zena enggan menolong Angelo. Bukan tanpa sebab Zena enggan menolong manusia tak tahu diri itu. Angelo sering berlaku kasar kepadanya dan menolak dengan lantang perasaan tulus Zena alsi kepada Angelo.
Ya, setidaknya kalau ga suka jangan kasar. Nolaknya pake cara halus kan bisa.
Sekarang ini, Zena sedang fokus mengobati luka-luka di wajah Angelo. Sedangkan Angelo sesekali meringis dan menatap Zena dalam diam.
Kalau di lihat dari dekat Lo cantik banget. Apa lagi tanpa make-up sialan itu. Shit! Kenapa gue baru sadar dia cantik banget.
"Aauwww, sakit!" Angelo meringis sakit saat Zena dengan sengaja menekan kapas pada lukanya.
"Ga usah ngeliatin gue segitunya juga kali. Gue tahu gue ini cantik, tapi jangan gitu juga natapnya. Bukannya kelihatan keren, jatuhnya malah kayak orang mesum muka Lo," Zena meraup kasar wajah Angelo
"S- siapa yang ngelihatin Lo?! Orang gu- gue ngeliat kecoa terbang, kok!" Angelo gelagapan saat ia tercyduk memandangi Zena.
Plak
Zena memukul kepala Angelo dengan kuat. Angelo meringis sambil mengusap-usap kepalanya yang di pukul oleh makhluk kerdil itu.
"Di rumah gue ga ada kecoa ya! Rumah gue dua kali seminggu bakalan ada petugas kebersihan untuk membasmi hama-hama serangga," ucap Zena.
"Ya udah sih! Ga usah di bahas juga. Ma- makasih Lo udah nolongin gue," Angelo mengucapkan terima kasih pada Zena karena sudah menolong dirinya.
Sedangkan Zena kaget karena manusia kanebo kering ini mau mengucapkan terima kasih padanya. Dia anti berterima kasih pada orang lain kecuali pada kesayangannya ( Shintia/ protagonis utama wanita). Seperti itu kalau yang tertulis di dalam novel.
"Oh. Sana pulang!" usir Zena.
"Motor gue di rusakin sama orang yang ngeroyok gue. Ga bisa hidup harus di bawa ke bengkel," ucap Angelo.
"Beban banget sih Lo jadi manusia?! Terus Lo maunya gimana? Gue nganterin Lo gitu?" tanya Zena.
"Iya, kan Lo udah nolongin gue," jawab Angelo enteng.
"OGAH!! biar Pak Albert yang nganter Lo pulang, gue ga mau. Gue mau tidur udah ngantuk banget, hoaaammm!" ucap Zena menguap lebar karena rasa kantuk yang menyerangnya.
"Na?? Zena?? Anterin gue dulu!" Angelo berteriak namun dihiraukan oleh Zena yang bodo amat dengan Angelo.
"Mas Angelo? Anda jangan ngelunjak jadi manusia! Nona saya bukan babu anda. Sudah untung nona saya mau menolong anda, ayo saya antar!" Pak Albert menarik kerah baju belakang Angelo dan membawanya ke luar dan akan ia antar pulang.
🥀🥀🥀🥀🥀
Lain yang terjadi di rumah Zena, lain lagi dengan yang terjadi di sebuah gedung tua yang menyeramkan. Di gedung tua itu sudah terdapat empat pria muda nan tampan yang berdiri mengelilingi seorang pria tiga puluhan yang di ikat di sebuah kursi kayu dengan hanya tersisa boxer saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]
Teen Fiction" Terbanglah sebebas-bebasnya, sweetie! Tapi, ketika aku sudah berhasil menangkapmu, Jangan harap kau bisa pergi lagi, you are mine!," "Mati di tabrak udah biasa, tapi mati gara-gara nyamuk? Sungguh luar biasa, fuck!," Aldara Mahendra. 🥀 Aldara Mah...