Kalau ada yang typo kasih tahu ygy!.
Nanti biar gue perbaiki kalau kata dan kalimatnya salah.
Tidurnya bukan untuk sebentar dan kepergiannya hanya menyisakan duka
Dia dan segala kenangannya akan selalu tersimpan di hati ini*****
Selamat tidur anak manis- Lucius Fernandez Prayoga
🥀🥀🥀🥀🥀
"Pergi kamu dari sini! Saya tidak mau lagi melihat wajah kamu. PERGI!! jangan nampakkan lagi wajah kamu di hadapan saya dan putri saya," Dexter menunjuk wajah Feroz dengan bengis.
"Dexter? Kamu kenapa, kenapa kamu terlihat begitu marah dengan anak saya?," tanya George pada Dexter dan membantu Feroz duduk di kursi rodanya kembali.
"Tanyakan pada putramu, George! Kesalahan apa saja yang sudah ia perbuat sampai membuat saya semarah ini. Selain membuat anak saya celaka, dia juga sudah berselingkuh dengan anak pembantu saya! Anakmu menduakan anakku, George!!," bentak Dexter.
"Maksudmu??."
"Kau bodoh, George! Anakmu selingkuh dari anak saya. Dia tidak cukup dengan satu perempuan, hati anak saya dia permainkan!. Bukan hanya berselingkuh anakmu, dia juga sudah melakukan hal terlarang dengan selingkuhannya itu. DIA TIDUR DENGAN JALANG ITU!," teriak Dexter diakhiri kalimatnya.
Deg
Livina dan George menatap anaknya tak percaya. Bagaimana bisa mereka sampai kecolongan begini, kenapa anak mereka sampai melakukannya sejauh ini.
"Jangan bilang Shintia jalang, Om! Pacar saya bukan jalang!," Feroz tidak terima kalau Dexter mengatai Shintia dengan sebutan jalang.
"Lihat kan Om? Anak Om itu brengsek banget! Dia bahkan bela selingkuhannya," ucap Tiger menatap jijik pada Feroz.
"Kenapa Lo benci banget sama Shintia? Dia ga salah apa-apa sama Lo, Ger!," ucap Feroz pada Tiger.
"Jalang kayak Shintia itu memang pantes di benci seluruh dunia. Lo bego atau Giman ga bisa bedain yang mana cewek masih perawan sama yang ga."
"Stop bilang kalau Shintia itu Jalang!! Shintia cewek baik-baik!," Tegas Feroz.
"Gobloknya udah sampe ke DNA!," Cibir Angelo.
Sedangkan Lucius tidak berkomentar apa-apa, dia hanya duduk termenung dengan pandangan kosong. Jangan lupakan kalau seragamnya masih dipenuhi oleh darah Zena.
Seorang Lucius memang tidak cocok terlihat kacau seperti ini. Dia yang biasanya hobi nge-bacot sampe orang lain darah tinggi dan buat orang tertawa malah terlihat sedih. Bukan Lucius banget kan.
"Kalau bukan jalang, ngapain dia seminggu yang lalu nge-layanin gue di club? Mana bajunya sexy banget lagi, tu jalang nge-desah di bawah gue, bro!," ucap Tiger mengejek Feroz.
"LO...!!"
"SUDAH! STOP, George bawa anakmu pergi! saya muak melihat wajah anakmu yang menjijikkan ini," Dexter membuang mukanya tak mau melihat wajah Feroz.
"Tapi, Om saya masih mau di sini. Saya mau minta maaf sama, Zena! Izinin saya tetap di sini, Om," Feroz memohon belas kasihan dari Daddy gadisnya ralat mantan gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA [Transmigrasi Girl]
Teen Fiction" Terbanglah sebebas-bebasnya, sweetie! Tapi, ketika aku sudah berhasil menangkapmu, Jangan harap kau bisa pergi lagi, you are mine!," "Mati di tabrak udah biasa, tapi mati gara-gara nyamuk? Sungguh luar biasa, fuck!," Aldara Mahendra. 🥀 Aldara Mah...